10 Masalah Ibu Hamil Di Kehamilan Trimester Ketiga dan Solusinya
Tidak perlu panik, Mama hanya perlu memahami beberapa hal ini dan mengetahui solusinya
7 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa masalah kehamilan yang dialami oleh Mama di kehamilan trimester ketiga seperti nyeri punggung, susah tidur atau kaki pegal-pegal adalah hal yang sangat lumrah.
Namun, selain itu masih ada lagi yang juga bisa dialami saat hamil tua.
Rasanya mungkin sangat menyakitkan sampai bisa membuat Mama terganggu. Apa saja hal mengerikan di kehamilan trimester ketiga yang kira-kira bisa terjadi?
Berikut Popmama.com coba menyebutkannya ya Ma.
1. Haus, kelaparan, atau kelelahan yang ekstrem
Jangan terkejut jika selama kehamilan trimester ketiga, dokter ingin mengetes apakah mama terkena diabetes gestasional atau tidak.
Kebanyakan perempuan tidak memiliki gejala apapun, diabetes khusus ibu hamil ini dapat menyebabkan rasa lapar, haus, dan kelelahan yang ekstrem.
Hal ini juga menimbulkan risiko kesehatan yang besar bagi bayi mama. Kemungkinan mereka akan mengalami hal berikut:
- dilahirkan dengan kelebihan berat badan,
- memiliki persalinan yang sulit,
- mungkin mengalami masalah kesehatan lainnya yang bisa berkembang seumur hidupnya jika Mama menderita diabetes gestasional.
Di sisi lain, kabar baik tentang diabetes gestasional adalah jarangnya keadaan darurat medis. Sebagai gantinya, biasanya bisa dikelola melalui perubahan makan dan olahraga.
Dalam kasus terburuk, kamu mungkin perlu mengonsumsi insulin untuk mencegah Mama dan bayi dari masalah kesehatan.
Namun, bentuk diabetes gestasional ini tidak akan bertahan di tubuh pasca melahirkan.
2. Penglihatan kabur, pusing, dan sakit kepala
Pengalaman mengganggu seperti sakit kepala yang membuat penglihatan kabur bahkan membuat kesehatan saat hamil jadi lebih meresahkan. Hal ini bisa jadi gejala pre-eklampsia.
Gejalanya ditandai dengan tangan bengkak tiba-tiba, sakit perut terutama di sisi kanan, dan tekanan darah tinggi.
Jika tidak diobati, Mama yang mengalami pre-eklampsia akan mengalami eklampsia, yang menyebabkan kejang, gagal ginjal, dan kematian mama dan bayi.
Syukurlah, rumah sakit dilengkapi untuk mengobati pre-eklampsia sebelum menjadi eklampsia.
Kamu mungkin memakai berbagai obat untuk menurunkan tekanan darah, mencegah kejang, dan memperbaiki fungsi hati dan ginjal.
Namun, kondisi serius ini berarti bayi tersebut harus dilahirkan sesegera mungkin. Kamu mungkin perlu menjalani persalinan atau operasi caesar, tergantung seberapa jauh kamu memasuki kehamilan trimester ketiga.
Dokter akan melakukan tindakan yang terbaik untuk menjaga janin sampai benar-benar layak dilakukan sebuah tindakan, tapi kadang-kadang melakukannya saat mama memiliki pre-eklampsia berisiko tinggi terhadap kehidupan mama dan bayi.
3. Perdarahan
Masalah ibu hamil yang ini adalah salah satu kekhawatiran terbesar saat hamil, benar nggak Ma?
Kabar baiknya adalah bahwa jika kamu berada di trimester ketiga, perdarahan kemungkinan tidak terkait dengan kehamilan ektopik dan kemungkinannya kecil terkait dengan keguguran daripada pada trimester pertama dan kedua.
Namun, kamu masih perlu mencari perawatan medis darurat jika kamu mengalami perdarahan pada tahap apapun dalam kehamilan kamu.
