Apa yang Harus Ibu Hamil Lakukan untuk Mengatasi Flu dan Demam?
Lakukan ini untuk mencegah atau mengatasi flu saat hamil
17 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ini bisa sangat mengganggu jika kamu mengalami flu dan demam saat kehamilan. Kamu bisa merasa drop dan mood kamu cepat sekali berubah.
Ada beberapa cara yang perlu ibu hamil ketahui untuk mengatasi demam dan flu. Yang penting kamu kenali dulu gejalanya, hentikan sebelum benar-benar menjadi parah.
Editors' Pick
1. Gejala flu yang biasa dirasakan ibu hamil
Setelah kamu terinfeksi virus flu, kamu biasanya akan mulai merasakan gejala antara satu dan tiga hari kemudian. Gejala yang dirasakan seperti yang berikut ini:
- Demam
- panas dingin
- batuk
- sakit tenggorokan
- sakit kepala
- nyeri otot
- kelelahan parah
- kehilangan selera makan.
Rasanya pasti nggak nyaman banget saat mengalami gejala flu di atas.
Penting bagi keluarga kamu untuk melakukan tindakan pencegahan yang sama. Jadi bukan ibu hamil saja yang berupaya melakukan pencegahan ya.
2. Vaksinasi flu
Virus flu sering berubah dan vaksin harus diperbarui setiap tahun. Vaksinasi flu tahunan adalah cara terbaik untuk melindungi diri kamu dan bayi dari serangan flu.
Vaksinasi flu selama kehamilan juga sangat efektif dalam melindungi bayi terhadap flu dalam enam bulan pertama kehidupannya.
Ini juga bisa membantu menstabilakn kesehatan bayi baru lahir.
Vaksinasi flu dianjurkan untuk ibu hamil. Vaksin dapat diberikan pada setiap tahap kehamilan kamu dan akan melindungi Mama dari virus flu biasa.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan berikut yang dapat diobati dengan parasetamol. Apa saja efek yang mungkin dirasakan seseorang setelah vaksin flu?
- Nyeri, ada kemerahan dan bengkak di tempat suntikan
- suhu tubuh rendah
- Nyeri otot
- mengantuk atau demam
- reaksi alergi (jarang terjadi).
Pada laman thewomens.org.au dijelaskan bahwa, jika dokter mencurigai ibu hamil terkena flu, mereka mungkin akan segera meresepkan obat antivirus seperti Relenza atau Tamiflu. Ini harus dimulai dalam dua hari pertama penyakit untuk memiliki manfaat terbesar.
Tapi sebaiknya Mama juga lebih kritis untuk menanyakan, apa nama obat, apa kandungan obat, apa efek dari minum obat tersebut dan dampaknya untuk kesehatan janin seperti apa ke dokter kandungan yang memberikan resep untuk Mama.
Dokter umum tidak menguji setiap orang dengan gejala mirip flu. Namun, karena kamu sedang hamil dokter mungkin memutuskan menguji virus dengan mengumpulkan lendir dari usapan hidung dan tenggorokan kamu.
Ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 38 minggu atau mereka dengan komplikasi kehamilan mungkin perlu dirawat di rumah sakit.
3. Cara mencegah dan mengatasi flu
Sayangi diri mama dan kehamilan mama. Ibu hamil bisa sakit parah karena virus influenza. Oleh karena itu lebih baik mencegahnya.
Cara mencegah yang efektif adalah dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Tetap berolahraga saat hamil
- tidak keluar rumah saat udara terlalu dingin
- tidak berada di bawah hujan karena banyak bakteri dan polusi beterbangan
- Tidak langsung minum dingin setelah berkegiatan di bawah terik matahari, karena tubuh perlu beberapa saat untuk adaptasi suhu ruang
- Saat badan mulai terasa tidak fit, segera konsumsi sup ayam hangat karena kaldu ayam sangat baik untuk menambah stamina
- Makan buah kaya vitamin C seperti jeruk, kiwi, pepaya, atau stroberi.
Saat suhu tubuh meningkat dan terasa lebih hangat segera bersihkan tubuh dan istirahat. Tidur dengan kualitas yang baik bisa memulihkan stamina kamu.