7 Perbedaan Unik yang Dirasakan Saat Hamil Janin Kembar
Apa saja yang dirasakan oleh Mama, ya?
31 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan pada masing-masing perempuan memiliki gejala dan tanda yang berbeda-beda, begitu juga pada kehamilan janin kembar.
Pada umumnya, sejak awal Mama sudah akan bisa merasakan perbedaan ketika hamil janin kembar.
Salah satunya morning sickness yang terasa lebih parah dibandingkan kehamilan janin tunggal.
Apa lagi ya perbedaan yang bisa dirasakan saat hamil janin kembar? Berikut rangkuman informasinya untuk Mama:
1. Perubahan hormon
Salah satu dampak awal dari kehamilan terhadap tubuh Mama adalah adanya perubahan hormon.
Nah, perubahan hormon ini pun kemudian akan memengaruhi banyak hal lain seperti mood, kelelahan, morning sickness, sampai perubahan kondisi fisik lainnya.
Saat Mama sedang hamil janin kembar, perubahan hormon ini akan terasa lebih hebat. Gejala kehamilan pun akan lebih ekstrem Mama rasakan.
Ini berarti sangat mungkin Mama akan lebih sering merasa lelah serta mood lebih mudah berubah-ubah.
2. Perut lebih besar
Pada kehamilan janin tunggal, semakin besar ukuran bayi maka semakin besar pula ukuran perut Mama.
Baby bump pun biasanya baru akan terlihat pada usia kehamilan 4-5 bulan. Namun pada kehamilan janin kembar, bentuk perut akan terlihat lebih besar.
Ada banyak faktor yang memengaruhi ukuran baby bump Mama, termasuk faktor keturunan dan berapa berat badan bayi.
Yang pasti, saat hamil janin kembar biasanya Mama akan mengalami pertambahan berat badan lebih besar dibandingkan hamil janin tunggal.
Editors' Pick
3. Terasa lebih mual
Banyak ibu hamil yang mengalami morning sickness, namun gejala ini bisa terasa lebih hebat saat kehamilan kembar. Terutama di trimester pertama.
Gejala mual ini bahkan seringkali mulai dirasakan sejak dua minggu pasca pembuahan, di mana biasanya ibu hamil dengan janin tunggal baru merasakan mual saat 6-8 minggu.
Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal yang lebih besar. Selain itu, mual dan pusing juga terasa lebih nyata karena Mama perlu memberikan lebih banyak darah dan oksigen ke bayi.
4. Nafsu makan lebih besar
Saat hamil janin tunggal, nafsu makan biasanya akan meningkat. Namun hal ini bisa sangat berubah ketika Mama hamil janin kembar.
Perubahan nafsu makan ini terjadi salah satunya karena ada lebih banyak tambahan kalori yang perlu dikonsumsi untuk tumbuh kembang janin.
Mama memerlukan tambahan asupan setidaknya 300 kalori sehari saat hamil. Jumlah ini pun sangat mungkin bertambah apabila Mama sedang hamil janin kembar.
5. Lebih sering cek ke dokter
Bagi kebanyakan ibu hamil, pemeriksaan ultrasonografi (USG) biasanya akan dilakukan seperlunya saja. Namun bagi kehamilan kembar, pemeriksaan mungkin akan lebih sering dilakukan.
Saat awal dokter menemukan ada lebih dari satu kantung pada kehamilan Mama, semuanya bisa menjadi sangat menarik.
Saat kehamilan kembar kemungkinan besar Mama akan lebih sering melakukan pemeriksaan ke dokter, termasuk pada 9 bulan kehamilan.
Hal ini penting dilakukan guna memeriksa kondisi semua janin, pemeriksaan perlu dilakukan secara detail untuk memastikan kesehatan semuanya. Dan ini tentu saja akan memerlukan waktu lebih banyak.
Baca juga: 5 Cara Bijak Memperlakukan Anak Kembar
Baca juga: Hamil Kembar 4 di Usia 50 Tahun, Begini Perjuangan Tracey
6. Risiko komplikasi
Selain itu, pada kehamilan kembar pun pada umumnya risiko komplikasi akan menjadi lebih besar. Mengapa?
Ini karena semakin banyaknya janin yang sedang bertumbuh, maka tubuh Mama pun akan mengalami lebih banyak perubahan.
Mama lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi atau kasus preeklamsia yang lebih berat, serta lebih mungkin juga mengalami diabetes gestasional.
Dalam kasus kembar identik, ada kemungkinan juga terjadi sindrom transfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain. Kondisi ini mengakibatkan ada satu bayi mendapatkan nutrisi lebih banyak dibandingkan bayi lainnya.
Semua memerlukan pemeriksaan dan tindakan pengobatan dari dokter. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk aktif bertanya guna memastikan kondisi kesehatan si Kecil dan juga tubuh Mama, ya.
7. Berat badan bayi
Semakin bertambah jumlah bayi yang dikandung, biasanya berat badannya nanti saat lahir akan lebih kecil.
Berat badan yang lebih rendah ini bisa terjadi karena kelahiran prematur, tapi juga bisa terjadi karena peningkatan risiko pembatasan pertumbuhan janin.
Ini berarti karena kondisi yang ada maka bayi tidak bisa tumbuh besar bayi rata-rata pada kehamilan tunggal.
Semakin kecil ukuran bayi, maka biasanya ia akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Namun semua kembali pada kondisi bayi masing-masing ya, Ma.
Sejak awal Mama disebutkan dokter sedang hamil kembar, maka pastikan juga Mama memerhatikan gaya hidup. Perhatikan pola makan dan aktivitas Mama, patuhi anjuran dokter, semua demi kesehatan tumbuh kembang janin di rahim Mama.