Semua anak yang terlahir ke dunia pasti diharapkan memiliki hidup yang baik, sejahtera dan sehat. Harapan tersebut didoakan salah satunya lewat nama anak. Oleh karenanya, orangtua biasanya berlomba-lomba memberikan nama anak dengan makna yang baik.
Dalam agama Islam, ada beberapa cara memberikan nama anak. Tentunya hal ini sesuai sunnah Rasullah SAW agar memiliki masa depan yang baik.
Berikut Popmama.com rangkum cara memberikan nama anak sesuai sunnah.
1. Memperhatikan waktu yang tepat saat memberi nama
Freepik/freepic.diller
Dalam sebuah hadis dari Abu Musa yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari menyebutkan:
"Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Nabi SAW dan beliau lalu memberinya nama Ibrahim (anak tertua Abu Musa), beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku."
Maksud dari hadis di atas adalah Nabi Muhammad SAW memberikan nama anak segera setelah ia dilahirkan ke dunia.
Beberapa pendapat lain mengatakan jika waktu yang baik untuk memberikan nama kepada anak adalah segera setelah lahir sampai hari ketiga dan di hari ketujuh bayi setelah dilahirkan.
Editors' Pick
2. Memberikan nama yang baik kepada anak
Freepik/freepic.diller
Nama menjadi doa dan harapan kelak ketika bayi tersebut dewasa. Oleh karenanya, penting sekali memberikan nama dengan makan dan arti yang baik kepada seorang anak.
Mama dan Papa bisa mengambil kata dari Al-Qur'an yang memiliki makna sesuai dengan harapan yang ingin dicapai anak tersebut.
3. Tidak menggunakan nama yang dibenci Allah SWT
Freepik/senivpetro
Selanjutnya yakni jangan memilih nama anak dari nama-nama yang dibenci oleh Allah SWT. Nama tersebut misalnya berdasarkan nama para dewa, matahari, berhala dan nama yang memuja sesuatu.
Selain itu, memberikan nama anak yang bisa membuat perselisihan antar saudara juga makruh hukumnya. Maksudnya, yakni nama tersebut berpotensi menjadi olok-olokan bagi anak ke depannya.
Seperti disebutkan dalam QS. Al-A'raf:180 yang artinya:
"Dan bagi Allah adalah nama-nama terbaik, jadi mintalah kepada mereka oleh mereka. Dan tinggalkanlah (rombongan) orang-orang yang melakukan penyimpangan tentang nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka lakukan."
4. Menggunakan nama Nabi/Rasul serta Asmaul Husna
Freepik/phduet
Salah satu nama yang paling baik digunakan adalah nama sifat Alla SWT atau asmaul husna dan nama-nama Nabi/Rasul. Namun, jangan memberikan nama bayi yang diambil dari Asmaul Husna jika sifat itu hanya milik Allah SWT. Misalnya, Al-Khalik (Maha Pencipta), Ar-Raziq (Maha Permberi Rezeki), Ar-Rabb (Maha Pemelihara), Ar-Rahman (Maha Pengasih) atau yang serupa dengannya.
Berbeda halnya dengan nama Nabi/Rasul, anak yang terinspirasi namanya dari sosok-sosok itu diharapkan mengikuti jejak dan kepribadian baik mereka. Oleh karenanya, di Indonesia nama Rasulullah SAW yakni Muhammad serta nama Nabi yang lain seperti Ibrahim, Musa hingga Ismail umum digunakan sebagai nama bayi.
5. Tidak memberikan nama dengan arti yang buruk
Freepik/freepic.diller
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja)."
Maksud dari hadis itu yakni dalam memilih nama bayi harus dipastikan arti, makna dan tujuannya menurut Islam. Hindari menggunakan nama dengan arti buruk dan berdampak pada kehidupannya kelak.
Salah satu contoh namanya adalah Balqis (ketua jin), Harb (perang), Zaqwan/Zaquan (anak jin) dan sebagainya.
Berlomba memberikan nama bayi yang unik kini semakin populer. Meski begitu jangan sampai memberikan nama bayi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan ajaran Islam, ya, Ma.