Meskipun mungkin kamu hanya memiliki vagina atau serviks yang teriritasi, perdarahan bisa menjadi indikasi adanya sesuatu yang jauh lebih serius.
Jangan merasa malu untuk masuk ke ruang gawat darurat karena perdarahan "kecil".
Perawat rumah sakit bersalin memahami bahwa perdarahan bisa menjadi kondisi yang sangat serius. Mereka lebih suka jika ibu hamil datang untuk diperiksa saat semuanya baik-baik saja daripada mengabaikan hal ini dan berakhir dalam kondisi serius.
4. Keputihan dan gatal yang tidak biasa
Ini bisa mengindikasikan bakteri vaginosis. Kondisi ini hanyalah pertumbuhan yang berlebihan dari bakteri normal dan tidak berbahaya.
Bila bakteri ini menjadi infeksi maka bisa membuat Mama mengalami keputihan dan terlihat abu-abu atau putih dan berbau seperti ikan. Hal ini menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Keputihan bisa menyebabkan bayi dengan berat badan rendah atau bahkan bayi lahir prematur.
Peneliti tidak yakin mengapa hal ini terjadi. Vaginosis bakteri juga merupakan masalah yang sangat umum bagi mama hamil.
Sepuluh sampai tiga puluh persen dari mereka akan mengalami selama kehamilan mereka.
Jika kamu benar-benar mengalami infeksi ini, Mama bisa konsultasi ke dokter dan mendapatkan antibiotik dengan dosis yang sesuai untuk mengatasi ini.
Dokter akan memberikan antibiotik sederhana yang akan menghilangkan infeksi dan jika infeksi dirawat sepertinya tidak ada efek buruk pada bayi.
Editors' Pick
5. Hidung berair, batuk, sinus yang perih dan membuat rasa terbakar
Jika Mama mengalami gejala mirip flu ini, kamu mungkin merasa tidak nyaman. Namun, terkena flu saat hamil meningkatkan risiko bayi terkena masalah serius. Banyak minum air putih saat kamu mengalami gejala flu ya.
Flu kadang membuat ibu hamil memiliki risiko untuk melahirkan secara prematur, namun juga dapat menyebabkan cacat lahir.
Pusat Pengendalian Penyakit merekomendasikan agar ibu hamil yang mengidap flu memerlukan pengobatan anti-virus flu khusus. Segera konsultasikan ke dokter kandungan setiap kali ibu hamil memerlukan minum obat.
6. Demam Tinggi
Saat demam, Mama mungkin ingin mencoba NSAID untuk melawan penyakit yang kamu rasakan (Tylenol, Advil, Motrin, dll.) dan menurunkan demamnya.
Meskipun penting untuk mencoba menurunkan demam saat hamil, telah ada penelitian yang bertentangan mengenai pro dan kontra penggunaan NSAID selama kehamilan.
Oleh karena itu, Mama harus menghubungi dokter untuk mengetahui apakah penggunaan NSAID baik untuk kamu dan kehamilan kamu. Meskipun benar bahwa demam lebih berbahaya bagi ibu hamil pada trimester awal, karena dapat menyebabkan komplikasi.
Suhu tubuh manusia normal adalah 37°C. Saat suhu lebih dari ini, perbanyak minum air putih dan biarkan saja kalau kamu jadi sering buang air kecil.
Jika suhu tubuh lebih dari 40,1°C berarti sudah waktunya untuk ke dokter atau mencari perawatan darurat.
Tingginya suhu ini dapat menyebabkan halusinasi, mudah tersinggung, kejang, dan pada umumnya pertanda ada sesuatu yang sangat salah dengan kesehatan.
Semakin cepat dokter memeriksa keadaan Mama, ini bisa menunjukkan penyebab demam tinggi yang dialami, semakin cepat mereka dapat mulai merawat Mama.
Mama harus bergerak cepat untuk mencegah lebih banyak komplikasi.
