Saat hamil, banyak perempuan yang ragu untuk melakukan hubungan intim. Padahal, hubungan intim tetap aman dilakukan asal di usia kehamilan yang tepat, serta kehamilan dalam kondisi normal dan baik-baik saja.
Namun, ada sebagian ibu hamil yang mengalami komplikasi tertentu pada trimester ketiga. Bila komplikasi tersebut terjadi, tentu akan sangat berisiko jika Mama tetap melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Berikut Popmama.comrangkum beberapa kondisi yang menyebabkan Mama sebaiknya harus menghentikan aktivitas seks saat hamil tua.
1. Kram perut
Freepik
Mengalami kram atau kontraksi perut yang intens sebelum waktu persalinan dapat diindikasikan sebagai persalinan prematur atau masalah lain pada kehamilan. Jika Mama mengalami gejala tersebut, hubungan seksual bisa sangat berisiko.
Hentikan segera kegiatan seks jika Mama merasakan kram perut atau nyeri pada punggung. Hubungi dokter segera bila keluhan yang dirasakan tetap berlanjut.
2. Perdarahan
Freepik/kues1
Perdarahan pada vagina yang terjadi di tahap akhir bisa mengindikasikan terjadinya komplikasi. Salah satu yang harus diwaspadai adalah terjadinya abruptio plasenta. Kondisi ini merupakan komplikasi yang serius, di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.
Jadi, waspada jika mengalami perdarahan pada vagina di trimester ketiga. Sebaiknya jangan lakukan aktivitas seks dahulu. Amati frekuensi perdarahan.
Jika perdarahan meningkat, periksakan ke dokter segera. Perdarahan pada vagina juga bisa mengakibatkan persalinan prematur dan komplikasi lainnya.
Editors' Pick
3. Riwayat persalinan prematur
Freepik/onlyyouqj
Jika Mama memiliki riwayat melahirkan prematur, mungkin Mama tidak direkomendasikan untuk berhubungan intim di trimester ketiga. Meskipun Mama tidak mengalami kontraksi, orgasme dapat memicu kontraksi yang kuat sehingga menyebabkan persalinan dini kembali terjadi.
Disarankan untuk konsultasi ke dokter kandungan mengenai hal ini.
4. Air ketuban rembes
Freepik/freepic.diller
Kondisi ini memungkinkan bayi terkena infeksi. Karena itu, sudah pasti Mama harus menghindari hubungan intim sampai dinyatakan aman oleh dokter.
5. Plasenta previa
Freepik/yanalya
Ini merupakan komplikasi kehamilan di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim.
Jika Mama telah terdiagnosis plasenta previa, hindari hubungan seks vaginal karena dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, bahkan mengancam jiwa mama dan janin.
6. Penyakit infeksi menular seksual
Freepik/ijeab
Jika pasangan tengah mengalami penyakit menular seksual, maka sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual karena sangat berisiko. Penyakit infeksi ini sangat rentan menularkan Mama dan menyebabkan keguguran atau kelahirkan prematur.
Infeksi menular seksual juga dapat menginfeksi janin yang menyebabkan bayi lahir cacat.
Segera Hubungi Dokter jika Mengalami Gejala Ini!
Freepik/snowing
Jika Mama merasakan gejala kram saat atau setelah berhubungan intim, coba amati setelah beberapa menit. Jika kram tak juga hilang dalam waktu yang lama, atau Mama merasakan nyeri hingga keluar perdarahan setelah hubungan seks, segeralah memeriksakan kondisi tersebut ke dokter kandungan.
Perlu diketahui, trimester ketiga merupakan masa yang rentan mengalami berbagai komplikasi dan infeksi yang bisa membahayakan Mama maupun sang bayi.
Jangan ragu untuk menanyakan seputar seks pada dokter jika Mama khawatir tentang keselamatan bayi. Pastikan Mama mengetahui dan mengerti bagaimana kondisi tubuh Mama sendiri.
Pelajari apa saja yang harus Mama hindari selama trimester ketiga. Bagaimana keamanan kegiatan seks bagi kondisi mama, apakah Mama perlu menghindari penetrasi, orgasme, atau bahkan keduanya.
Jika Mama dan suami tidak memiliki keluhan apa pun dan kondisi kehamilan Mama normal, jangan ragu untuk coba melakukan hubungan intim. Beberapa peneliti percaya bahwa seks sangat bermanfaat bagi ibu yang akan melahirkan normal.
Namun, sperma juga dapat merangsang hormon prostaglandin yang mampu memicu kontraksi yang intens untuk mendorong agar bayi dapat lahir normal pada waktunya.
Semoga informasi ini membuat Mama semakin waspada, ya!