Ibu Hamil Harus Tahu! 11 Tanda-Tanda Janin Stres
Stres pada janin bisa berakibat fatal, kenali tandanya berikut ini Ma
22 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin dalam kandungan bisa mengalami stres. Ibu hamil harus mengetahui tanda-tanda stres janin karena ini menandakan kondisi kehamilan yang kurang baik.
Keluar darah melalui vagina sering menjadi tanda adanya masalah. Selain itu Mama juga akan merasakan nyeri di perut bagian bawah dan juga di punggung. Segera konsultasikan ke dokter jika ibu hamil mengalami tanda tanda janin stres ini.
Ma, yuk ketahui penjelasan lebih lanjut tentang tanda janin stres dalam kandungan.
Penyebab janin stres
Penyebabnya bisa karena banyak masalah, termasuk karena sebuah kecelakaan, penyakit, dan adanya masalah plasenta. Posisi yang abnormal pada janin juga bisa meningkatkan risiko komplikasi.
Selain itu, masalah pada tali pusar pendek atau mengalami cedera pada perut bisa menambah risiko abrupsi plasenta, kondisi yang terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum kelahiran bayi.
Kesehatan ibu hamil juga menyumbang banyak pada pengaruh janin stres. Ibu hamil dengan keadaan depresi, obesitas, atau kelelahan bisa membawa banyak pengaruh pada kesehatan janin.
Ini bukanlah hal yang bisa diabaikan, penting untuk Mama segera memeriksakan kondisi kandungan. Hal terparah dari janin stres adalah bayi lahir prematur atau bayi stres setelah persalinan.
Tanda-tanda janin mengalami stres
Adakah perempuan yang tidak bahagia saat dia mengetahui dirinya hamil? Pada umumnya, dalam keadaan normal, perempuan yang sudah menikah mensyukuri sebuah kehamilan.
Sudah pasti sebagai calon mama, kita mengharapkan kehamilan yang sehat, perkembangan janin yang baik dan itu semua bisa jadi pengalaman baik yang luar biasa selama kita hidup.
Tapi kadang semua tidak selalu sesuai dengan harapan, seperti adanya kejadian janin stres di dalam rahim.
Ada cara untuk mengetahui janin stres. Berikut ini beberapa tanda-tanda janin stres yang perlu Mama ketahui:
1. Gerakan janin berkurang
Penurunan frekuensi gerakan janin perlu diwaspadai. Terlebih jika biasanya janin rajin memberikan tendangan sebagai tanda kepada ibu hamil. Mama segera perhatikan perubahan ini.
Menghitung gerakan janin bisa Mama lakukan untuk memastikan kondisinya.
Saat janin aktif bergerak di dalam kandungan, Mama perlu berbaring miring (sebaiknya menghadap kiri) dan menghitung berapa banyak gerakan janin dalam waktu 10 menit. Mama juga perlu hitung berapa durasi tiap gerakan.
Bila terjadi perubahan signifikan pada gerakan janin dalam waktu 2 jam, waktunya untuk memerhatikan lebih lanjut.
Jika dalam 6 jam terasa gerakan janin berkurang secara makin signifikan inilah saatnya menghubungi dokter. Perubahan apapun bisa mengindikasikan janin stres, terutama bila disertai kondisi lain, dokter perlu terus mengawasi Anda dan janin.
2. Perut dan punggung terasa nyeri luar biasa
Nyeri perut dan punggung adalah hal yang umum terjadi pada ibu hamil. Tapi jadi berbeda jika sakit dan rasa nyeri sudah sangat mengganggu bahkan sampai membuat ibu hamil tidak bisa beraktivitas.
Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi salah satu tanda janin stres.
Bisa jadi janin mengalami kekurangan oksigen, merasa tidak nyaman karena pakaian yang sedang Mama gunakan, dan kandungan bereaksi menekan organ vital Mama. Ini bisa berbahaya.
3. Detak jantung janin menurun
Penurunan detak jantung janin bisa menandakan janin stres. Dengan peralatan medis, dokter akan bantu memonitor detak jantung janin dan ibu hamil untuk memastikan Mama kuat dan sehat untuk menjalani persalinan dan kelahiran.
Detak jantung janin diukur menggunakan doppler. Hitungan normal detak jantung antara 120 sampai 160 per menit.
