7 Bahaya Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan untuk Ibu Hamil dan Janin
Amankah pakai sabun pembersih kewanitaan untuk mengatasi keputihan saat hamil tua?
14 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kehamilan di trimester tiga, tak jarang banyak ibu hamil yang mengeluhkan keputihan. Apalagi jika kondisi tersebut disertai dengan rasa gatal dan berbau kurang sedap. Hal ini tentunya akan mengurangi rasa nyaman selama menjalani masa kehamilan.
Mama mungkin bertanya-tanya terkait bolehkah memakai sabun pembersih kewanitaan (vaginal douching)? Namun, di sisi lain Mama juga ragu mengenai apakah sabun pembersih kewanitaan aman untuk ibu hamil dan janin?
Vaginal Douche adalah metode untuk mencuci vagina yang biasanya diberikan campuran air dan semacam cuka. Cara penggunaannya dengan menyemprotkan pembersih ke dalam liang vagina.
Perlu diketahui bahwa douche yang dijual di apotek serta supermarket biasanya mengandung antiseptik dan wewangian. Banyak produk yang mengklaim dapat menjaga kesehatan vagina, bahkan mencegah keputihan memang sebaiknya tidak percaya begitu saja ya.
Secara umum, risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Yuk, simak beberapa risiko dan bahaya memakai sabun pembersih kewanitaan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini!
1. Menganggu keseimbangan pH untuk menjaga bakteri baik
Saat membersihkan vagina dengan cairan pembersih kewanitaan, bahan kimia di dalam cairan tersebut akan mengganggu keseimbangan pH vagina. Perlu dipahami bahwa kadar pH normal vagina berkisar antara 3,8 hingga 4,5 yang termasuk dalam pH asam.
Perubahaan pH yang terjadi pada ibu hamil membuat lingkungan tempat tinggal bakteri baik tak lagi memadai. Padahal bakteri baik dapat melindungi vagina dari bakteri jahat penyebab infeksi.
Akhirnya, kondisi ini membuat ibu hamil rentan terkena infeksi vagina dan dapat berdampak pada kesehatan janin di dalam kandungan.
2. Pewangi sabun menyebabkan iritasi pada vagina
Sabun pembersih kewanitaan juga sering kali mengandung pewangi yang menyebabkan iritasi pada vagina. Bila teriritasi, vagina akan lebih rentan dihinggapi oleh mikroorganisme, termasuk bakteri.