7 Hal yang Harus Diperhatikan, Sebelum Foto Maternity
Buat kehamilan Mama menjadi momen indah yang tak terlupakan dengan mengabadikannya lewat foto
8 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah momen yang sangat berharga bagi setiap Mama atau calon Mama. Selama kurang lebih sembilan bulan mengandung, banyak perubahan yang dialami salah satunya adalah perubahan bentuk perut.
Rasanya sayang jika momen ini tidak diabadikan untuk kenangan yang kelak akan diceritakan Mama pada anak-anak.
Tidak heran jika banyak perempuan hamil yang ingin mengabadikan kehamilannya lewat foto-foto eksklusif, Mama pun bisa melakukannya loh.
Tapi sebelum merencanakan ingin melakukan maternity shoot, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan.
Apa saja? Check this out!
1. Waktu yang tepat saat pemotretan
Maternity shoot fokus pada pengambilan perut ibu hamil, oleh karena itu sebaiknya pemotretan dilakukan saat usia kehamilan memasuki semester akhir yaitu 7-8 bulan.
Di usia kehamilan tersebut, perut Mama sudah kelihatan besar tapi belum terlalu berat untuk dibawa banyak gerak. Sehingga memudahkan Mama untuk mengikuti arahan pose dari stylist atau fotografer, serta nyaman dalam menjalani proses pemotretan yang memakan waktu cukup lama.
Untuk Mama yang sedang mengandung anak kembar, maternity shoot dapat dilakukan pada usia kehamilan di semester dua karena perubahan perut sudah nampak terlihat.
Selain itu sebaiknya proses pemotretan dimulai pada waktu pagi hari, khususnya buat Mama yang melakukan pemotretan dengan lokasi outdoor.
Waktu terbaik untuk pemotretan adalah sesaat matahari terbit di pagi hari dan tidak lebih dari pukul 9 pagi, dan bila memilih waktu sore sebaiknya dilakukan pada saat pukul 16.00 WIB hingga tenggelamnya matahari agar mendapatkan efek dramatis pada langit.
Bagaimana pun, pemilihan waktu pemotretan disesuaikan dengan kondisi Mama ya.
2. Tema yang sesuai
Tema menjadi salah satu hal yang penting dalam sebuah pemotretan, kenapa? Karena sebuah tema menggambarkan pribadi seseorang, jadi pilihlah tema yang tepat sesuai keinginan Mama.
Bila Mama memakai jasa stylist atau pengarah gaya, biasanya stylist akan membantu membuat tema dalam bentuk moodboard.
Dimana pada moodboard tersebut, terdapat tema pemotretan misalnya elegan chic, casual look atau fun, beberapa contoh pose gaya, referensi makeup atau wardrobe yang akan dipakai selama pemotretan berlangsung.
Namun, bila Mama tidak menggunakan jasa stylist. Mama bisa mendapatkan referensi tema pemotretan dari internet, yang saat pemotretan bisa langsung ditunjukkan dan didiskusikan pada fotografer.
Editors' Pick
3. Fotografer
Sekarang banyak sekali fotografer muda yang memiliki skill dan bakat bagus dalam dunia fotografi, Mama pun bisa mencari referensi melalui media sosial seperti Instagram.
Umumnya para fotografer memamerkan hasil karyanya di Instagram atau di website pribadinya. Tipsnya, sebaiknya memilih fotografer yang memiliki portofolio maternity shoot.
Biasanya fotografer yang memang ahli dalam pengambilan maternity shoot, akan lebih mudah mendapatkan angle atau mood yang tepat perempuan hamil.
Popmama.com sarankan agar Mama jeli dalam melihat portofolio fotografer, sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa mereka. Perhitungkan juga dengan budget yang Mama miliki ya!
4. Makeup yang tepat
Saat hamil khususnya memasuki usia kehamilan di semester akhir, umumnya selain bentuk tubuh yang mengalami perubahan drastis. Wajah Mama juga mengalami perubahan loh, awalnya wajah terlihat tirus namun ketika hamil pipi akan terlihat lebih chubby.
Mungkin merasa kurang pede dengan bentuk wajah yang “membengkak”, Mama bisa menutupinya dengan makeup. Pilihlah riasan makeup natural atau no makeup makeup look, supaya memberikan kesan alami pada penampilan Mama.
Hindari makeup yang terlalu tebal ya Ma, karena ketika hamil sebenarnya wajah akan memperlihatkan aura alami yang memesona jadi tak perlu berlebihan.
5. Wardrobe
Pemilihan wardrobe yang akan dikenakan selama proses pemotretan berlangsung, ditentukan dari tema yang Mama pilih dan sepakati.
Bila Mama memilih tema elegant chic, pilih wardrobe seperti dress atau white T-shirt yang dipadukan dengan maternity pants. Jangan lupa, untuk menambahkan aksesori seperti anting dan kalung yang memberikan kesan elegan pada penampilan Mama.
Hindari untuk memakai pakaian yang terlalu ketat ya Ma, karena akan membuat ruang gerak Mama semakin sempit saat mengikuti arahan dari fotografer.
Bagaimana pun kenyamanan Mama harus diutamakan, jangan sampai selama melakukan sesi pemotretan Mama merasa tidak nyaman.
6. Properti Foto
Saat Mama memilih studio sebagai lokasi utama foto, gunakan properti yang tepat untuk menambah mood maternity shoot agar lebih hidup. Gunakan properti minimalis seperti bangku, bunga, atau kain untuk background foto.
Namun kamu bisa memilih salah satu properti saja, karena tujuan utama maternity shoot membuat si calon Mama menjadi pusat perhatian. So, usahakan semua tampak minimalis ya.
Agar terlihat tidak membosankan, Mama juga bisa melibatkan suami atau anak untuk foto bersama. Dengan begitu, foto akan terlihat lebih hangat dan penuh cinta.
Baca juga: Menjelang Persalinan, Nina Zatulini Keluarkan Maternity Shoot
7. Pemilihan Pose
Minta arahan stylist atau fotografer, untuk mengarahkan Mama dengan pose yang tidak terlalu sulit. Umumnya pose yang sering dilakukan adalah tangan seperti mengelus perut, dengan posisi badan yang agak menyamping.
Atau lakukan pose yang menampilkan siluet tubuh, dengan berdiri di depan sumber cahaya atau lighting. Maka akan terlihat jelas, tubuh indah Mama saat sedang mengandung.
Minta fotografer untuk tidak mengambil foto dari angle atas, dimana Mama dengan posisi tidur terlentang menghadap atas. Dengan pose seperti itu, perut Mama tidak akan terlihat dan mengurangi hasil foto.
Baca Juga: 7 Tips Mendokumentasikan Persiapan Melahirkan
Nah, itulah beberapa hal yang harus Mama perhatikan saat mau melakukan maternity shoot. Pastikan semuanya terencana dengan baik ya Ma. Selamat mencoba, Ma!