Rokok elektrik atau vape adalah alat yang memanaskan “cairan elektronik” yang terdiri dari propilen glikol atau gliserin nabati, nikotin, dan senyawa penyedap rasa. Rokok elektrik dan alat pengantar nikotin elektronik lainnya serupa dengan rokok tradisional karena keduanya merupakan wadah untuk menyalurkan nikotin kepada penggunanya melalui jalur paparan yang dihirup.
Rokok elektrik mempunyai beberapa racun yang sama dengan rokok tradisional. Ada dampak buruk terhadap kesehatan yang cenderung buruk. Namun, ada juga banyak bahan kimia yang ditemukan dalam rokok elektrik yang tidak ditemukan dalam rokok.
Sama seperti rokok tradisional, terdapat bahaya yang bisa memengaruhi penghidup di sekelilingnya, terutama jika penghirup tersebut merupakan ibu hamil.
Nah, kali ini Popmama.comtelah merangkum beberapa bahaya asap vape untuk ibu hamil yang berdampak buruk pada janin.
Simak informasi selengkapnya, yuk!
Kumpulan Bahaya Asap Vape untuk Ibu Hamil
1. Bisa memicu berat badan bayi lahir rendah
Freepik
Berdasarkan studi Multidisciplinary Digital Publishing Institute, ada dampak merugikan saat ibu hamil menghirup asap vape terhadap kesehatan perinatal.
Studi ini telah diteliti dan dibuktikan dengan baik. Studi tersebut menunjukkan bahwa hal ini dapat menyebabkan serangkaian dampak buruk bagi kesehatan, termasuk berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi.
Editors' Pick
2. Asap vape memengaruhi efek neurokognitif dan perilaku pada janin
Freepik/drobotdean
Paparan asap vape selama kehamilan dapat memengaruhi efek neurokognitif dan perilaku pada bayi yang belum lahir. Nikotin, yang sering kali terdapat dalam cairan vape, adalah zat yang dapat menembus plasenta dan memengaruhi perkembangan otak janin.
Nikotin pada asap vape dapat memengaruhi perkembangan struktur otak janin, termasuk area-area yang terkait dengan kognisi, memori, dan kontrol impuls.
Paparan nikotin selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan permanen pada struktur dan fungsi otak. Jika diselepekan begitu saja, maka dapat berdampak buruk karena akan memengaruhi kemampuan belajar dan perilaku bayi setelah lahir.
3. Asap vape memengaruhi efek epigenetik pada janin
Freepik/gpointstudio
Paparan asap vape selama kehamilan juga dapat memengaruhi efek epigenetik pada bayi yang belum lahir.
Epigenetika adalah studi yang mempelajari tentang perubahan dalam ekspresi gen yang tidak terkait dengan perubahan dalam urutan DNA itu sendiri.
Paparan lingkungan selama kehamilan, termasuk paparan zat-zat beracun seperti nikotin dari asap vape, dapat mengubah pola epigenetik pada janin.
Perubahan epigenetik yang disebabkan oleh paparan nikotin selama kehamilan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan bayi, termasuk risiko gangguan perkembangan, gangguan neurologis, dan penyakit kronis di kemudian hari.
4. Asap vape memengaruhi efek intrauterin pada bayi
Freepik
Faktanya, asap vape memiliki potensi untuk memengaruhi efek intrauterin pada bayi, yang merujuk pada efek yang terjadi saat janin masih dalam kandungan.
Paparan asap vape selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin dan berbagai sistem organ. Selain itu, efek buruknya dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada bayi yang belum lahir dan setelah lahir.
5. Ibu hamil berpotensi mengalami infeksi paru-paru
Freepik/lookstudio
Meskipun risiko kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh vape tidak sebesar rokok tembakau, namun masih ada risiko paparan asap vape bagi kesehatan paru-paru, termasuk pada ibu hamil.
Asap vape mengandung zat-zat kimia dan partikel halus yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, termasuk tenggorokan, bronkus, dan paru-paru. Ibu hamil yang terpapar asap vape berpotensi mengalami gejala seperti batuk, sesak napas atau nyeri dada.
Paparan asap vape juga dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru, seperti pneumonia atau bronkitis. Infeksi paru-paru pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan bagi ibu dan janin.
Nah, itulah tadi beberapa bahaya asap vape untuk ibu hamil. Disarankan bagi ibu hamil untuk menghindari paparan asap vape dan produk tembakau lainnya selama kehamilan, ya.