5 Penyebab Utama Sakit di Ulu Hati saat Hamil, Jangan Diremehkan
Kira-kira apa saja penyebab sakitnya ulu hati saat hamil ya, Ma?
5 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada yang pernah merasakan rasa sakit di bagian ulu hati selama menjalani kehamilan? Kondisi seperti ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena menimbulkan rasa tidak nyaman.
Dalam ilmu medis, daerah sekitar ulu hati dikenal juga dengan epigastrium. Jika ulu hati terasa sakit, maka bisa menyebar ke seluruh bagian di dalam tubuh lainnya. Apalagi letak ulu hati berada di bawah tulang dada dan di atas perut atau pusar.
Perlu Mama sadari kalau nyeri karena sakitnya bagian ulu hati bisa disebabkan karena peningkatan produksi asam lambung. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon progesteron selama masa kehamilan, sehingga mengakibatkan katup lambung melemah. Seiring berjalannya usia kehamilan, asam lambung akan lebih mudah naik menuju kerongkongan.
Bila rasa sakit ulu hati masih terasa ringan atau biasa saja, ada baiknya tidak dianggap remeh karena bisa saja ini menjadi pertanda kalau ada masalah kesehatan yang serius.
Untuk Mama yang ingin mengetahui penyebab sakitnya ulu hati saat menjalani masa-masa kehamilan, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya.
1. Preeklampsia
Mama pasti sudah tahu mengenai preeklampsia, ini sebuah masalah yang kerap terjadi selama masa kehamilan. Masalah kesehatan ini ditandai karena berbagai hal seperti:
- Menurunnya jumlah trombosit.
- Terdapat protein pada urine.
- Mengalami nyeri di bagian atas perut.
- Sering pusing hingga merasa sakit kepalanya begitu parah.
- Terjadi pembengkakan pada bagian kaki dan tangan.
- Merasakan gangguan penglihatan. Pandangan terhadap cahaya menjadi lebih sensitif, sehingga penglihatan semakin lama menjadi tidak fokus.
Selain itu, preeklampsia bisa merusak beberapa organ di dalam tubuh, termasuk ginjal.
Sakitnya ulu hati juga bisa terasa sangat signifikan pada saat kondisi preeklampsia sudah sangat parah. Tak jarang, ibu hamil bisa mengalami muntah-muntah dan menyebabkan gangguan pada fungsi hati.
Editors' Pick
2. Sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar disebut juga dengan irritable bowel syndrome (IBS). Sesuai dengan namanya sindrom ini memengaruhi usis besar, sehingga menyebabkan perut kram, perut kembung, sering buang-buang gas, diare hingga adanya perubahan frekuensi buang air besar.
Sindrom iritasi usus besar bisa terjadi karena dinding usus yang dilapisi oleh lapisan otot, bergerak lebih kuat dan lama dibandingkan biasanya.
Selain itu, beberapa faktor dari sindrom iritasi usus besar dipicu oleh riwayat anggota keluarga yang mengidap sindrom serupa, memiliki gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan berlebih.
3. Terkena penyakit kantong empedu
Penyakit yang terdapat pada kantung empedu bisa bermacam-macam seperti batu empedu, endapan kantong empedu, radang atau infeksi empedu hingga kanker empedu.
Kantong empedu merupakan sebuah kantong kecil yang berada di bawah hati. Kantong yang satu ini berada di bawah hati dan menyimpan cairan yang membantu tubuh dalam mencerna lemak atau cairan empedu. Letaknya yang masih dekat dengan organ hati membuat penyakit ini bisa menyebar hingga mengalami gangguan pada hati.
Selain itu, bila ada permasalahan pada kantong empedu biasanya perut akan terasa sakit yang luar biasa. Kondisi sakit akibat kantong empedu bisa disertai dengan mual, muntah, demam, nyeri di bagian dada, tubuh terasa gemetar hingga terjadi perubahan warna pada tinja.
4. Pankreatitis
Perlu disadari kalau pankreas memiliki organ yang menghasilkan enzim yang membantu proses pencernaan dan hormon, sehingga dapat membantu memproses gula dalam tubuh.
Pankreatitis dikenal juga dengan radang pankreas. Peradangan pada pankreas bisa menimbulkan sakit pada ulu hati selama masa kehamilan.
Rasa sakit yang terjadi pada organ pankreas bisa disertai oleh beberap gejala seperti lebih sering mual, muntah, perubahan warna kulit di sekitar pusar atau pinggang, kram perut, kerap merasa sakit seusai makan.
Pankreatitis bisa menjadi sangat kronis, sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan selama masa kehamilan hingga tinja berbau lebih menyengat daripada biasanya.
5. Tukak lambung
Mama sudah mendengar informasi mengenai tukak lambung?
Tukak lambung biasanya terjadi karena munculnya luka pada bagian dinding lambung atau usus kecil akibat sering terkikis. Kondisi ini terjadi saat zat asam pada saluran pencernaan semakin merusak permukaan dinding.
Zat asam bisa membuat luka pada bagian dinding lambung atau usus kecil semakin terbuka dan memicu terjadinya pendarahan. Selain di ulu hati, rasa nyeri bisa dirasakan hingga area pusar hingga bagian dada.
Walau jarang terjadi, namun tukak lambung pada ibu hamil akan ditandai dengan mual, muntah darah, pendarahan pada tinja, berkurangnya selera makan hingga penurunan berat badan selama masa kehamilan.
Untuk mengatasi nyeri ulu hati saat hamil, ada baiknya untuk mengonsumsi makanan dengan tekstur lunak atau bahkan cair. Namun, perlu diingat setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi harus tetap mengandung nutrisi. Pilihlah makanan seperti bubur, sup, yoghurt atau sereal. Makanan yang bertekstur lunak lebih mudah dicerna oleh lambung ketika sudah dikonsumsi.
Selain itu, tetaplah mengonsumsi makanan sehat mulai dari buah dan sayuran. Jika memiliki kebiasaan buruk seperti minum kafein, alkohol atau makanan yang memicu rasa nyeri pada ulu hati ada baiknya dihindari.
Semoga informasi mengenai beberapa penyebab sakit pada ulu hati saat hamil bisa memberikan pengetahuan baru ya, Ma!
Baca juga:
- Asam Lambung Aura Kasih Kambuh Saat Hamil Muda Akibat Makan Asinan
- Asam Lambung Naik Saat Hamil? Ketahui Dulu Fakta Berikut!
- Pemicu Keguguran, 7 Makanan Ini Dibenci Janin di Dalam Kandungan