Cegah Yuk, Ma! Ini 5 Cara Supaya Air Ketuban Tidak Merembes
Ketahui faktanya terlebih dahulu sebelum panik, ya!
22 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membahas cairan ketuban, tentu bukan hal baru lagi bagi para ibu hamil. Cairan ketuban sendiri merupakan suatu jenis cairan yang ‘menemani’ janin di dalam kandungan.
Keberadaan cairan tersebut juga mampu membuat janin bebas bergerak dalam selaput ketuban. Jadi, kondisi cairin ini sangat memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan Mama.
Cairan ketuban yang cukup dan sehat akan membuat pertumbuhan janin sesuai dengan usia kandungannya, sehingga akan siap dilahirkan pada waktu yang tepat. Namun yang perlu diperhatikan, ketika cairan yang keluar dari vagina mirip seperti urine, itu juga bisa menjadi rembesan cairan ketuban, Ma.
Ketika cairan ketuban merembes, ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan janin yang Mama kandung. Jadi, untuk mencegah agar air ketuban tidak merembes atau bocor, yuk simak tips yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini, Ma.
Ketahui lebih dulu perbedaan rembesan air ketuban dengan cairan lain
Sebelum mengetahui cara mencegah air ketuban yang rembes atau bocor, Mama juga perlu mengetahui perbedaan apakah cairan yang keluar dari vagina adalah cairan ketuban atau bukan.
Cara yang bisa Mama lakukan bisa dibagi menjadi dua, diantaranya adalah:
- Gunakan pembalut bersih
Saat hamil, tentu Mama sudah tidak menggunakan pembalut, bukan? Namun, jika Mama merasakan keluar cairan melalui vagina yang keluar secara spontan atau bisa juga akibat batuk, Mama bisa mencoba gunakan pembalut bersih untuk menampung cairan tersebut. Perlu Mama ketahui juga bahwa air ketuban dasarnya tidak berwarna dan tidak berbau apapun ya, Ma. - Tes keasaman
Selain menggunakan pembalut, Mama juga bisa mengunakan kertas lakmus. Kertas ini bisa Mama beli di apotek terdekat untuk mengetahui keasaman cairan yang keluar dari vagina. Jika cairan tersebut membuat kertas berubah menjadi warna biru, berarti cairan tersebut adalah air ketuban. Lalu jika tetap berwarna merah, berarti tidak ada zat asam dalam cairan tersebut sehingga itu bukan cairan ketuban melainkan air seni, Ma.
Setelah mengetahui perbedaan air ketuban dengan cairan lainnya, berikut ini cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah terjadinya air ketuban yang rembes. Disimak yuk, Ma!
1. Menghindari guncangan berlebih
Saat hamil, dokter kandungan umumnya akan meminta Mama untuk menghindari guncangan berlebih, terlebih ketika Mama tengah hamil anak pertama. Guncangan yang perlu dihindari misalnya saja dengan mengurangi menggunakan kendaraan bermotor.
Bukan tanpa alasan, Ma. Saat ibu hamil alami guncangan saat berkendara, ini bisa membuat stres serta memperburuk kondisi dalam janin. Sehingga tak menutup kemungkinan cairan ketuban pun akan ikut merembes.