Mencegah Kekurangan Air Ketuban Pada Trimester Ketiga
Kekurangan air ketuban ternyata bahaya untuk janin lho!
4 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin sering mendengar cerita, jika banyak ibu hamil yang kekurangan air ketuban di umur kehamilan trimester ketiga. Memang makin tua usia kehamilan, volume air ketuban juga akan semakin menurun.
Jika air ketuban habis, bayi harus segera dilahirkan lewat proses caesar, atau bayi dapat lahir prematur. Karena tanpa air ketuban, janin akan kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.
Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga supaya air ketuban tetap dalam kondisi normal hingga janin siap dilahirkan.
Untuk menghindari kekurangan air ketuban, khususnya di trimester ketiga, Mama dapat melakukan beberapa hal ini.
1. Minum air putih yang cukup
Produksi air ketuban dipengaruhi dari air yang Mama konsumsi selama hamil. Jika Mama kurang minum air, ketuban yang dihasilkan juga jadi sedikit. Jika dari awal kehamilan saja air ketuban sudah sedikit, seiring pertumbuhan janin, air ketuban akan semakin menipis dan mengering.
Jadi pastikan, selama hamil Mama mengonsumsi air mineral yang cukup supaya produksi air ketuban tidak berkekurangan di umur kehamilan tua.
Editors' Pick
2. Makan buah-buahan yang mengandung banyak air
Selain mengonsumsi cukup air putih, Mama juga membutuhkan kecukupan air dari buah-buahan.
Selain vitamin dari buah-buahan bagus untuk janin, buah yang mengandung air juga dapat menambah cairan ketuban saat berkekurangan.
Buah-buahan yang dapat Mama konsumsi antara lain, tomat, semangka, melon, dan jeruk.
Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini Saat Ketuban Pecah Menjelang Persalinan
3. Tidak mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol memang sangat dilarang bagi ibu hamil. Karena alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat air ketuban menyusut dengan cepat.
Selain itu kadar yang terkandung di dalam alkohol tidak dapat dicerna oleh janin dan dapat membuat cacat lahir.
4. Melakukan olahraga ringan
Jika Mama tidak memiliki masalah kehamilan tertentu dan diperbolehkan melakukan olahraga oleh dokter, lakukanlah olahraga ringan untuk menambah jumlah cairan ketuban.
Dengan melakukan olahraga, maka aliran darah di sekitar rahim dan plasenta dapat meningkat. Peredaran darah yang meningkat otomatis juga akan meningkatkan produksi cairan dan urine janin di dalam kandungan. Semakin sering janin membuang air kecil, semakin banyak juga air ketuban yang dihasil. Karena, air ketuban dihasilkan dari urine yang dikeluarkan oleh janin.
Olahraga ringan yang dianjurkan untuk Mama lakukan salah satunya adalah berenang, aerobik, atau berjalan kaki.
5. Tidur miring ke arah kiri
Selain melakukan olahraga untuk meningkatkan aliran darah di sekitar rahim dan plasenta, hal yang bisa Mama lakukan lainnya adalah tidur dengan posisi miring ke arah kiri.
Mungkin Mama sudah sering mendengar atau membaca jika posisi tidur terbaik saat hamil adalah miring ke arah kiri. Hal ini dikarenakan jantung Mama yang berada di sebelah kiri memompa darah jauh lebih besar, dibandingkan jika Mama memposisikan tidur ke arah kanan.
Dengan begitu, tentu janin akan mendapat oksigen lebih banyak jika Mama tidur menghadap ke kiri.
5 hal tersebut adalah hal yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan cairan ketuban supaya tetap dalam kondisi normal hingga bulan ke-9.
Mama tentu harus terus mengontrol setiap kali pemeriksaan lewat USG dan menanyakan pada dokter tentang kondisi air ketuban yang Mama miliki.