Penuh Perjuangan! Kartika Putri Curhat Terkena Cacar Air Saat Hamil
Ada yang pernah mengalaminya?
26 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini, Kartika Putri mengunggah foto dirinya bersama sang Suami ketika sedang babymoon ke Jepang. Babymoon yang telah menjadi gaya hidup baru ini bisa dikatakan sebagai sebuah perjalanan romantis ke beberapa destinasi bersama pasangan sebelum si Kecil lahir. Bahkan babymoon termasuk salah satu cara yang semakin membuat ibu hamil merasa bahagia selama menjalani masa-masa kehamilannya.
Tak hanya menceritakan mengenai babymoon saja, Kartika pun menuliskan sebuah perjuangan yang telah dilalui saat awal kehamilan hingga saat ini. Salah satu tulisan yang menjadi sorotan warganet yaitu pengalaman Kartika terkena cacar air saat awal-awal hamil.
Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah bumil pemalas jadi gerak hehe selama hamil ini aku ngerasa nggak aku banget, mulai hamil 2 bulan aku harus di isolasi selama sebulan karena kena cacar air dan nggak bisa kemana-mana setelah sembuh. Aku masih muntah-muntah sampai 4 bulan dan aku benar-benar stop semua aktivitas. Nah, di bulan ke 5-6 kemarin aku mulai beraktivitas, tetapi nggak bnyak gerak karena masih kebawa malesnya hehe.
Melalui Instagram pribadinya, Kartika juga sempat mengabarkan kalau ia sedang menjalani kehamilan di trimester akhir yaitu masuk usia 7 bulan. Jelang persalinan, Kartika mulai banyak gerak dan jalan apalagi saat babymoon di Jepang.
Terkait permasalahan cacar air yang sempat terjadi pada Kartika Putri selama masa kehamilan, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa penjelasannya.
Demi mengetahui kesehatan selama masa kehamilan, simak informasi kali ini ya!
Editors' Pick
1. Faktor pemicu mengalami cacar air saat hamil
Cacar air atau varisela dapat terjadi pada siapa saja termasuk saat masa-masa kehamilan. Perlu diwaspadai bahwa virus cacar air dapat menular melalui kontak langsung melalui sebuah percikan air ludah atau terkena ruam dari penderita. Beberapa kejadian inilah yang membuat ibu hamil bisa tertular apalagi jika belum pernah terkena cacar air.
Lalu, kemungkinan lain yang memicu cacar air pada saat masa-masa kehamilan seperti:
- Kondisi sistem imun tubuh yang sedang menurun, sehingga mempermudah berbagai virus masuk dan menyerang kesehatan.
- Belum pernah terinfeksi cacar air memungkinkan seseorang lebih berisiko tertular virus saat hamil. Bahkan seseorang yang telah mengalami cacar air sebelumnya masih bisa berkemungkinan terkena kembali, walaupun sangat kecil.
- Terkena kontak fisik terhadap penderita cacar air, sehingga lebih berpotensi untuk tertular.
Jika Mama lupa sebelumnya sudah terkena cacar air atau belum, disarankan untuk berkonsultasi secara langsung ke dokter. Ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti, apakah di dalam tubuh Mama sudah terkandung antibodi untuk cacar air sebelumya atau belum.
Baca juga: Hamil Anak Kembar, Ratna Galih Memiliki Masalah di Tulang Belakang
2. Bahaya cacar untuk janin di dalam kandungan
Dilansir dari American Pregnancy perlu Mama ketahui bahwa seseorang yang mengalami cacar saat hamil disarankan untuk tidak perlu melakukan tindakan medis. Ini menjadi salah satu proteksi untuk melindungi janin selama masa kehamilan.
Untuk menghindari penularan cacar air yang terjadi disela-sela masa kehamilan, sebaiknya memang ibu hamil disarankan melindungi tubuh dengan memiliki antibodi yang kuat seperti mengonsumsi makanan bernutrisi.
Sebenarnya risiko atau bahaya dari cacar air pada ibu hamil sangat tergantung pada usia kehamilannya serta tingkat imun di dalam tubuh masing-masing. Infeksi yang paling tinggi risikonya yaitu saat sudah masuk usia kehamialn 13-20 minggu. Saat sudah terinfeksi, maka janin akan dikhawatirkan akan mengalami varicella kongenital syndrome (CVS).
Bila tidak ditangani dengan segera mungkin, maka sindrom ini dapat memicu kelainan bawaan pada janin seperti yang berikut ini:
- Adanya bekas luka,
- infeksi saluran cerna,
- ukuran kepala saat dilahirkan lebih kecil,
- kelumpuhan akibat kelainan pada tungkai kaki atau tangan,
- meningkatkan keterbelakangan mental dan kebutaan.
Baca juga: Hamil Anak Pertama, Kartika Putri Ngidam Aneh dan Kena Cacar!
3. Pengobatan cacar air yang terjadi saat hamil
Virus yang memicu cacar air biasanya berlangsung sekitar 14 hingga 16 hari sejak hari pertama terinfeksi. Umumnya ini akan diawali oleh beberapa gejala yang mirip dengan sakit demam mulai dari kepala pusing, kondisi tubuh lesu dan diiringi dengan batuk.
Usai mengalami gejala awal dalam waktu 24 jam, kesehatan akan kembali menurun dan tubuh mulai timbul bintik-bintik merah yang berkembang menjadi bisul berisi sebuh cairan di dalamnya. Pertama kali ini akan muncul di beberapa bagian seperti perut, punggung, wajah hingga ke seluruh bagian tubuh.
Walau cairan berbentuk bisul ini dapat mengering dalam waktu seminggu, Mama perlu sabar karena rasa gatal akan semakin terasa. Berhati-hatilah dan usahakan menggaruknya agar kulit tidak terluka.
Bila rasa gatal benar-benar tidak berhenti, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Selain itu, dokter akan memberikan obat anti-virus serta paracetamol. Ini bertujuan untuk meredakan rasa nyeri di seluruh bagian tubuh, termasuk menurunkan demam.
Perhatikan juga kalau sebisa mungkin, tubuh selalu dalam kondisi yang keriing. Perbanyaklah vitamin yang telah dianjurkan dari dokter serta air putih untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh selama menjalani masa kehamilan.
Itulah beberapa informasi mengenai cacar air yag bisa saja terjadi selama hamil. Semoga bisa membantu dan tetap semangat ya, Ma!
Baca juga:
- Waspada Bahaya Cacar Air Bagi Ibu Hamil, Ini yang Harus Diperhatikan!
- Awalnya Hanya Cacar Air! Kemudian Anak 4 Tahun Ini Terkena Stroke
- 5 Cara Tepat Menangani Cacar Air pada Anak