Jumlah lebih tinggi atau lebih rendah bisa menimbulkan kecemasan dan akan jadi perhatian dokter untuk observasi lebih lanjut. Jika dirasa perlu penanganan, sebagian ibu hamil akan disarankan menempuh persalinan caesar.
Editors' Pick
4. Hipertensi
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil bisa membawa pengaruh berbahaya bagi janin bila tidak terdeteksi. Bila dokter mengetahui pada awal kehamilan, kehamilan Mama bisa dimonitor untuk memastikan tidak terjadi pre-eklampsia atau diabetes gestasional.
Kadang perempuan hamil bisa mengalami tekanan darah normal sebelum hamil tapi kemudian mengalami tekanan darah tinggi. Bisa dibilang keadaan ibu hamil yang seperti ini sedang mengalami pre-eklampsia, dan bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen.
Ada juga kasus masalah plasenta menyebabkan tekanan darah tinggi pada ibu dan akhirnya menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah yang akan menyebabkan penurunan aliran darah ke janin. Kondisi ini juga mempengaruhi plasenta yang membawa nutrisi ke janin.
5. Kram
Kram yang disertai pendarahan atau tidak perlu diwaspadai. Kadang kram normal terjadi selama hamil tapi tidak aman bila ini terjadi terus-menerus dan sering. Apa lagi kalau disertai dengan nyeri punggung.
Perlu konsultasi dengan dokter, kemungkinan ada kaitan dengan kondisi abnormal janin di rahim, infeksi, atau masalah lain yang sebelumnya tidak terdeteksi. Ini sebabnya sangat penting memperhatikan kesehatan ibu hamil dan janin.
6. Janin berada di posisi abnormal seperti sungsang
Kadang posisi janin di dalam rahim bisa menimbulkan masalah. Posisi janin bisa terlihat saat mama cek dengan USG.
Posisi janin bisa sungsang yang bisa mengganggu aliran darah. Ini terjadi bila kepala atau bahu janin menumpang di tulang pubik ibu hamil.
Bila Anda merasakan perubahan pada aktivitas atau gerakan janin, segera perhatikan lebih lama ya Ma.
7. Cairan ketuban merembes
Cairan ketuban yang merembes sebelum kontraksi dimulai terkadang jadi kondisi yang serius. Ini bisa berarti janin stres dan terjadi karena adanya masalah. Anda perlu pergi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan tes. Meski kadang cairan ketuban merembes sebelum kontraksi itu adalah hal yang normal, segera periksalan ke dokter kandungan ya Ma.
8. Ibu hamil mengalami perubahan berat badan yang berlebihan
Penambahan maupun penurunan berat badan, keduanya mengindikasikan masalah pada kehamilan Mama. Penambahan berat badan pada kehamilan tunggal yang wajar adalah 7kg- 18kg dan ini masih dianggap normal.
Penambahan berat berlebihan bisa mengindikasikan bayi sangat besar yang berarti muncul komplikasi kehamilan bagi calon mama. Komplikasi saat kehamilan dan persalinan bisa memberi dampak bayi mengalami masalah kesehatan fisik dan intelektual untuk jangka panjang.
9. Plasenta terlepas
Plasenta terlepas adalah ketika plasenta terpisah dari rahim seutuhnya ataupun sebagian. Ini sangat berbahaya karena mengurangi laju oksigen dan nutrisi ke janin serta bisa menyebabkan pendarahan berat pada ibu hamil.
Plasenta terlepas sering disebut dengan istilah abrupsi plasenta. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko bayi akan mengalami masalah pertumbuhan, lahir prematur, atau menyebabkan lahir mati.
Menurut keterangan laman bebecenter.com abrupsi plasenta terjadi pada 1 dari 150 kehamilan dan biasa terjadi di kehamilan trimester ketiga atau kapan saja setelah kehamilan berusia 20 minggu.
10. Pendarahan yang dialami ibu hamil
Pendarahan hanyalah efek samping, tapi ini bisa jadi tanda saat janin stres di dalam rahim. Pendarahan vagina bisa berarti plasenta previa dan vasa previa.
Pendarahan di saat hamil muda biasanya karena plasenta previa, lebih dikhawatirkan jika pendarahan terjadi di saat hamil tua.
Itulah tanda-tanda janin stres yang perlu ibu hamil pahami. Jangan takut atau segan untuk segera hubungi dokter ya Ma kalau mengalami ciri tanda janin stres dalam kandungan di atas.