Tips Mendiskusikan Gaya Pola Asuh Anak dengan Mertua saat Masih Hamil
Pola asuh yang diterapkan ke anak harus dibicarakan sedini mungkin ya, Ma
8 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hari-hari menjelang kelahiran sudah semakin dekat, Mama dan pasangan seharusnya sudah mulai merencananakan pola asuh yang nanti akan dipilih untuk si Kecil.
Setiap orangtua pasti memiliki keinginan yang berbeda-berbeda terhadap penerapan pola asuh ke anaknya nih, Ma.
Terkadang masalah perbedaan pola asuh justru menjadi perdebatan atau masalah tersendiri.
Mama dan pasangan sebagai orangtua si Kecil perlu punya arah terhadap pola asuh yang jelas untuk diterapkan sebelum kelahiran si Kecil. Ini perlu dibuat agar semua keluarga punya cara yang sama dalam mengasuh si Kecil.
Orangtua sendiri atau mertua sebagai orang yang lebih berpengalaman dalam mengurus anak bisa dijadikan referensi pemilihan gaya pola asuh anak.
Mama setidaknya perlu meluangkan waktu untuk mendiskusikan masalah pola asuh ini bersama orangtua atau mertua.
Berikut ini beberapa tips dari Popmama.com saat Mama ingin berdiskusi dengan orangtua atau mertua terkait pola asuh yang ingin diterapkan kesi Kecil.
Yuk Ma, cari tahu tipsnya!
1. Mengutarakan pendapat pribadi tanpa menyinggung
Mengenai tipe pola asuh sendiri, Mama pasti memiliki pandangan lain terhadap kekurangan dan kelebihan masing-masing pengasuhan. Bagaimana juga Mama menginginkan hal terbaik setelah si Kecil lahir dan punya pilihan sendiri.
Sebelum saling berdiskusi, kedua pihak perlu menyampaikan keinginan mengenai pola asuh yang akan digunakan nantinya. Bicarakan secara jelas kepada orang tua atau mertua mengenai kelebihan dan kekurangan dari teknik pola asuh yang ingin Mama terapkan ke si Kecil.
Saat Mama ingin mengutarakan pendapat, tetaplah untuk bersikap dan menyampai semuanya dengan sopan. Usahakan untuk tidak terkesan sok tahu ya. Nada bicara yang Mama sampaikan saat berpendapat akan memengaruhi komentar dari orangtua atau mertua lho.
Setelah mengutarakan semua pendapat Mama mengenai pola asuh yang ingin digunakan, jangan lupa dengan ucapan terima kasih dan mempersilakan lainnya untuk berpendapat.
Editors' Pick
2. Menerima pendapat atau sudut padang lain
Setiap orang punya pendapat yang berbeda-beda nih, begitu dengan orangtua atau mertua di rumah mengenai pola asuh.
Mama tidak bisa menyamakan semua pendapat sesuai dengan keinginan sendiri. Egois dan hanya ingin memakai pendapat sendiri tanpa melihat orang lain justru akan memicu konflik.
Saat orangtua atau mertua ingin mengungkapkan pilihan pola asuh yang berbeda, Mama harus bisa memberikannya kesempatan mereka menyampaikan pendapat. Dengarkan saja, apalagi mereka sudah berpengalaman dan lebih mengenal pola asuh yang terbaik untuk anak-anak.
Bagaimana juga, Mama harus bisa mendengar pendapat dari orang lain yang sudah lebih berpengalaman ya.
3. Berdiskusi mengenai kekurangan dan kelebihan
Setelah kedua pihak sudah menyampaikan pendapatnya masing-masing. Ini sudah waktunya untuk saling berdiskusi mengenai kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pola asuh pilihan kedua pihak.
Perlu diingat nih Ma, pola asuh yang diajarkan orangtua sangat berpengaruh terhadap sikap dan sifat si Kecil sehari-hari nantinya. Mintalah saran mengenai pola asuh yang ingin Mama terapkan nantinya.
Mama perlu mendapat masukkan, sehingga lebih paham mengenai kelebihan serta kekurangan dari pola asuh yang dipilih.
Selain itu, Mama juga bisa memberikan saran terhadap pola asuh yang sudah dijelaskan orangtua atau mertua. Tanyakan juga bila ada sesuatu yang kurang dimengerti, bagaimana dampak baik dan buruknya ketika harus memilih pola asuh tersebut.
4. Menetapkan gaya pola asuh yang tepat
Memilih pola asuh untuk digunakan ke si Kecil yang nantinya akan lahir memang tidak mudah ya. Banyak pertimbangan yang diperlukan dengan banyaknya pilihan.
Untuk itu, saat sedang berdiskusi dengan orangtua atau mertua sebaiknya perlu menyimak semua pendapat yang disampaikan mereka. Tujuannya agar Mama bisa lebih selektif mengenai pola asuh.
Anggap saja diskusi ini membuka pandangan baru yang belum pernah Mama ketahui sebelumnya. Mama juga bisa lho mencari informasi lain melalui buku, website parenting, teman yang sudah menjadi orangtua, psikolog anak atau mungkin perlu mengikuti seminar-seminar di luar rumah.
Dengan banyak informasi mengenai pola asuh justru ini akan membantu Mama dalam memilih mana yang terbaik.
Informasi yang Mama dan pasangan dapatkan perlu dipilih lagi nih dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Perlu dipikirkan matang-matang mengenai segala kemungkinan yang bisa terjadi dari pilihan pola asuh saat diterapkan ke si Kecil.
5. Belajar untuk konsisten
Setelah Mama dan pasangan sudah berhasil mendapatkan pola asuh yang sesuai. Ada baiknya diberitahukan ke orangtua atau mertua.
Ini bertujuan agar mereka punya pola asuh yang sama jika suatu saat si Kecil dititipkan. Jika ada banyak perbedaan pola asuh yang diberikan ke si Kecil hanya akan membuat dirinya bingung sendiri dan sering membandingkan.
Hal terburuk lainnya akan membuat anak menjadi memiliki banyak kepribadian, mengingat pola asuh yang diterapkan berbeda-beda.
Cobalah untuk bersikap konsisten dalam menerapkan pola asuh yang sudah dipilih. Ini akan membantu setiap pihak bisa bekerjasama dengan kompak mengenai pola asuh.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Bisa Semakin Disayang! Ini 8 Referensi Ucapan Ulang Tahun untuk Mertua
- 7 Fobia Unik Tapi Nyata, Termasuk Takut Ibu Mertua dan Memasak
- 7 Tips Menjaga Hubungan Harmonis dengan Mertua