Terganggu karena Nyeri Panggul saat Hamil Tua? Ini Dia Penyebabnya!
Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya juga yuk, Ma!
14 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada berbagai macam keluhan yang dirasakan ibu hamil. Salah satunya merasakan nyeri dan sakit pada panggul sehingga membuat Mama khawatir. Tenang, Mama tidak sendiri karena hampir 80 persen ibu hamil mengalami hal serupa.
Nyeri pada panggul atau bokong biasanya akan dialami ibu hamil ketika memasuki trimester ketiga. Nyeri panggul terjadi pada sendi dan otot di bagian tulang panggul dan punggung bagian bawah.
Biasanya ketika Mama mencoba bangun dari tempat tidur atau berdiri dari posisi duduk, rasa nyeri dan sakit pun bisa dirasakan. Nyeri panggul saat hamil tentunya tidak boleh dibiarkan, selain membuat tidak nyaman, nyeri panggul juga bisa jadi mengganggu kesehatan.
Lalu, apa penyebab nyeri panggul saat hamil? bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini ya, Ma!
Editors' Pick
1. Penyebab nyeri panggul
Meskipun nyeri panggul seringkali terjadi pada ibu hamil, Mama perlu mengetahui apa penyebabnya. Penyebab paling umum dari nyeri panggul saat hamil adalah karena adanya tekanan yang semakin berat dari sendi panggul.
Kondisi seperi ini biasa disebut dengan Symphysis Pubis Disfunction (SPD), di mana adanya peningkatan hormon estrogen, prgesteron, dan relaxin.
Menurut seorang ahli fisioterapi spesialis kesehatan panggul wanita dan pendiri The Pelvic Expert , Heba Shaheed di Sydney, Australia, peningkatan hormon-hormon tersebut bisa menyebabkan ligamen panggul menjadi lebih rileks dan lunak, sehingga membuat persendian mulai ikut melunak.
Hal inilah yang membuat sendi di depan panggul menjadi tidak stabil dan menimbulkan rasa nyeri pada panggul ibu hamil.
Selain karena masalah sendi, nyeri panggul yang terjadi di trimester ketiga bisanya terjadi karena perut yang semakin membesar. Semakin besar perut tentu memungkinkan tekanan ke daerah panggul terjadi dan membuat saraf yang mengalir dari vagina ke kaki menjadi lebih cepat.
Kontraksi palsu juga bisa menjadi penyebab terjadinya nyeri panggul, hal ini karena adanya gerakan bayi atau Mama sedang mengalami dehidrasi. Jika Mama merasa seperti itu, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk menanyakan perihal tersebut.
2. Konsultasi ke dokter jika merasa nyeri berlebih
Meskipun nyeri panggul sering terjadi pada ibu hamil trimester terakhir, namun apabali Mama tidak tahan dengan rasa sakitnya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan.
Dokter akan membantu mengurangi rasa sakit dan menghindari ketidaknyaman dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya nyeri panggul yang Mama rasakan.
Tes yang akan dilakukan biasanya meliputi:
- Pemeriksaan fisik. Ini dilakukan untuk mencari area yang sakit pada perut dan panggul Mama.
- Ultrasonografi panggul (transvaginal). Dokter biasanya melakukan ini agar bisa melihat dengan jelas kondisi rahim, saluran tuba, vagina, ovarium, dan organ-organ lain dalam sistem reproduksi. Tes ini dilakukan menggunakan tongkat yang dimasukkan ke dalam vagina, yang nantinya mentransmisikan gelombang suara ke layar komputer untuk pengecekan.
- Tes darah dan urin juga bisa dilakukan untuk mencari tanda-tanda apakah penyebab nyeri panggul terjadi karena ada infeksi atau tidak.