Melahirkan secara normal menjadi salah satu pilihan yang umum dilakukan di Indonesia. Proses persalinan normal banyak diidamkan karena disebut-sebut memiliki proses pemulihan yang lebih cepat dibandingkan persalinan caesar.
Dikutip dari Parents, persalinan tanpa bantuan medis secara normal dapat dicapai dan masuk akal untuk sekitar 85 persen ibu hamil. Ada beberapa tips agar Mama bisa melahirkan secara normal. Memang risiko mengalami persalinan normal bisa lebih sakit, tapi persiapan melahirkan normal ini bisa membuat Mama lebih tenang dan nyaman menghadapi persalinan.
Selama hamil, jangan mempersiapkan persalinan di waktu yang sangat dekat apalagi jika baru belajar pada trimester ketiga. Mama harus mulai dengan mendapatkan pengetahuan prenatal yang solid dari kelas-kelas persalinan yang meliputi teknik manajemen persalinan seperti pernapasan, hipnosis diri, dan relaksasi.
Mama bisa bisa mengajak Papa untuk mengikuti kelas persiapan persalinan.
2. Rencanakan setiap hal terkait persalinan
Popmama.com/Putri Syifa N
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media
Setelah mendapatkan gambaran tentang proses melahirkan yang ideal, maka selanjutnya adalah membuat rencana kelahiran dan merinci apa yang Mama inginkan pada sebelum, selama, dan setelah persalinan.
Mama juga bisa menentukan siapa yang akan menemani selama persalinan, seperti apa lingkungan pemulihan setelah melahirkan, dan sebagainya. Mungkin, Mama juga perlu mempertimbangkan beberapa rincian seperti penggunaan obat, bantuan medis, hingga cara yang nyaman untuk meredakan nyeri saat persalinan.
3. Pilih tempat persalinan yang sesuai
Unsplash/Martha Dominguez de Gouveia
Dikutip dari Parents, Maria Lorillo, bidan berlisensi dan profesional bersertifikat mengatakan sebaiknya mencari tempat bersalin yang dirasa nyaman dan cocok bagi ibu melahirkan.
"Carilah bidan atau dokter yang sama dan tahu proses perjalanan kehamilan agar Mama bisa lebih nyaman untuk melakukan persalinan normal," saran Maria.
Tenaga medis yang cocok akan mengelola seluruh proses kelahiran dengan cara yang paling kondusif agar ibu melahirkan lebih nyaman. Ibu melahirkan juga bisa menyewa jasa doula (pemandu persalinan) yang bertindak sebagai orang yang akan mendukung ibu sebelum, selama, dan setelah persalinan.
4. Melatih menghadapi kontraksi dengan tenang
Pexels/C Technical
Salah satu cara untuk bisa tetap tenang menghadapi persalinan adalah mampu menghadapi rasa sakit selama kontraksi. Ketika ibu melahirkan takut untuk menghadapi kontraksi maka tubuh akan menjadi kaku yang cenderung memperburuk ketidaknyamanan.
Heidi Rinehart, M.D., seorang dokter kandungan di Keene, New Hampshire mengatakan bahwa ketakutan meningkatkan ketegangan yang pada akhirnya menambah penderitaan ibu hamil.
"Ketika ibu tegang, beberapa otot mengencang dan mencoba menahan bayi, sementara otot-otot di rahim mengencang untuk mencoba mendorong bayi keluar. Otot-otot seolah tarik-menarik satu sama lain yang membuat persalinan lebih menyakitkan,” jelas Heidi.
Untuk tetap santai ketika menghadapi kontraksi yang kuat, Mama bisa mencoba teknik relaksasi dan melatih The Grip sepanjang kehamilan.
"Ini mensimulasikan kontraksi dan memungkinkan untuk meningkatkan ambang rasa sakit yang dirasakan," kata Julietta Appleton, pendidik persalinan bersertifikat, hipnoterapis, dan doula di Bedford Corners, New York.
Editors' Pick
5. Mengetahui teknik-teknik untuk posisi persalinan
Freepik/valuavitaly
Mungkin banyak yang mengira kalau posisi persalinan selalu berbaring seperti di film-film. Padahal tidak semuanya harus begitu, bahkan banyak kasus di mana ibu melahirkan dengan posisi jongkok.
