Divonis Kanker saat Hamil 7 Bulan, Bayi Terpaksa Dilahirkan Prematur
Kisah yang dialami ibu hamil ini jadi pelajaran agar bisa mendeteksi ciri-ciri kanker sejak dini
8 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah inspiratif datang dari Huyton, Merseyside, Inggris. Ibu hamil bernama Claire tengah mengandung berusia tujuh bulan dan sangat bahagia menanti kelahirannya. Namun, kabar buruk mesti menimpa keluarganya sesaat sebelum Natal 2020 kemarin.
Claire menemukan benjolan yang tumbuh di payudaranya. Ternyata benjolan yang awalnya dikira normal itu setelah dicek adalah kanker payudara.
Dikutip dari Mirror, Claire menceritakan kisahnya yang berjuang sembuh dari kanker sembari menjalani kehamilannya.
Berikut Popmama.com rangkum kisah selengkapnya.
1. Ukuran payudaranya yang semakin besar dianggap karena hamil
Claire menceritakan jika pertama kali melihat benjolan berukuran kacang di payudara kanannya terjadi pada bulan November 2020 lalu.
Namun, saat itu orang-orang disekitarnya menyebut benjolan adalah hanya perubahan payudaranya karena kehamilan. Namun, naluri Claire mengatakan ada sesuatu yang tidak benar dengan hal itu.
"Ketika saya pertama kali menemukan benjolan itu, orang-orang mengatakan hal itu normal dan berhubungan dengan kehamilan. Mereka juga mengatakan bahwa benjolan akan menghilang setelah hamil," jelasnya dikutip dari Mirror.
Ia pun akhirnya memeriksakan kondisi dirinya saat itu tapi hasil yang didapatkan dari pemeriksaan pertama belum cukup meyakinkan penyakit yang dideritanya.
Setelah melakukan tes lebih lanjut, termasuk mammogram dan core needle biospy, dokter mendiagnosis bahwa benjolan itu kemungkinan adalah kanker. Hingga akhirnya pada 11 Desember 2020 Claire resmi didiadnosis menderita kanker payudara stadium 3 HER2-positif.
Editors' Pick
2. Didiagnosis kanker saat hamil 7 bulan
Saat Claire menerima hasil bahwa dirinya menderita kanker, ia sedang mengandung anak pertamanya yang masih 34 minggu. Ketika tengah hamil, ia telah tidak bisa menerima kemoterapi untuk menghilangkan sel kanker dalam tubuhnya.
Akhirnya, keputusan oleh dokter pun diambil yakni Claire terpaksa harus melahirkan lebih cepat agar ia bisa menerima pengobatan kanker. Claire dijadwalkan melahirkan putra pertamanya secara normal dengan bantuan induksi akhir Januari 2021.
Tetapi terlepas dari semua yang ia alami, Claire bertekad untuk tetap berpikir positif dan menggunakan ceritanya untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara pada perempuan muda dan ibu hamil.
"Sebelum menemukan benjolan itu ada dan benar-benar didiagnosis kanker, saya tidak pernah berpikir hal ini akan terjadi.
Karena menderita kanker ini, Claire akan menjalani sesi kemoterapi sebanyak 15 kali. Satu kali sudah ia lakukan saat dirinya masih mengandung anaknya pada akhir Desember 2020 lalu. Ia yang kini masih hamil belum bisa melakukan CT scan atau MRI scan karena dapat menyebabkan gangguan pada bayi.