Sebelum Terlambat, Kenali Penyebab Hidrops Fetalis pada Janin
Sudah mengenal hidrops fetalis belum nih, Ma?
22 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, ada yang sudah mengetahui hidrops fetalis yang dapat mengancam perkembangan bayi selama hamil? Pengaruh kasus talasemia alfa yang masih tinggi frekuensinya menjadi salah satu pemicu kemunculan hidrops fetalis.
Angka tertinggi kasus hidrops fetalis jatuh pada beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Angka ini bisa dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan Amerika.
Dilansir dari Healthline, hidrops fetalis hanya terjadi pada 1 dari setiap 1.000 bayi yang lahir. Jika ibu hamil terdiagnosis kemungkinan memiliki bayi dengan hidrops fetalis, maka dokter akan menginduksi dan melakukan persalinan lebih cepat daripada waktu yang seharusnya.
Perlu Mama ketahui bahwa bayi yang terlahir dengan hidrops fetalis memerlukan transfusi darah serta perawatan lain. Ini berguna dan memberikan manfaat untuk menghilangkan kelebihan cairan di dalam tubuhnya.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa informasi lebih banyak lagi temassuk penyebab dari hidrops fetalis, tak perlu khawatir karena Popmama.com akan membahasnya.
Simak pengetahuan baru ini yuk, Ma!
Editors' Pick
Apa itu Hidrops Fetalis?
Hidrops fetalis adalah kelainan serius pada janin karena adanya cairan yang masuk ke dalam dua atau lebih rongga pada jaringan tubuh janin, sehingga dapat mengancam nyawanya. Faktor pemicu dari hidrops fetalis yaitu ketidakseimbangan antara produksi cairan di ruangan jaringan antar sel dengan pembuangan, sehingga terjadi penumpukan pada daerah tertentu seperti jantung, rongga perut, sekitar paru atau jaringan di bawah kulit.
Ibu hamil yang ingin mengetahui kesehatan serta mengetahui atau mendeteksi hidrops fetalis, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan USG agar mendapatkan penanganan terbaik.
Kelainan hidrops fetalis tidak hanya bisa terjadi ketika bayi sudah terlahir, namun beberapa gejala selama masa kehamilan bisa terdeteksi saat sedang berkonsultasi dengan dokter. Beberapa gejala hidrops fetalis yang dapat terlihat sewaktu pemeriksaan USG, seperti:
- Terjadi penebalan plasenta serta pembesaran di bagian organ hati, limpa atau jantung pada janin walau masih berada di dalam kandungan.
- Pergerakan bayi selama di dalam kandungan kurang aktif.
- Mengalami penumpukan cairan di bagian perut, jantung atau paru-paru milik si Kecil.
- Jumlah air ketuban terlalu banyak bahkan melebihi batas normal.
Faktor Pemicu Hidrops Fetalis Dipengaruhi oleh Riwayat Kesehatan
Ketidakseimbangan antara produksi cairan di ruang jaringan antar sel dengan pembuangannya menjadi salah satu pemicu hidrops fetalis. Namun, perlu diketahui bahwa hidrops fetalis juga dapat dipengaruhi oleh riwayat kesehatan seperti:
- Riwayat kesehatan ibu hamil
Ma, kesehatan selama masa kehamilan tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin di dalam perut bahkan setelah dilahirkan. Demi menjaga kesehatan selama hamil, sebisa mungkin perlu rutin melakukan konsultasi dengan dokter kandungan.
Konsultasi tetap perlu dilakukan apalagi bila Mama memiliki riwayat kesehatan seperti diabetes, memiliki rhesus negatif, mengalami penyakit tiroid, memiliki kelainan hemoglobin, pernah mengalami trauma perut atau adanya riwayat transfusi darah. Selain itu, perlu diketahui bahwa riwayat kesehatan ibu hamil dengan adanya masalah pembekuan darah, pernah melakukan transplantasi organ hingga pernah menggunakan obat-obatan terlarang.
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Selain hidrops fetalis dapat dipengaruhi oleh riwayat kesehatan ibu hamil perlu diketahui juga bahwa ini berpotensi terjadi karena adanya faktor lain. Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diperhatikan dan diketahui secara detail misalnya pernah ada saudara yang lahir dengan gejala kuning, memiliki anak kembar, pernah mengalami kematian janin, adanya kelainan genetik dan riwayat air ketuban berlebih atau sedikit.
