Mengalami Osteoporosis dan Ingin Menyusui, Ketahui Ini Sejak Hamil
Mama perlu melakukan ini sejak masa kehamilan
9 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu saat ini tengan mengalami osteoporosis dan tetap ingin menyusui, maka kamu harus mempertimbangkan hal penting berikut ini.
Seorang mama bebas memutuskan mengenai apa yang ingin ia berikan untuk bayinya. Termasuk memberikan ASI atau susu formula. Masing-masing keputusan tentunya memiliki latar belakang terendiri.
Namun, jika kamu memiliki keputusan untuk memberika ASI eksklusif untuk si Kecil sejak pertama kali kelahirannya, maka kamu juga perlu memerhatikan kesehatan tubuh kamu.
Mempertimbangkan kesehatan dan tubuh adalah hal utama. Berikut penjelasan yang telah Popmama.com rangkum lebih lanjut.
Editors' Pick
1. ASI yang terbaik dan orang dengan osteoporosis perlu ketahui ini
Setiap ibu baru telah mendengar pepatah "ASI adalah yang terbaik," tetapi ada juga sebagian perempuan yang sebenarnya tidak bisa melakukan hal ini. Beberapa perempuan dengan osteoporosis dapat masuk ke dalam kelompok ini, karena ada beberapa komplikasi dan risiko yang terkait dengan menyusui.
"Saya percaya osteoporosis harus ditangani berdasarkan kasus per kasus karena obat yang dikonsumsi tiap orang tergantung tingkat keparahan kondisinya sehingga, daopat memengaruhi bagaimana efeknya secara keseluruhan terhadap kesehatan ibu menyusui," Shonte 'Terhune-Smith, BS, IBCLC, dan konsultan laktasi di YOLO (You Overcoming Lactation Obstacles), seperti dilansir oleh laman Popsugar.
Dengan kata lain, tidak ada jawaban yang jelas untuk yang menderita osteoporosis, karena ada berbagai tingkat dan obat yang berbeda yang diresepkan.
Sehubungan dengan obat-obatan tersebut, Shonte menekankan bahwa sangat penting bagi para Mama untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan bahwa obat tidak akan membahayakan pasokan susu mereka, diri mereka sendiri, atau bayi.
Jika ya, dan perempuan itu membutuhkan obat khusus itu, dia tidak boleh menyusui.
Baca juga: Tak Cuma Lansia, Kenali Juga Bahaya Osteoporosis Usia Muda
2. Usia Mama juga dapat memengaruhi tingkat keparahan osteoporosis
Shonte menekankan bahwa osteoporosis cenderung memengaruhi perempuan yang lebih tua memiliki risiko lebih dari yang lain.
Namun, karena semakin banyak perempuan yang memilih untuk menunggu lebih lama untuk memulai sebuah keluarga, ini adalah sesuatu yang perlu mereka pertimbangkan ketika bicara soal kesehatan tulang mereka saat menyusui.
Jika seorang perempuan yang menderita osteoporosis parah dan sudah pernah mengalami patah tulang, hanya dengan memegang dan memposisikan bayinya untuk menyusui dapat jadi bermasalah dan mencegah sang mama dari proses penyembuhan.
Lebih lanjut, Shonte mengatakan, "Karena menyusui memang mengeluarkan kalsium dari tulang ibu menyusui, begitu ia mulai menyapih, kalsium itu biasanya dipulihkan."
Dengan kata lain, menyusui tidak akan menjadi masalah bagi seorang perempuan yang menderita osteoporosis selama penyakitnya tidak parah.
"Jika tingkat kalsium ibu menyusui sangat rendah, saya menyarankan dia tidak menyusui bayinya," kata Shonte.
Namun, dia menekankan bahwa dengan suplemen, perubahan pola makan, dan pengobatan, banyak perempuan dengan osteoporosis harus tetap dapat menyusui seperti perempuan pada umumnya.