Apa Itu CPD, Tanda-Tanda dan Solusinya bagi Ibu Hamil?
CPD alias panggul sempit bisa terjadi menjelang persalinan
15 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang waktu persalinan tentu menjadi momen yang mendebarkan. Apalagi bila terjadi masalah di masa-masa kehamilan trimester ketiga seperti didiagnosa CPD.
CPD adalah singkatan dari Cephalopelvic Disporpotion alias panggul sempit. CPD dapat diartikan sebagai suatu kondisi saat kepala atau tubuh bayi terlalu besar dan tidak muat untuk melewati panggul. Namun, tak jarang CPD juga dicurigai terjadi karena kepala bayi gagal untuk turun ke dalam panggul.
Sebenarnya kondisi CPD ini cukup sulit agar dapat benar-benar terhindarkan. Kondisi ini tergantung bentuk tubuh atau ukuran kepala bayi yang seiring berjalannya waktu bisa semakin besar.
Untuk Mama yang ingin mendapatkan informasi lebih mengenai CPD ini, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya.
Editors' Pick
1. Faktor pemicu terjadinya CPD
Kombinasi permasalahan antara janin yang cukup besar serta panggul sempit inilah memicu terjadinya CPD. Sebagai seorang calon Mama untuk si Kecil perlu sekali mengenal kemungkinan penyebab terjadinya CPD selama masa kehamilan, seperti:
- Diabetes
- Faktor keturunan
- Posisi bayi yang tidak normal
- Kondisi bayi dalam kandungan yang terlalu besar
- Mengalami postmaturity, belum kunjung melahirkan padahal sudah memasuki usia ke-42 minggu
Bila CPD masih menjelang masa-masa persalinan, maka ada kemungkinan ibu hamil perlu menjalani proses persalinan secara caesar agar keselamatan diri sendiri dan bayi tetap aman.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh American College of Nurse Midwives (ACNM), CPD biasanya hanya terjadi pada 1 dari 250 kehamilan. Jika seorang ibu hamil telah didiagnosis mengalami CPD, bukan berarti dirinya akan mengalami masalah serupa di kehamilan anak selanjutnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Public Health mengatakan lebih dari 65 persen perempuan yang telah terdiagnosis CPD pada kehamilan sebelumnya memiliki kemungkinan melahirkan secara normal pada kehamilan selanjutnya.
2. Apa tanda-tanda dan cara diagnosa CPD?
Diagnosa CPD atau panggul sempit bisa dilakukan saat masa kehamilan melalui bantuan USG. Biasanya banyak ibu hamil yang mulai memeriksakan atau berkonsultasi ke dokter seperti:
- Adanya abnormalitas terhadap perkembangan kehamilannya.
- Serviks berhenti melebar.
- Tidak kunjung melahirkan.
- Kondisi bayi yang tidak turun melalui panggul.
Pemeriksaan USG digunakan untuk memperkirakan ukuran janin. USG panggul yang dilakukan selama masa kehamilan juga dapat digunakan sebagai prosedur diagnostik non-invasif, sehingga mampu menghasilkan gambar untuk melihat organ dan struktur dalam panggul.
USG panggul sendiri bisa dilakukan melalui dua metode yaitu:
- Transvaginal, metode melalui vagina.
- Transabdominal, metode melalui perut.
Dokter perlu mendiagnosa secara jelas dan akurat mengenai CPD ini, tujuannya agar jenis persalinan bisa ditentukan agar mampu melahirkan bayi dengan selamat.
Selain menggunakan pemeriksaan USG, CPD atau panggul sempit bisa diketahui dengan memperkirakan ukuran janin di dalam kandungan. Pemeriksaan fisik ini berguna untuk mengukur ukuran panggul menjadi lebih akurat, sehingga bisa mendiagnosis CPD.