Cara Membedakan Kepala dan Bokong Janin di Dalam Kandungan
Jangan sampai keliru, ini cara membedakan kepala dan bokong janin di dalam kandungan, Ma!
1 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat sudah memasuki kehamilan trimester ketiga, pernahkah Mama bertanya-tanya mengenai bagaimana posisi janin di dalam kandungan?
Idealnya, posisi bayi saat sudah mendekati HPL adalah kepala bayi berada di bawah, dengan wajah bayi menghadap ke belakang atau ke punggung mama. Posisi ini adalah posisi paling aman untuk persalinan atau disebut juga Cephalic Position.
Nah, untuk mengetahui apakah kepala janin di kandungan mama berada di atas atau di bawah, Mama bisa mencari tahunya lewat ultrasonografi. Selain itu, ada cara yang bisa Mama lakukan sendiri untuk mengetahui posisi janin, lho.
Lantas, bagaimana cara membedakan kepala dan bokong janindi dalam kandungan? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama.
1. Cara mengetahui posisi kepala janin
Selain dengan pemeriksaan USG, Mama juga bisa mengetahui posisi janin di dalam kandungan dengan cara merasakan kepalanya. Namun, pastikan Mama bisa membedakan kepala dan bokong janin agar tidak keliru saat mencari tahu posisinya.
Untuk mengetahui posisi kepala janin, Mama bisa duduk atau berbaring agar tubuh lebih rileks. Kemudian, dengan menggunakan ujung jari, tekan perlahan di sekitar area panggul untuk meraba-raba kepala janin.
Apabila Mama merasakan sesuatu yang berbentuk bulat dan cenderung keras seperti bola bowling mini atau mangkuk kecil, berarti itu adalah kepala janin.
Editors' Pick
2. Cara mengetahui posisi bokong janin
Untuk menemukan posisi bokong janin, Mama bisa melakukan hal yang serupa dengan sebelumnya. Dari titik kepala janin, gerakan ujung jari secara perlahan menuju perut bagian atas.
Jika Mama merasakan ada sesuatu yang bulat namun lebih lunak, maka kemungkinan itu adalah bokong janin.
Sementara itu, jika saat meraba perut mama merasakan adanya sesuatu yang panjang dan keras, maka kemungkinan itu merupakan punggung janin.
3. Cara mengetahui posisi janin melalui gerakannya
Jika Mama masih ragu dengan posisi janin, Mama bisa membedakannya dengan cara lain, yakni dengan memerhatikan gerakan janin selama beberapa hari terakhir.
Sensasi gerakan yang lebih besar dan lebih kuat biasanya menunjukkan posisi lutut yang berputar atau kaki yang menendang. Sementara perasaan geli atau gerakan yang lebih lembut menunjukkan posisi dari tangan dan jari janin.
Dengan memerhatikan gerakan-gerakan ini, Mama bisa mengetahui arah orientasi janin di dalam kandungan.
4. Jenis-jenis posisi janin di dalam kandungan
Di masa kehamilan, Mama perlu mengetahui berbagai posisi janin di dalam kandungan. Terutama jika Mama sudah memasuki masa akhir kehamilan, maka mengetahui posisi janin bisa membantu dalam perencanaan persalinan.
Berikut adalah beberapa posisi janin di dalam kandungan yang perlu Mama ketahui:
Posisi anterior
Posisi anterior atau juga disebut posisi cephalic atau vertex merupakan posisi ketika kepala bayi berada di bawah, dekat jalan lahir dan wajahnya menghadap pada punggung mama.
Posisi posterior
Posisi posterior atau posisi oksiput posterior merupakan posisi di mana bayi dan Mama saling membelakangi. Kepala bayi berada tepat di punggung bawah mama dan menghadap ke perut bagian depan.
Posisi sungsang
Posisi sungsang atau breech merupakan posisi di mana bokong atau kaki bayi berada di bawah. Posisi sungsang tidak ideal untuk persalinan karena dapat meningkatkan risiko cedera pada bayi saat proses persalinan.
Posisi berbaring melintang
Tak hanya posisi vertikal, janin juga bisa di posisi horizontal, yakni berbaring melintang di dalam rahim. Jika bayi ditemukan dalam posisi ini, cara terbaik untuk untuk melahirkan adalah dengan proses operasi caesar untuk mencegah terjadinya prolaps tali pusar.
5. Apa yang perlu dilakukan ketika posisi janin sungsang menjelang persalinan?
Jika posisi janin sungsang, Mama dapat mencoba memperbaiki posisi janin saat kehamilan berusia antara 32-37 minggu. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki posisi janin, yakni cara medis dan cara alami.
Pastikan Mama mendiskusikan dengan dokter mengenai kondisi ini dan penanganan yang aman bagi Mama serta janin.
Dalam cara medis, dokter mungkin akan menyarankan Mama untuk menggunakan teknik External Cephalic Version (ECV). Prosedur ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada perut mama.
Teknik ECV umumnya efektif dan aman untuk janin karena akan dipantau dengan sangat cermat. Namun, jika ECV tidak berhasil, opsi selanjutnya mungkin memerlukan operasi caesar untuk melahirkan bayi sungsang dengan aman.
Selain itu, ada cara alami yang bisa Mama lakukan sendiri di rumah untuk memperbaiki posisi janin yang sungsang.
Caranya adalah dengan berbaring telentang dengan menggunakan bantal besar dan kuat yang diletakan di bawah untuk mengangkat pinggul sekitar satu kaki dari lantai.
Lakukan cara ini tiga kali setiap hari selama 10-15 menit, khususnya saat janin aktif dan perut kosong. Saat melakukan teknik ini, berkonsentrasilah pada janin, terutama di daerah perut dan hindari menegangkan tubuh.
Demikian informasi terkait cara membedakan kepala dan bokong janin di dalam kandungan. Semoga informasi ini dapat membantu, ya, Ma!
Baca juga:
- Belly Mapping, Temukan Posisi Janin untuk Cegah Sungsang
- Penyebab Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya
- Mama Perlu Tahu, Begini Posisi Janin saat Dalam Kandungan