Selain itu, adanya riwayat kesehatan keluarga yang mengalami kelainan jantung bawaan sebelum dilahirkan juga perlu diperhatikan. Berbagai kondisi riwayat kesehatan hidrops fetalis di dalam keluarga dapat berpengaruh selama menjalani proses kehamilan.
Jika Mama sudah mengetahui berbagai riwayat kesehatan keluarga yang dapat berpotensi memicu hidrops fetalis, ada baiknya tetap melakukan konsultasi ke dokter dan USG di awal-awal kehamilan. Cara ini tentu dapat membantu penanganan lebih awal serta mengurangi berbagai komplikasi kesehatan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Penanganan Hidrops Fetalis yang Dilakukan Ketika Hamil
Semua ibu hamil tentu menginginkan anak yang sehat dan bisa menstimulasi perkembangan melalui berbagai cara.
Usai didiagnosis mengalami hidrops fetalis, umumnya dokter akan memberikan penanganan yang terbaik seperti melakukan transfusi darah kepada janin apalagi ketika kondisinya sessng mengalami anemia. Walau sulit karena si Kecil masih berada di dalam perut, namun penanganan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya untuk bertahan hidup.
Selain itu, dokter akan memberikan obat antiaritmia saat janin di dalam kandungan memiliki hidrops fetalis sekaligus kelainan irama jantung. Hidrops fetalis yang terdeteksi di trimester ketiga sebaiknya dilahirkan lebih cepat dari HPL (Hari Perkiraan Lahir) yang seharusnya.
Hidrops fetalis yang terjadi pada bayi baru lahir dapat dikenali dengan beberapa tanda seperti kesulitan bernapas, kulit terlihat lebih pucat, terjadi pembengkakan khususnya di bagian perut, terjadi pembesaran hati dan limpa hingga mulai muncul bercak-bercak di kulit.
Persalinan yang terjadi secara prematur akibat hidrops fetalis akan semakin meningkatkan risiko kematian bayi apalagi disertai dengan beberapa kondisi yakni cacat bawaan lahir, kelainn jantung bawaan hingga pembengkakan paru
Persalinan yang terjadi lebih cepat disarankan melalui prosedur induksi maupun operasi caesar. Lalu ketika baik terlahir, maka juga akan diberikan penanganan terhadap hidrops fetalis yang diidapnya yakni:
- Melakukan pemberian oksigen atau pemasangan alat bantu pernapasan agar memudahkan si Kecil untuk bernapas.
- Memberikan obat diuretik yang berguna untuk mengeluarkan cairan berlebih melalui urine.
- Melakukan penyedotan cairan yang begitu berlebihan akibat hidrops fetalis dari dalam tubuh si Kecil menggunakan jarum.
- Berupaya melakukan transfusi darah sesuai golongan darah bayi.
- Tindakan operasi bisa menjadi pilihan karena dapat memperbaiki kelainan bawaan pada bayi. Cara ini dapat mengangkat tumor sebelum terlalu banyak berkembang.
Perlu Mama ingat bahwa hidrops fetalis perlu diketahui sejak dini sebelum kondisinya semakin parah, sehingga pemeriksaan USG dapat dilakukan secara rutin selama perjalanan kehamilan yakni trimester awal hingga akhir.
Hidrops fetalis yang terjadi di dalam kandungan atau baru terjadi usai si Kecil dilahirkan sama-sama membahayakan. Sebelum terlambat, sebaiknya ibu hamil perlu melakukan langkah pencegahan serta penanganan sejak dini agar kondisi hidrops fetalis bisa diatasi.
Itulah beberapa informasi mengenai hidrops fetalis semoga bisa memberikan pengetahuan baru ya, Ma!
Baca juga:
- Hati-Hati, Ini Penyebab dan Bahaya Air Ketuban Hijau Selama Kehamilan
- 4 Kondisi Air Ketuban Tidak Normal Ini Sering Terjadi Saat Hamil
- Pemicu Keguguran, 7 Makanan Ini Dibenci Janin di Dalam Kandungan