Waspada Terhadap Solusio Plasenta di Awal Kehamilan Trimester Ketiga
Solusio plasenta tidak boleh dianggap remeh ya!
6 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin banyak yang belum mengenal solusio plasenta selama menjalani masa-masa kehamilan.
Solusio plasenta adalah plasenta yang lepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum waktunya atau sebelum hari-hari menjelang persalinan. Jika sudah lepas, plasenta tidak bisa ditempelkan kembali ke dinding rahim.
Kondisi plasenta yang lepas akibat solusio plasenta harus diperhatikan karena berdampak buruk bagi kesehatan bayi di dalam perut.
Solusio plasenta bisa menyebabkan ibu hamil mengalami pendarahan yang luar biasa. Saat ini terjadi ibu hamil akan kehilangan banyak darah.
Untuk lebih mengenal solusio plasenta, kali ini Popmama.com akan memberikan penjelasan lengkapnya. Semoga informasi ini bisa berguna untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan bayi hingga persalinan tiba.
Editors' Pick
1. Apa itu solusio plasenta?
Solusio plasenta (solutio placentae) sering juga disebut sebagai abrupsio plasenta adalah kondisi yang terjadi karena lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan dan bisa terjadi di kehamilan trimester ketiga.
Kondisi solusio plasenta termasuk salah satu komplikasi kehamilan yang serius, namun jarang terjadi pada ibu hamil pada umumnya.
Secara normal, plasenta seharusnya akan lepas dari rahim pada saat si Kecil sudah dilahirkan. Setelah proses persalinan, rahim akan mulai mengecil karena terjadi retraksi. Rahim yang semakin kecil tidak disertai dengan plasenta yang ikut mengecil, sehingga secara alam plasenta akan terlepas begitu saja.
Padahal plasenta sendiri seharusnya bertugas memberikan suplai nutrisi dan oksigen dari ibu hamil ke bayi di dalam kandungan.
Jika plasenta terputus akibat solusio plasenta itu berarti fungsi untuk menyuplai nutrisi dan oksigen tidak dapat berjalan dengan semestinya. Semakin lama dibiarkan, ini tentunya akan membahayakan.
Kondisi solusio plasenta memang tidak dapat dicegah secara langsung, namun ibu hamil dapat meminimalisir hal buruk ini dengan berbagai cara antara lain:
- Menurunkan dan mengobati tekanan darah tinggi
- Mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok hingga menggunakan narkoba
- Berusaha konsisten memeriksakan kondisi kandungan selama masa kehamilan secara rutin
- Mengonsumsi suplemen asam folat sesuai petunjuk dan sudah konsultasi langsung dengan dokter
Perlu kembali diingat kalau ada bayi yang hidup di dalam perut. Untuk itu, kesehatan dan perkembangannya harus tetap diperhatikan dengan sangat baik.
2. Gejala umum solusio plasenta
Ketika sudah memasuki kehamilan trimester ketiga atau bahkan beberapa pekan sebelum proses persalinan menjadi waktu yang rawan bagi ibu hamil mengalami solusio plasenta.
Gejala solusio plasenta yang terjadi pada ibu hamil pun cukup beragam. Kondisi solusio plasenta bisa terjadi mulai dari sangat ringan, sedang hingga berat. Solusio plasenta yang terbilang ringan, masih ada kemungkinan jika menginginkan untuk melahirkan secara normal.
Jika solusio plasenta yang sudah cukup berat, itu berarti harus segera dilakukan operasi untuk menyelamatkan calon bayi di dalam kandungan.
Walau bisa dikatakan ringan, ibu hamil harus mengetahui beberapa gejala dari solusio plasenta. Catat dan perhatikan gejala umum yang bisa terjadi ada ibu hamil dengan kondisi solusio plasenta, seperti:
- Rahim mulai terasa sakit
- Pendarahan pada vagina
- Nyeri pada bagian punggung atau perut
- Kontraksi yang berlangsung sangat cepat
- Tidak adanya pergerakan aktif pada bayi di dalam kandungan seperti bayi normal lainnya
Jika selama masa kehamilan pernah merasakan gejala-gejala di atas, ada baiknya untuk melakukan konsultasi ke dokter. Ini semua demi kesehatan pertumbuhan dan perkembangan saat menjalani masa-masa kehamilan.
Pemeriksaan terhadap solusio plasenta perlu dilakukan secara fisik untuk mengetahui kontraksi rahim. Tak hanya itu, ibu hamil juga harus untuk melakukan pemeriksaan darah dan juga USG. Ini berguna untuk membantu melihat kondisi pendarahan vagina, walau jarang sekali bisa mendeteksi adanya solusio plasenta.
Saat solusio plasenta terjadi pada ibu hamil, detak jantung bayi yang ada di dalam kandungan perlu dimonitor untuk selalu mengetahui kondisi dan mencegah bila sewaktu-waktu terjadi kejadian buruk.