5 Komplikasi Buruk Akibat Berat Badan Naik Secara Drastis saat Hamil
Sebelum berdampak buruk, berat badan selama hamil harus dijaga dengan baik!
10 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga berat badan sebelum dan selama hamil sangat diperlukan agar tidak mengalami obesitas. Saat sudah hamil, berat badan perlu dikendalikan agar tetap normal karena ini menyangkut kesehatan diri sendiri serta kesehatan janin. Berat badan yang terlalu kurus atau terlalu gemuk saat hamil akan menganggu kesehatan.
Bahkan kelebihan berat badan selama hamil bisa memicu keguguran yang dapat terjadi secara spontan serta tidak diketahui penyebabnya. Perlu diketahui bahwa ibu hamil yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan seseorang dengan berat badan normal.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa komplikasi yang berdampak buruk lainnya untuk kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Semoga ini bisa dijadikan pelajaran untuk lebih memerhatikan berat badan selama hamil ya, Ma!
1. Preeklampsia ditandai dengan perubahan fisik selama hamil
Ibu hamil yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki risiko mengalami preeklampsia. Perlu Mama ketahui bahwa preeklampsia adalah komplikasi yang dapat terjadi saat hamil dengan ditandai adanya tekanan darah tinggi dan terdapat protein dalam urine (proteinuria) akibat kebocoran ginjal.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2007, Indonesia pada tahun 2006 memiliki angka kematian ibu sebanyak 5,8% karena preeklampsia.
Preeklampsia seringkali ditandai dengan perubahan fisik yang terjadi selama hamil, seperti tubuh mendadak menjadi bengkak di area wajah, perut, pinggang dan tangan. Lalu tanda lainnya yang dapat terlihat yaitu kulit berwarna pucat.
Editors' Pick
2. Diabetes gestasional menyebabkan gangguan kesehatan
Ma, diabetes gestasional bisa terjadi pada siapa saja yang sedang hamil. Diabetes gestasional biasanya akan muncul karena kadar glukosa di dalam tubuh terlalu tinggi.
Selain itu, ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional. Jika tidak ditangani dengan baik, tak jarang ada yang berlanjut menjadi diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Diabetes gestasional pun dapat meningkatkan berbagai kemungkinan ibu hamil harus melahirkan melalui persalinan caesar. Hal ini dikarenakan diabetes gestasional yang terjadi selama masa kehamilan dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan. Bahkan si Kecil bisa terlahir dengan fisik tak sempurna hingga mengalami gangguan pernapasan.
3. Mengalami kelahiran prematur akibat kelebihan berat badan
Berdasarkan data yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, ada lebih dari 15 juta bayi di dunia terlahir secara prematur setiap tahun. Bahkan 60 persen dari kasus tersebut terjadi di Africa dan Asia Selatan, termasuk Indonesia.
Perlu disadari bahwa kelahiran prematur yang seharusnya belum waktunya ini lebih berisiko terjadi pada ibu hamil dengan berat badan berlebih, sehingga memicu preeklampsia.
Untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, sebaiknya pola makan harus tetap dijaga agar kondisi berat tubuh kembali normal. Lalu rutinlah mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan protein, buah-buahan dan biji-bijian.
4. Bayi terlahir dengan kelainan bawaan
Komplikasi lain yang bisa terjadi ketika berat badan selama hamil meningkat drastis dapat menyebabkan bayi terlahir dengan kelainan bawaan. Padahal setiap orangtua menginginkan anaknya tetap sehat dan terlahir secara sempurna tanpa kekurangan apapun.
Perlu Mama ketahui bahwa bayi yang lahir dari ibu hamil dengan obesitas dapat berisiko mengalami kelainan bawaan, mulai dari cacar pada saraf tulang belakang hingga penyakit jantung bawan.
Sebelum dampak buruk ini terjadi, sebaiknya pola makan perlu dijaga agar kenaikan berat badan selama hamil tetap konsisten dan sesuai usia kehamilan.
5. Berpotensi bayi lahir dengan berat badan berlebih
Maksomia atau berat badan berlebih bisa terjadi pada bayi baru lahir karena dipicu oleh kondisi berat badan ibu hamil yang mengarah ke obesitas. Padahal ukuran bayi yang terlalu besar dapat meningkatkan risiko cedera selama proses persalinan, seperti tubuh bayi tersangkut di dalam atau sang Mama mengalami perdarahan.
Itulah beberapa komplikasi yang berdampak buruk untuk kesehatan ibu hamil serta janin selama masa-masa kehamilan.
Sebelum berbagai komplikasi akibat berat badan saat hamil ini bisa terjadi, sebaiknya tetap menjaga pola makan agar berat badan bisa dikontrol. Selain itu, bila berat badan sudah dirasa kurang normal sebaiknya konsultasikan ini ke dokter.
Baca juga:
- Mengenal Craniosynostosis, Bentuk Kepala Bayi yang Tidak Sempurna
- Sebelum Terlambat, Kenali Penyebab Hidrops Fetalis pada Janin
- Berat Badan Ibu Hamil Turun saat Bobot Janin Naik, Kenapa Ya?