Kardiomiopati (PPCM) saat Hamil Tua, Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Hati-hati melemahnya otot jantung di bulan terakhir kehamilan
23 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki bulan-bulan terakhir masa kehamilan memang menjadi tantang tersendiri bagi ibu hamil. Mulai dari pinggang yang semakin terasa sakit, kaki mulai membengkak, hingga tak jarang masalah serius seperti kelainan jantung atau PPCM.
PPCM atau Kardiomiopati peripartum adalah bentuk gagal jantung yang jarang terjadi selama bulan terakhir kehamilan atau hingga lima bulan setelah melahirkan.
PPCM sendiri adalah bentuk kondisi yang melebar, yang berarti ruang jantung membesar dan membuat otot melemah. Ini menyebabkan penurunan persentase darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri jantung dengan setiap kontraksi.
Untuk mengetahu lebih jelas apa itu PPCM dan bagaimana gejala serta penyebab terjadinya PPCM, berikut Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber. Yuk, Ma disimak!
1. Apa itu PPCM/kardiomiopati peripartum?
Kardiomiopati peripartum (PPCM) yang dikenal sebagai kardiomiopati postpartum merupakan penyakit yang berhubungan dengan otot jantung, dimana terdapat kelainan pada otot jantung secara struktur dan fungsi tanpa adanya penyakit jantung koroner, hipertensi, atau kelainan katup jantung.
Terdapat dua kelainan PPCM, pertama kardiomiopati primer yang mana penyakit ini terbatas hanya pada kelainan atau kerusakan otot jatung. Serta kardiomiopati sekunder, penyakit lain yang mengakibatkan kelainan pada otot jantung.
Editors' Pick
2. Apa saja gejala PPCM?
PPCM sendiri dikatakan sulit terdeteksi karena gejalanya yang hampir mirip dengan gejala kehamilan trimester ketiga, seperti pembengkakan di kaki dan tungkai, napas pendek, batuk saat berbaring, pusing, dan nyeri dada. Bahkan pada kasus yang lebih ekstrem menunjukkan sesak napas yang parah dan pembengkakan yang lama setelah melahirkan.
Jika Mama merasakan gejala seperti yang disebutkan dan mulai merasa khawatir, cobalah periksa ke dokter. Selama pemeriksaan dokter akan mencari tanda apakah terdapat cairan di paru-paru. Ekokardiogram digunakan untuk membantu mendeteksi kardiomiopati dengan menunjukkan berkurangnya fungsi jantung.
Dilansir dari American Heart Association, PPCM didiagnosis ketika tiga kriteria berikut terpenuhi:
- Gagal jantung terjadi pada bulan terakhir kehamilan atau dalam 5 bulan setelah persalinan.
- Fungsi pemompaan jantung berkurang, dengan fraksi ejeksi (EF) kurang dari 45% (biasanya diukur dengan ekokardiogram). EF adalah berapa banyak darah yang mengalir keluar ventrikel kiri dengan setiap kontraksi. EF normal bisa antara 55 dan 70.
- Tidak ditemukan penyebab lain gagal jantung dengan EF berkurang.
3. Penyebab terjadinya PPCM
Penyebab PPCM sendiri masih belum diketahui jelas apa faktornya. Biopsi jantung pada beberapa kasus menunjukkan perempuan mengalami peradangan pada otot jantung yang mungkin terjadi karena penyakit virus sebelumnya atau respons imun yang abnormal.
Penyebab potensial lainnya bisa jadi karenagizi buruk, kejang arteri koroner, penyakit pembuluh darah kecil, pertahanan antioksidan yang rusak, dan pengaruh genetik.
Untuk beberapa orang, dokter biasanya akan menemukan kemungkinan faktor lain yang dapat menimbulkan terjadinya kardiomiopati, diantaranya:
- Komplikasi akhir kehamilan sampai dengan 6 bulan setelah melahirkan (peripartum cardiomyopathy).
- Penyakit tiroid.
- Irama jantung cepat yang cepat.
- Gangguan metabolic, seperti diabetes atau obesitas.
- Kekurangan vitamin dan mineral.
- Konsumsi alkohol berlebihan dan merokok.
- Penyalahgunaan kokain, amfetamin, dan steroid anabolik (disalahgunakan untuk membesarkan otot tubuh).
- Pengguna obat kemoterapi dan radiasi.
- Hemokromatosis, amiloidosis, sarkoidosis.
4. Cara mencegah terjadinya PPCM
Jika penyebab terjadinya PPCm adalah faktor genetik, penyakit ini tentu tidak dapat dicegah. Namun secara garis besar, penyakit kardiomiopati atau peyankit jantung lainnya dapat dicegah dengan penerapan pola hidup sehat.
Hal-hal dibawah ini mungkin bisa Mama lakukan agar menjalani kehamilan yang sehat dan terhindari dari penyakit kelainan jantung lainnya. Diantaranya ialah:
- Menghentikan kebiasaan merokok dan minuman beralkohol
- Melakukan olahraga ringan yang penting teratur..
- Mengatur waktu dengan baik untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup.
- Mengurangi berat badan jika terdapat obesitas.
- Memerhatikan asupan makanan dengan menerapkan pola makan sehat setiap hari.
- Mengelola stres dengan baik agar tidak menimbulkan penyakit serius lainnya.
- Memantau dan mengendalikan kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebab kardiomiopati, seperti diabetes.
Beberapa cara diatas sering dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit, salah satunya kardiomiopati. Pola hidup yang sehat tentunya akan memebrikan dampak positif bagi kesehatan hidup.
Semoga informasi diatas dapat membantu ya, Ma. Selamat menjalani kehamilan yang sehat dan selamat menantikan kehadiran sang buah hati!
Baca juga:
- Hati-hati! Ini Bahaya Pakai Vape Bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
- 12 Manfaat Manggis untuk Kesehatan Ibu Hamil
- 9 Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan Ibu Hamil