Dapat Berpengaruh pada Janin, Ini Penyebab Air Ketuban Sedikit
Kurangnya jumlah air ketuban akan berpengaruh buruk pada janin
18 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua ibu hamil pasti akan khawatir setelah mengetahui adanya masalah yang terjadi pada kandungannya. Salah satu masalah kehamilan yang paling dikhawatirkan ibu hamil adalah berkurangnya jumlah air ketuban.
Dalam dunia medis, masalah kehamilan yang ditandai dengan jumlah cairan ketuban yang terlalu sedikit disebut dengan oligohidramnion, Ma.
Untuk memahami hal ini, berikut Popmama.com rangkum mengenai penyebab jumlah air ketuban sedikit yang perlu diwaspadai ibu hamil.
Mengenal Oligohidramnion, Sedikitnya Jumlah Air Ketuban
Oligohidramnion merupakan istilah medis untuk menyebut kurangnya jumlah air ketuban. Kondisi ini dapat mengakibatkan cairan di sekitar janin dalam kandungan menjadi terlalu sedikit.
Sekitar 8 persen ibu hamil di seluruh dunia didiagnosis mengalami oligohidramnion. Dari angka tersebut, didapatkan 12 persen kasus yang menyebabkan komplikasi pada kehamilan.
Air ketuban berasal dari cairan yang dihasilkan tubuh ibu. Semakin bertambahnya usia kehamilan, maka semakin banyak urine yang diproduksi janin sehingga memenuhi kantong ketuban.
Volume rata-rata air ketuban adalah 800 mililiter. Saat menjelang persalinan, volume ini akan berkurang menjadi sekitar 600 mililiter.
Umumnya, dokter menggunakan ultrasonografi atau USG untuk mengetahui kecukupan air ketuban ibu hamil. Dengan proses ini, dokter dapat mengukur jumlah air ketuban di dalam kandungan ibu hamil.
Adapun terdapat dua cara pengukuran jumlah air ketuban. Pertama dengan fluid index (AFI) dan kedua maximum vertical pocket (MPV). Kedua cara ini dapat membantu untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami oligohidramnion atau tidak.
AFI mengecek seberapa dalam air ketuban di empat area rahim dan menjumlahkannya. Ibu bisa dikatakan mengalami oligohidramnion jika angka yang didapat kurang dari 5 cm.
Sementara MPV mengukur area terdalam rahim untuk mengecek ketinggian cairan. Ibu disebut mengalami oligohidramnion jika tingginya kurang dari 2 cm.
Editors' Pick
Ciri-ciri Ibu Hamil yang Memiliki Air Ketuban Sedikit
Ibu hamil perlu mengetahui ciri-ciri kurangnya air ketuban agar bisa memberi tahu dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut sesegera mungkin.
Ciri-ciri ibu hamil yang memiliki air ketuban sedikit, antara lain:
- Terdapat cairan yang merembes dari vagina.
- Rahim tidak bertambah besar sesuai dengan perkiraan.
- Gerakan bayi berkurang.
- Berat badan ibu tidak bertambah seiring dengan usia kehamilan.
- Detak jantung bayi yang tiba-tiba menurun.
Ciri-ciri itu mungkin tidak sepenuhnya menandakan kurangnya air ketuban. Namun, alangkah baiknya untuk waspada terlebih dahulu ketimbang lengah dan akhirnya menimbulkan komplikasi yang tidak bisa dicegah, Ma.