Bagi sebagian orang, khususnya masyarakat yang berasal dari Jawa, menganggap malam Satu Suro sebagai malam yang sakral lho, Ma. Oleh karena itu, ada banyak larangan yang berlaku, termasuk untuk ibu hamil sekalipun.
Tak sedikit yang penasaran dengan kebenaran dari larangan malam Satu Suro untuk ibu hamil. Lalu, apa saja larangan malam Satu Suro untuk ibu hamil? Benarkah itu fakta atau justru mitos?
Informasinya sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.
Yuk Ma, disimak!
Larangan Malam Satu Suro untuk Ibu Hamil
1. Dilarang untuk duduk di tengah pintu
Pexels/Caio
Larangan pertama malam Satu Suro untuk ibu hamil yang banyak diketahui orang selama ini adalah dilarang duduk di tengah pintu. Kabarnya, jika larangan ini dihiraukan ibu hamil, maka nantinya dia akan merasa susah serta kesakitan saat proses kelahiran.
Larangan tersebut ternyata belum dapat dibuktikan secara ilmiah karena memang belum ada penelitian yang menjelaskan soal hubungan antara dilarang duduk di tengah pintu dengan proses kelahiran yang sulit.
2. Tidak boleh pindah rumah
Pexels/David McBee
Saat malam Satu Suro, ibu hamil ternyata juga disarankan untuk tidak boleh pindah rumah. Hal itu bukan tanpa alasan karena malam Satu Suro kerap kali dihubungkan dengan hal buruk. Larangan ini kabarnya harus dipenuhi supaya ibu hamil terhindar dari musibah.
Faktanya, larangan ini ternyata tidak ada hubungannya dengan ibu hamil. Walau demikian, ibu hamil pada saat pindah rumah memang sangat disarankan untuk tidak banyak bergerak membantu. Ini bertujuan agar kesehatan ibu dan bayi tetap aman.
Editors' Pick
3. Tidak boleh menggelar hajatan
Pexels/Askar Abayev
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, seseorang dilarang untuk menggelar hajatan, seperti pernikahan, sunatan, hingga acara lainnya di malam Satu Suro. Kabarnya, keluarga yang tetap menggelar hajatan seperti pesta pernikahan saat akan mendapatkan sial.
Meski demikian, beberapa orang percaya kalau larangan yang satu ini hanya mitos belaka. Banyak yang berpendapat bahwa mitos ini muncul karena pesta lain yang digelar di malam Satu Suro dianggap bisa menyaingi ritual keraton.
4. Dilarang untuk bepergian keluar dari rumah
Pexels/Trần Long
Di malam Satu Suro, ibu hamil juga dilarang untuk berpergian keluar atau berkeliaran di luar rumah. Larangan itu muncul karena banyak orang telah menganggap malam Satu Suro identik dengan hal mistis dan buruk.
Selain itu, masyarakat Jawa sendiri percaya bahwa ada baiknya menghabiskan malam Satu Suro di dalam rumah saja. Jika tetap memaksakan diri pergi keluar rumah, maka banyak yang percaya bahwa kesialan akan menimpa orang tersebut.
Namun, sampai saat ini belum ada penelitian apa pun yang menunjukkan kebenaran dari larangan ini. Dengan demikian, belum dapat dipastikan kebenaran dari larangan itu dengan konsekuensi yang disebut akan menimpa seseorang jika mereka tetap keluar rumah.
Meski begitu, ibu hamil memang disarankan untuk tetap di rumah saat malam hari karena untuk mencegah terjadinya dampak kesehatan bagi mereka, seperti perut kembung hingga masuk angin dan bahkan rentan terinfeksi gigitan hewan.
5. Suami dilarang pergi memancing
Pexels/Tomasz Filipek
Tidak hanya berlaku untuk ibu hamil, suami ternyata juga dilarang pergi ke luar rumah untuk memancing di malam Satu Suro. Kabarnya, suami yang tetap pergi memancing dapat membawa nasib buruk bagi istrinya yang sedang hamil.
Selain itu, banyak masyarakat yang juga percaya bahwa bayi yang lahir nanti akan memiliki bibir sumbing jika suami ibu hamil tetap pergi memancing di malam Satu Suro.
Perlu Mama ketahui, larangan antara suami pergi memancing dengan dampak yang dihasilkan tidak ada hubungan sama sekali. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bukti secara ilmiah yang bisa menjelaskan hubungan tersebut.
6. Dilarang membunuh hewan di malam Satu Suro
Unsplash/Thomas Iversen
Larangan berikutnya adalah dilarang membunuh hewan di malam Satu Suro. Larangan ini ternyata tidak hanya ditujukan kepada ibu hamil saja, tetapi juga suaminya.
Sebagian orang percaya, membunuh hewan di malam Satu Suro bisa berdampak buruk bagi janin. Hal ini termasuk risiko cacat hingga mengalami keguguran.
Meski begitu, larangan ini ternyata hanyalah mitos belakang, Ma. Perlu Mama ketahui, tidak ada hubungan antara membunuh hewan di malam Satu Suro dengan bahaya pada janin di kandungan.
Mama harus tahu, anak yang terlahir dalam keadaan yang kurang sempurna bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, infeksi, hingga gaya hidup yang Mama lakukan selama masa kehamilan. Oleh karena itu, Mama wajib menjaga diri dan kesehatan.
7. Dilarang mengucapkan hal yang dianggap aneh
Freepik/krakenimages.com
Menurut kepercayaan sebagian orang, ibu hamil juga tidak boleh mengucapkan hal-hal yang dianggap aneh selama malam Satu Suro.
Usut punya usut, larangan ini ternyata muncul dari kepercayaan orang-orang bahwa perkataan ibu hamil bisa memengaruhi kondisi dan perkembangan bayi dalam kandungan.
Dari situlah, ibu hamil pun diminta untuk menjaga pikiran dan perkataan mereka, sehingga nantinya bayi yang dikandung dapat tumbuh baik.
8. Tidak boleh menggaruk perut
Pexels/Yan Krukau
Terakhir, ibu hamil kabarnya juga tidak boleh menggaruk perut selama malam Satu Suro. Kabarnya, larangan ini muncul karena banyak yang percaya ibu hamil menggaruk perut bisa membuat lebam pada kulit bayi yang berada di dalam kandungan.
Perlu Mama ketahui, rasa gatal yang dialami oleh ibu hamil pada bagian kulit perut memang merupakan hal yang normal. Gatal itu disebabkan kulit perut yang merenggang karena janin di dalam kandungan yang terus bertumbuh besar.
Ternyata, ada banyak sekali larangan malam Satu Suro untuk ibu hamil ya, Ma. Semoga informasi kali ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Mama lebih dalam lagi soal larangan di malam Satu Suro.