7. Merasa kelelahan
Dokter mungkin ingin memeriksa ulang kadar zat besi mama hamil. Mungkin saja Mama mengalami anemia spesifik kehamilan, seperti anemia zat besi.
Perempuan hamil harus mengonsumsi suplemen zat besi karena tubuh mereka perlu menyediakan sel darah merah yang cukup untuk menopang bayi, juga fungsinya sendiri. Jika suplemen tidak cukup, dokter akan merekomendasikan lebih banyak.
Dokter bisa memberikan suplemen atau beberapa perubahan pada makanan yang akan membantu Mama mendapatkan lebih banyak zat besi. Meskipun Mama mungkin tetap merasa kelelahan, bayi mama tidak akan kekurangan nutrisi terkecuali anemia zat besi tidak diobati.
8. Sensitif dan emosional
Mama mungkin merasa kondisi tidak enak saat ini susah dipahami orang lain karena bentuknya bukan fisik tapi psikologis.
Sangat disayangkan, ibu hamil yang memiliki perasaan lebih sensitif sebaiknya tidak diperlakukan secara kurang baik. Kadang perkataan pun bisa membuat emosional menjadi berantakan. Perempuan hamil pun mudah tersinggung.
Perempuan yang sedang hamil membutuhkan dukungan moril dan fisik. Orang-orang yang berada di sekitarnya harus paham tentang cara memberi dukungan dengan tepat.
Jika tidak bisa menyenangkan, setidaknya tidak mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung atau berperilaku tidak mengenakan perasaan.
9. Mengalami kaki bengkak
Kondisi ini adalah di mana tubuh secara tidak sengaja membuat kumpulan darah, khususnya trombosit, di pembuluh darah.
Tubuh menopang seluruh berat badan ibu hamil. Oleh karena itu, masalah ini enam kali lebih terjadi selama kehamilan daripada tidak hamil.
Sekitar satu sampai dua perempuan hamil dalam seribu akan mengalami kaki bengkak.
Ini bisa sangat serius, mempengaruhi jantung, paru-paru, atau suplai darah bayi dalam kandungan.
Jika Mama khawatir dengan risiko kondisi ini, ketahuilah bahwa dokter dapat merekomendasikan teknik pencegahan sederhana, seperti lebih banyak olahraga, untuk mengurangi risiko dengan mengatur posisi tidur dan duduk.
Baca juga:
10. Benjolan yang tidak biasa
Selama kehamilan trimester ketiga, tekanan pada organ tubuh menjadi sangat tidak nyaman. Sebenarnya, tekanan semacam itu bisa menyebabkan hernia, di mana organ mendorong keluar antar otot.
Hal ini menyebabkan benjolan kecil dimana organ telah terlepas dan biasanya mengalami tingkat kesakitan. Jika usus kamu tergelincir di antara otot. Bisa jadi Mama juga mengalami mual tiba-tiba juga.
Kondisi ini kemungkinan akan memerlukan pembedahan, namun dokter akan ingin memeriksa hernia untuk melihat seberapa cepat kebutuhan itu.
Bergantung pada organ yang telah lepas dan seberapa besar hernia itu bisa jadi lebih serius, jadi sebaiknya hubungi dokter jika kamu menemukan gejalanya.
Bahkan jika benjolan itu kecil dan tidak menyakitkan, Kamu tetap harus memeriksanya, karena celah baru di otot mungkin mulai melebar.
Itulah 10 masalah ibu hamil saat kehamilan trimester ketiga yang sering terjadi. Semua terjadi dengan natural. Tidak perlu cemas, semua bisa ditangani dengan merawat tubuh dan kesehatan ibu hamil dengan baik.
Baca juga:
- 7 Jus Ini Membantu Kesehatan Janin dan Ibu Hamil
- 6 Bahaya Kelelahan Saat Hamil, Bisa Pingsan Sampai Risiko Keguguran
- 5 Penyebab Ibu Hamil Mudah Kelelahan dan Tips Mengatasinya