10 Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul

Ciri-ciri bayi sudah masuk panggul ternyata dapat Mama rasakan bahkan tanpa pemeriksaan dokter

22 November 2024

10 Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul
Freepik/tirachardz

Saat menjelang kelahiran, Mama mungkin saja merasakan adanya pergerakan posisi bayi. Ketika posisi kepala janin sudah berada dalam rongga panggul, dapat menjadi salah satu indikator semakin dekatnya waktu persalinan. 

Ternyata, terdapat ciri ketika bayi sudah masuk panggul. Mama dapat memperhatikan ciri-ciri tersebut agar dapat segera mempersiapkan kelahiran bayi.

Berikut Popmama.com rangkum ciri-ciri janin masuk panggulyang dilansir dari berbagai sumber. Yuk, disimak!

Kumpulan Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul

1. Tonjolan perut terlihat lebih turun

1. Tonjolan perut terlihat lebih turun
Pixabay/WenPhotos

Tonjolan perut dapat menjadi salah satu indikasi bayi telah masuk panggul. Semakin bertambahnya usia kehamilan, tonjolan perut mama akan terlihat lebih turun dari biasanya. 

Mama dapat terus melihat perubahan posisi tonjolan perut mama melalui cermin ketika waktu perkiraan kelahiran semakin dekat. 

2. Tekanan pada panggul

2. Tekanan panggul
Freepik/freepik

Ketika bayi sudah mulai turun ke bagian panggul, Mama dapat merasakan lebih banyak tekanan pada perut bagian bawah bahkan rasa tidak nyaman pada vagina.

Mama juga dapat merasakan sakit dan sensasi berdenyut pada panggul atau vagina. Kondisi ini dikenal sebagai  "lightning crotch" yang terjadi ketika kepala bayi memberikan tekanan pada leher rahim dan sekitar bawah rahim.

3. Lebih mudah bernapas dan makan

3. Lebih mudah bernapas makan
Freepik/senivpetro

Pada trimester kedua, wajar jika ibu hamil mengalami rasa sesak atau kesulitas bernapas. Hal ini lantaran pertumbuhan janin semakin membesar. Kondisi ini terus berlanjut hingga trimester ketiga, Ma.

Namun, ketiga pada trimester ketiga tiba-tiba Mama merasakan lebih mudah bernapas dan makan, itu bisa menjadi ciri bahwa si Kecil sudah masuk ke area panggul.

Dengan masuknya bayi ke area panggul, dapat menjadi kabar baik untuk Mama. Hal itu karena berkurangnya tekanan pada diafragma. 

Berkurangnya tekanan tersebut juga membuat Mama dapat mengonsumsi makanan dengan porsi yang normal karena perut mama tidak terlalu merasa tertekan seperti sebelumnya.
 

Editors' Pick

4. Keputihan

4. Keputihan
Pexels/Ivan Babydov

Keputihan dapat membantu mencegah infeksi dari vagina yang menyebar ke rahim. Pada awal kehamilan akan terbentuk kumpulan lendir pada saluran serviks. Kumpulan lendir kental tersebut membuat sumbatan yang dapat menghalangi pembukaan serviks. 

Adanya peningkatan keputihan adalah hal yang normal pada saat kehamilan. Bahkan, ketika menjelang akhir kehamilan, jumlah cairan yang keluar akan semakin meningkat. 

Mungkin saja hal itu berkaitan dengan kesiapan serviks untuk menjalani proses melahirkan yang membuatnya menjadi lebih lunak, tipis, dan terbuka. Hal itu dapat membuat keluarnya sumbatan lendir ketika menjelang akhir kehamilan. 

5. Lebih sering buang air kecil

5. Lebih sering buang air kecil
Freepik/gpointstudio

Kandung kemih dapat menjadi organ yang mendapatkan pengaruh dari posisi bayi. Pada saat bayi sudah masuk panggul, kepalanya dapat memberikan tekanan pada kandung kemih.

Maka dari itu, Mama sangat mungkin menjadi lebih sering buang air kecil. Hal ini juga dapat membuat Mama merasa kesulitan jika menahan buang air kecil.

6. Punggung terasa sakit

6. Punggung terasa sakit
Pexels/Karolina Grabowska

Salah satu penyebab yang membuat Mama merasakan nyeri punggung adalah karena posisi bayi yang telah memasuki panggul. 

Hal itu berkaitan dengan adanya tekanan tambahan pada otot-otot di punggung. Tidak hanya itu, tekanan yang diberikan oleh kepala bayi pada tulang ekor dan tulang belakang mama juga dapat menyebabkan nyeri pada punggung.

7. Perubahan pola BAB

7. Perubahan pola BAB
Freepik/user18526052

Tidak hanya perubahan intensitas untuk buang air kecil. Posisi bayi yang telah masuk panggul juga dapat membuat adanya perubahan pola buang air besar.

Mama dapat mengalami dua kemungkinan kondisi ketika bayi telah masuk panggul. Mama bisa saja mengalami diare karena kotoran yang lebih cair daripada biasanya. Namun, Mama juga dapat mengalami sembelit atau konstipasi.

8. Lebih sering kontraksi

8. Lebih sering kontraksi
Freepik/our-team

Serviks dapat terbuka selebar 8 hingga 10 cm yang membuat kepala bayi dapat melewati jalan lahir. Pada saat itu, kontraksi yang Mama rasakan akan semakin kuat yakni setiap dua hingga tiga menit.

Setiap kontraksi tersebut dapat berlangsung selama 60 detik atau lebih. Selama fase tersebut, kepala bayi akan terus turun ke panggul. Fase ini disebut sebagai fase transisi, Ma.

9. Lebih sering lapar

9. Lebih sering lapar
Freepik/gpointstudio

Bayi yang sudah masuk panggul juga dapat membuat Mama lebih sering merasa lapar. Dengan masuknya bayi pada panggul mama, dapat membuat pengurangan tekanan pada bagian perut. Hal ini dapat meningkatkan rasa lapar.

Tidak hanya itu, posisi tersebut juga dapat mengurangi heartburn yang mungkin saja Mama rasakan.
 

10. Pecahnya air ketuban

10. Pecah air ketuban
Freepik/DCStudio

Air ketuban pecah umumnya terjadi sesaat menjelang waktu persalinan, Ma. Tetapi, pada beberapa kasus, air ketuban bisa saja pecah sebelum proses persalinan terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh gerakan jain ketika memasuki panggul mama.

Mama harus segera mendapatkan tindakan jika air ketubah sudah pecah, demi keselamatan mama dan si Kecil.

Itu tadi 10 ciri-ciri janin masuk panggul. Apakah Mama pernah merasakan salah satu ciri di atas saat hendak melahirkan?

Baca juga:

The Latest