Saat tengah mengandung calon buah hati, mungkin perasaan yang tepat untuk menggambarkannya ialah campur aduk, antara senang, excited, hingga cemas.
Semakin mendekati hari persalinan, Mama tentunya semakin merasa tak sabar untuk menemui si Kecil, namun di saat yang bersamaan, perasaan cemas juga bisa menghantui.
Hal ini pun tak ayal dapat membuat Mama merasa was-was sebelum melakukan aktivitas yang sekilas terlihat berisiko bagi keamanan si Kecil, seperti berhubungan seks.
Sehingga muncul rasa pertanyaan, misalnya, benarkah berhubungan seks saat hamil bisa sebabkan ketuban pecah?
Nah, untuk membahasnya lebih lanjut, berikut Popmama.comrangkum penjelasannya.
Mengenal Kondisi Air Ketuban Pecah
Flickr/Marek Bereza
Pecahnya air ketuban merupakan tanda bahwa bayi akan segera lahir. Istilah ini mengacu pada keluarnya cairan dari gelembung amniotik.
Gelembung amniotik merupakan gelembung berisi cairan yang mengelilingi tubuh bayi untuk melindunginya selama berada di dalam kandungan.
Fungsi utamanya ialah menjadi bantalan untuk bayi. Nantinya, saat menjelang waktu kelahiran, gelembung ini akan pecah bersamaan dengan keluarnya cairan amniotik.
Editors' Pick
Penyebab Air Ketuban Pecah
Flickr/Biles
Saat kepala bayi sudah semakin siap untuk keluar melalui vagina mama, uterus akan berkontraksi. Kontraksi ini disebabkan oleh tekanan dari tubuh bayi pada rahim mama.
Semakin besar intensitas kontraksi, maka tekanan pada gelembung amniotik pun juga bertambah. Hal inilah yang menjadi penyebab utama dari pecahnya gelembung amniotik, sehingga cairan di dalamnya pun ikut keluar.
Gejala Air Ketuban Pecah
Freepik
Melansir laman Edie and Amy, setiap ibu hamil memiliki pengalaman yang berbeda-beda ketika air ketubannya pecah.
Beberapa dari mereka dapat merasakan adanya tetesan cairan yang keluar dari vagina mereka. Sementara yang lainnya bisa merasakan air ketuban yang merembes dan mengalir keluar.
Terkadang air ketuban terasa seperti urine yang keluar seperti buang air kecil, atau disertai dengan sedikit titik darah.
Setiap perempuan memang mengalaminya secara berbeda-beda, namun setelah air ketuban pecah umumnya akan diikuti dengan kontraksi yang semakin intens.
Benarkah Berhubungan Seks saat Hamil Sebabkan Air Ketuban Pecah?
Pexels/cottonbro
Menurut laman Edie and Amy, Mama memang bisa saja mengalami air ketuban pecah saat berhubungan seks, namun penyebabnya bukan karena aktivitas tersebut.
Satu hal yang pasti ialah karena waktu kelahiran sudah semakin dekat. Sehingga Mama bisa mengalami air ketuban pecah saat tengah melakukan aktivitas apa saja, termasuk seks.
Pada beberapa kasus, air ketuban memang bisa pecah sebelum waktunya, alias sebelum mendekati waktu persalinan. Namun, umumnya ada hal lain yang menjadi penyebab, seperti berikut:
Tekanan pada bagian abdomen akibat stres berlebih.
Infeksi saat hamil.
Penggunaan obat-obatan.
Cairan amniotik yang berlebih, biasanya karena hamil lebih dari satu janin.
Alih-alih dapat menyebabkan air ketuban pecah, berhubungan seks saat hamil justru dapat membawa sejumlah manfaat secara fisik dan emosinal, seperti berikut:
Mengurangi rasa tidak nyaman maupun nyeri ringan saat hamil.
Membantu Mama merasa rileks dan lebih mudah untuk tertidur di malam harinya.
Mengencangkan otot-otot panggul.
Meningkatkan rasa percaya diri selama masa kehamilan.
Menambah mood dan membantu Mama tetap fit saat hamil.
Pada beberapa kasus, ibu hamil memiliki komplikasi yang tak memungkinkannya untuk melakukan aktivitas seks. Untuk itu, konsultasi medis diperlukan demi menjamin keamanan ibu hamil dan janin dalam kandungan.
Itu tadi ulasan mengenai berhubungan seks saat hamil dan kaitannya dengan air ketuban pecah. Sekarang sudah lebih jelas, ya, bahwa hubungan seks tidak menyebabkan pecahnya air ketuban. Jadi, jangan khawatir lagi, ya, Ma!