Bakteri Berlebih pada Vagina, Ini Dia Bahayanya bagi Ibu Hamil
Bisa berisiko persalinan prematur
9 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vagina memiliki bakteri baik yang berfungsi menjaga kesehatan organ intim perempuan. Sehingga tidak semua bakteri pada vagina semuanya bersifat merugikan.
Tetapi yang perlu diperhatikan adalah menyadari ada kalanya terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri pada vagina akibat bakteri yang tumbuh berlebihan. Kondisi seperti ini disebut dengan Bacterial Vaginosis (BV).
Namun bakteri berlebihan ternyata bisa berdampak pada kesehatan ibu hamil. BV sendiri memang biasa dialami oleh 10-30 persen perempuan hamil dengan gejala keputihan berwarna abu dan berbau amis yang busuk.
Untuk mengetahui penyebab dan apa saja bahaya yang akan dialami ibu hamil akibat bakteri berlebih di vagina, berikut Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber.
Faktor Penyebab Bakteri Berlebih saat Hamil
Biasanya ibu hamil rentan terkena Bacterial Vaginosis (BV), faktor utamanya diyakini karena hormonal yang menyebabkan kondisi vagina lebih lembab ketika hamil.
Faktor ini juga berpengaruh pada higenitas ibu hamil yang tidak baik, seperti tidak mengeringkan dengan benar vagina usai buang air kecil atau jarang mengganti celana dalam.
Selain terasa tidak nyaman karena bau yang dihasilkan bakteri berlebih, BV juga sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat memengaruhi kondisi selama kehamilan. Menurut laman American Pregnancy, inilah dampak BV saat kehamilan.
Editors' Pick
1. Meningkatnya risiko keguguran
Terinfeksi bakteri pada vagina dicurigai sebagai salah satu faktor meningkatnya risiko keguguran pada ibu hamil. Hal ini karena BV dapat berujung pada infeksi bakteri yang membuat risiko keguguran menjadi meningkat.
Berdasarkan hasil studi yang dipublikasi dalam British Medical Journal, terjadinya peningkatan risiko keguguran pada bumil dengan usia hamil tua yang mengalami Bacterial Vaginosis.
2. Persalinan prematur
Ada banyak pemicu ibu hamil mengalami persalinan prematur, salah satunya menurut sebuah studi yang dimuat dalam The British Journal of Obstetrics and Gynaecology diyakini karena kondisi dari BV.
Hal ini disebutkan bahwa ibu hamil akan berisiko melahirkan bayi prematur atau sebelum minggu ke-37 kehamilan.
3. Bayi lahir dengan berat badan rendah
Jika ibu hamil sudah positif terekan BV dan tidak diobati dengan baik, maka akan berisiko ibu hamil melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih rendah.
Bahkan jika BV sudah membuat infeksi bakteri berat yang tidak segera ditangani, itu akan membuat bakteri berkembang menjadi penyakit radang panggul setelah melahirkan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan infertilitas.
Itulah bahaya yang mengintai ibu hamil jika mengalami bakteri berlebih pada vagina ketika masa kehamilan.
Jika Mama mengalami hal ini selama kehamilan, segeralah periksakan ke dokter untuk mendapat pengobatan yang cepat dan aman agar tidak mengganggu kesehatan janin.
Oleh karena itu, penting bagi semua perempuan khususnya ibu hamil untuk memerhatikan kebersihan vagina.
Baca juga:
- Ini Dampak Negatif Bila Berat Badan Bayi Kurang dari Normal
- Kenapa Harus Memantau Berat Badan Bayi Lewat KMS? Ini Jawabannya!
- Mengapa Berat Badan Bayi Baru Lahir Naik-Turun? Ini Penjelasannya!