7 Macam Pemeriksaan yang Dilakukan Ibu Hamil Jelang Persalinan
Menjelang persalinan, ada banyak hal yang perlu Mama ketahui dan persiapkan. Apa saja ya?
6 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trimester ketiga merupakan fase kehamilan yang paling ditunggu-tunggu oleh para calon mama. Ada rasa bahagia, deg-degan serta rasa tak sabar yang melebur menjadi satu.
Pasalnya, fase menandai semakin dekat waktu Mama bertemu dengan sang buah hati, namun disaat yang bersamaan, semakin risau pula Mama menghadapi proses persalinan.
Di trimester ketiga ini dokter kandungan biasanya akan meminta calon mama untuk melakukan pemeriksaan sedikitnya dua kali dalam sebulan.
Kemudian intensitas pemeriksaan akan berubah menjadi seminggu sekali ketika usia kehamilan Mama menginjak usia 36 minggu.
Pada fase ini, kemungkinan Mama akan menjalani beberapa tes untuk mengetahui perkembangan serta kondisi janin di dalam perut.
Pemeriksaan apa saja ya yang akan dijalani di trimester akhir ini?
1. Pemeriksaan kesehatan mama
Sama seperti pemeriksaan yang rutin dilakukan setiap bulan, pada kunjungan dokter di trimester ketiga ini Mama juga akan menjalani sejumlah pemeriksaan rutin seperti berat badan dan tekanan darah.
Jangan ragu untuk memberitahukan dokter segala keluhan yang Mama rasakan selama kehamilan. Untuk mengatasi rasa nyeri yang umumnya muncul di area punggung hingga panggul, dokter biasanya menyarankan Mama untuk latihan kegel guna memperkuat otot dasar panggul sekaligus mengurangi inkontinensia urine (rembesan air seni saat batuk atau bersin).
2. Pemeriksaan tekanan darah calon mama
Saat memasuki trimester ketiga, dokter akan lebih intens memantau tekanan darah Mama. Pasalnya, di trimester ketiga ibu hamil rentan mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang berujung pada gejala preeklamsia.
Tekanan darah 140/90 atau meningkat 30 sistolik (angka atas) atau 15 diastolik (angka bawah) merupakan tanda-tanda terjadinya preeklamsia dan diperlukan tes urin guna menegakkan diagnosis.
Calon mama dinyatakan positif mengalami preeklamsia apabila hasil tes urin menunjukkan peningkatan proteinuria signifikan (+2 atau lebih). Jika masih tergolong preeklamsia ringan, dokter biasanya akan terus melakukan observasi dan meresepkan vitamin atau obat untuk menurunkan tekanan darah.
Namun, jika hasil tes urin menyatakan kondisi preeklamsia yang diderita Mama cukup berat, maka kemungkinan persalinan akan segera dilakukan jika usia kehamilan sudah dirasa cukup dan tidak ada masalah dengan kondisi janin.