Jangan Percaya, Ini 5 Mitos Kehamilan di Trimester Ketiga
Mitos-mitos ini belum tentu benar, jadi jangan mudah percaya
8 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat mengandung si Kecil, Mama tentunya ingin mendapatkan informasi seputar kehamilan sebanyak banyaknya. Apalagi kalau ini merupakan kehamilan pertama.
Semua orang yang Mama temui mulai dari keluarga, kerabat, teman-teman bahkan tetangga akan memberikan saran-saran serta nasihat. Akhirnya Mama kebingungan sendiri, dengan begitu banyaknya informasi yang masuk.
Sebaiknya Mama memeriksa kebenarannya apakah informasi tersebut fakta atau mitos belaka. Pasalnya, banyak juga ibu hamil di trimester ketiga yang percaya dengan mitos hingga akhirnya stres dan ketakutan menjelang persalinan. Nah, daripada percaya mitos, sebaiknya Mama menjaga kesehatan fisik dan mental untuk mempersiapkan kelahiran si Kecil.
Agar tahu kebenarannya, yuk cari tahu apa saja mitos-mitos kehamilan di trimester ketiga berdasarkan rangkuman dari Popmama.com kali ini.
Disimak ya, Ma!
1. Detak jantung janin bisa memprediksi jenis kelamin
Ada mitos yang menyebutkan bahwa jenis kelamin bayi bisa diketahui dari detak jantungnya. Jika detak jantung janin lebih dari 140 per menit, artinya bayi berjenis kelamin perempuan. Namun, jika detak jantung janin di bawah 140 per menit, menandakan jenis kelamin bayi adalah laki-laki.
Melansir dari Healthline, faktanya detak jantung yang normal untuk semua bayi dalam rahim berkisar antara 120 hingga 160 denyut per menit. Selain itu, detak jantung janin bisa berubah-ubah tergantung usia kandungan, kondisi kesehatan Mama dan janin, serta aktivitas janin dalam perut.
Editors' Pick
2. Bentuk wajah Mama selama kehamilan bisa memprediksi jenis kelamin
Mama mungkin pernah mendengar bahwa ibu hamil yang wajahnya tampak bulat dan tumbuh jerawat, tandanya Mama sedang mengandung bayi perempuan.
Hal ini tidak terbukti ya Ma! Bentuk wajah dan kondisi kulit selama kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Wajah Mama yang tampak bulat disebabkan karena penambahan berat badan selama kehamilan. Setiap Mama memiliki pola makan berbeda dan penambahan berat badan yang berbeda juga. Begitupun dengan jerawat, setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda-beda.
Jadi tidak semua ibu hamil yang memiliki wajah bulat dan berjerawat akan melahirkan anak perempuan.
3. Jenis kelamin anak bisa diketahui dari bentuk perut Mama
Katanya, jika perut berbentuk lonjong ke depan tandanya bayi dalam kandungan Mama berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan jika perut berbentuk bulat dan melebar, artinya Mama mengandung bayi perempuan.
Hal ini tentu hanya mitos saja, bentuk perut Mama dipengaruhi oleh posisi bayi. Seiring bertambahnya usia kehamilan, bentuk perut akan berubah. Sejauh ini, tidak ada kaitan antara bentuk perut dan jenis kelamin bayi dalam dunia medis. Jika Mama ingin mengetahui jenis kelamin bayi, sebaiknya melalui USG.
4. Sering makan pedas selama kehamilan bisa menyebabkan bayi lahir botak
Banyak yang mengatakan bahwa saat hamil Mama dilarang mengonsumsi makanan pedas. Hal terjadi karena ada anggapan, bayi yang berada dalam perut bisa ikut merasakan pedas karena Mama makan cabai.
Setelah ditelusuri, ternyata tidak ada kaitan antara makan makanan pedas dengan bayi yang lahir dengan rambut tipis bahkan botak.
Makan makanan pedas selama kehamilan sebetulnya aman-aman saja, Namun jangan berlebihan! Saat memasuki trimester ketiga, pertumbuhan janin yang semakin besar dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu makanan pedas juga bisa menyebabkan perut Mama mengalami masalah pencernaan hingga mulas.
5. Ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang
Orang-orang menyakini bahwa semakin tua usia kehamilan, maka semakin banyak asupan makanan yang dibutuhkan ibu hamil. Hal ini tidak sepenuhnya salah. saat hamil Mama memang perlu menambah asupan kalori. Tapi bukan berarti harus makan berlebihan.
Mengutip dari Medical News Today, ibu hamil yang sudah memasuki trimester ketiga kehamilan perlu menambah asupan makanan setidaknya 450 kalori per hari. Namun, Mama juga harus ekstra hati-hati dalam mengatur dan menjaga pola makannya supaya tidak mengalami obesitas dan meningkatkan risiko penyakit selama kehamilan.
Nah, itulah mitos-mitos selama kehamilan di trimester ketiga. Jangan mudah percaya ya, Ma!
Alangkah baiknya untuk mencari informasi seputar kehamilan dari sumber yang terpercaya saja.
Baca Juga
- Pantangan Minum Air Es untuk Ibu Hamil Tua, Mitos atau Fakta?
- Sebabkan Cacat, Ibu Hamil Tidak Boleh Menjahit, Mitos atau Fakta?
- Olahraga Saat Hamil Bikin Bayi Stres, Mitos atau Fakta?