Tak sedikit ibu hamil yang mengeluhkan adanya rasa sakit di bagian atas perut, terutama di trimester ketiga. Kondisi ini biasanya wajar dan tidak perlu dikhawatirkan, tetapi beberapa penyebab tertentu sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Nyeri perut termasuk sebagai salah satu keluhan kehamilan yang umum. Nyeri yang dialami oleh ibu hamil di trimester ketiga seringkali dilaporkan sebagai nyeri yang tajam.
Jika nyeri terjadi di masa awal kehamilan, biasanya lebih disebabkan oleh adanya perubahan hormon, yang dapat memicu mual dan muntah di pagi hari. Sementara di trimester kedua, tepatnya mulai di minggu ke-20 kehamilan, biasanya keluhan nyeri perut sudah jarang terjadi.
Nah, pada trimester ketiga, nyeri perut dapat muncul kembali saat rahim mulai memadati organ-organ dalam tubuh. Akibanya, seringkali ibu hamil merasakan mulas atau sensasi bahwa kulit perut meregang.
Keluhan nyeri perut pada trimester ketiga dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius jika terjadi dengan gejala tambahan lain, Ma. Misalnya seperti gatal, nyeri terasa tiba-tiba atau intens, konstan di satu lokasi tertentu, muncul bersamaan dengan demam, mual, atau perdarahan vagina.
Dirangkum Popmama.com dari Medical News Today, berikut beberapa penyebab nyeri perut bagian atas selama trimester ketiga yang penting Mama ketahui:
1. Sembelit dan gas di perut
Freepik/onlyyouqj
Konstipasi adalah salah satu keluhan kehamilan yang paling umum terjadi. Selama trimester pertama, perubahan hormon dapat memicu sembelit. Pada trimester ketiga, rahim memberi tekanan signifikan pada usus dan membuatnya lebih sulit bagi ibu hamil untuk buang air besar.
Sembelit yang parah seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri di perut di bagian atas. Kondisi ini juga disertai dengan sensasi kembung, sulit buang air besar dan feses yang keras.
Jika Mama mengalaminya, cobalah untuk rutin mengonsumsi makanan yang kaya serat. Berhati-hati jika Mama berniat minum obat pencahar, sebaiknya tidak diminum sembarangan dan konsultasikan dulu dengan dokter, ya.
2. Refluks asam
Freepik/Comzeal
Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab nyeri di perut bagian atas yakni refluks asam atau heartburn. Ini juga menjadi salah satu keluhan umum ibu hamil.
Hormon kehamilan yang disebut progesteron dapat menyebabkan refluks asam. Saat rahim tumbuh, tekanan pada saluran pencernaan dapat membuat keluhan ini lebih parah. Bahkan tak sedikit ibu hamil yang mengalami refluks asam saat berbaring.
Nyeri di perut bagian atas mungkin berasal dari refluks asam jika rasa sakit memanjang hingga ke dada dan tenggorokan, yang disertai dengan adanya sensasi terbakar.
Editors' Pick
3. Peregangan kulit
Freepik/dragana-gordic
Beberapa ibu hamil kadang-kadang juga melaporkan adanya sensasi intens pada proses peregangan kulit. Saat rahim membesar, sensasi ini bisa meluas ke perut bagian atas.
Jadi, jika kulit terasa gatal, kencang, dan rasa sakitnya ada di bagian luar perut, maka peregangan kulit bisa menjadi penyebabnya.
Cobalah pijat area kulit perut dnegan lembut menggunakan pelembap. Mandi air hangat juga dapat membantu Mama meringankan rasa tidak nyaman yang dialami.
4. Nyeri dan ketegangan otot
Freepik/Wavebreakmedia
Otot-otot perut harus meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin yang kian membesar, Ma. Adanya tekanan rahim pada tubuh bagian bawah juga dapat mengubah cara seseorang berjalan atau bergerak, sehingga meningkatkan kemungkinan mengalami cedera.
Apabila Mama mengalaminya, cobalah untuk beristirahat sejenak dan melakukan peregangan ringan. Hindari beraktivitas terlalu berat karena justru bisa membuat nyeri terasa semakin parah.
5. Masalah pada kantong empedu
Freepik/elnurfreepik
Nyeri di bagian kanan atas perut, di bawah atau di dekat tulang rusuk, dapat berarti pertanda bahwa ada masalah pada organ hati atau kantong empedu Mama.
Perhatikan gejala tambahan lainnya, misalnya jika Mama juga merasa mual atau jika rasa sakit datang dalam gelombang yang berpola, itu mungkin merupakan tanda adanya batu empedu. Jika tidak diobati, batu empedu dapat menyumbat saluran empedu dan menyebabkan masalah hati.
Kondisi ini perlu mendapatkan pertolongan medis yang tepat, Ma. Jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter, ya.
6. Masalah pada hati
Freepik/Vgstockstudio
Perubahan hormon terkait kehamilan juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut intrahepatic cholestasis of pregnancy (IHP) atau sering disebut sebagai kolestasis. Bagi kebanyakan perempuan, gejala awalnya adalah rasa gatal. Beberapa juga mengalami rasa sakit di perut bagian atas, mual, muntah, atau mata serta kulit menguning.
Dokter harus hati-hati memonitor kesehatan hati pada ibu hamil dengan IHP. Dalam beberapa kasus, pasien seringkali perlu melakukan persalinan lebih awal untuk mencegah komplikasi serius, termasuk gagal hati.
Oleh sebab itu, konsultasi dengan dokter pun sangat penting guna menemukan diagnosis yang tepat dan tentunya pengobatan yang sesuai.
7. Pankreatitis
Freepik/Vgstockstudio
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas. Infeksi, cedera atau masalah dengan organ lain, termasuk hati dan kantong empedu, dapat menyebabkan pankreatitis.
Pankreatitis juga dapat menyebabkan nyeri perut bagian atas, kelelahan, mual, atau perubahan warna feses.
Bergantung pada penyebab pankreatitis, ibu hamil mungkin perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin akan merekomendasikan antibiotik.
Demikian informasi tentang beberapa penyebab nyeri perut bagian atas pada ibu hamil trimester ketiga.
Pada intinya, meski nyeri perut kerap dianggap wajar, jangan tunda segera konsultasi ke dokter apabila sudah terasa tidak wajar dan mengganggu aktivitas sehari-hari, Ma.