Pasalnya, posisi jongkok bisa membuka panggul dan membantu bayi masuk ke posisi persalinan yang ideal. Menurut Henry Dorn, M.D., seorang dokter kandungan di High Point, North Carolina bahwa posisi ini paling efektif jika ibu hamil sudah rajin melatih posisi jongkok sebelumnya dan sudah menguatkan otot-otot kaki.
Ibu hamil bisa berlatih jongkok sendiri di rumah selama hamil. Apalagi jika sudah mendapat izin dokter dan memang berencana melakukan persalinan tanpa induksi sama sekali.
"Jika dokter memberi tahu bayi tidak berada di tempat yang optimal di trimester terakhir, cobalah berlatih berlutut, duduk bersila, atau duduk di bola latihan untuk sebanyak mungkin per harinya," tutur Henry,
6. Memiliki rutinitas harian sebelum melahirkan
Freepik/Yanalya
Proses persalinan membutuhkan banyak energi dan stamina. Oleh karenanya, mempersiapkan persalinan sejak dini dengan berolahraga secara teratur akan sangat membantu. Resep dari ahli menyebut setidaknya lakukanlah 30 menit olahraga per hari.
Melatih fleksibilitas, terutama di pinggul akan membantu ibu melahirkan lebih mudah ketika tiba saatnya. Lakukan 30 menit yoga prenatal satu atau dua hari seminggu. Namun, harus hati-hati untuk tidak berlebihan atau berolahraga sendiri terlalu keras.
7. Memilih metode melahirkan normal yang cocok
Unsplash/Sharon McCutcheon
Ada berbagai teknik dan jenis proses persalinan secara normal. Lebih baik ibu hamil sudah melakukan riset mengenai pilihan metode untuk kelahiran bayi nanti. Mama bisa melakukan home birth, water birth, hypno birth dan sebagainya sesuai yang Mama inginkan dan disarankan oleh dokter.
8. Melatih napas agar bisa terkontrol
Freepik
Pernapasan yang sesuai irama, meditasi, hipnosis diri, dan teknik relaksasi lainnya adalah cara yang sangat baik untuk semua jenis persalinan. Setelah Mama berada di rumah sakit, perawat akan sering memeriksa tanda-tanda vital, menghubungkan ke monitor, mengecek darah, dan melakukan intervensi lain yang mungkin membuat Mama tidak tenang.
Usahakan agar Mama tetap nyaman dengan mencoba mengatur napas, menyalakan lilin aromaterapi, atau bermeditasi untuk menciptakan suasana relaksasi semaksimal mungkin. Bawa hal-hal yang dapat membuat Mama tetap nyaman di rumah sakit.
9. Bersabar dengan kontraksi dan pembukaan awal
Instagram.com/austinbirthphotos
Beberapa persalinan diawali dengan kontraksi yang datang dan pergi bahkan jauh sebelum "persalinan nyata" dimulai. Dari awal kontraksi hingga pembukaan awal membutuhkan waktu rata-rata delapan jam untuk yang baru pertama kali melahirkan dan lima jam atau lebih untuk Mama yang sudah pernah mengalami proses melahirkan sebelumnya.
Meski ingin cepat berakhir, cobalah untuk tidak terburu-buru. Buat diri merasa terhibur, santai, dan terhidrasi sepanjang waktu. Pastikan untuk memberi tahu bidan atau dokter jika Mama mulai kelelahan. Mereka akan membantu untuk memutuskan langkah berikutnya yang harus dilakukan.
Jika Mama mengalami perdarahan hebat, bayi tidak bergerak, atau merasa sakit hingga memiliki kekhawatiran lain bahwa pembukaan seolah tidak bertambah secara normal, segera katakan pada dokter atau bidan yang menangani.
10. Tentukan kapan harus mendapatkan suntik epidural
Freepik/wavebreakmedia-micro
Mungkin Mama sudah menahan untuk bisa sepenuhnya melahirkan normal tanpa bantuan medis. Namun, jika sudah tidak dapat fokus saat kontraksi atau tidak bisa bersantai, mungkin saran dari dokter untuk suntik pereda sakit bisa dipilih. Suntik epidural bisa meringankan rasa sakit dan membiarkan panggul melakukan tugasnya.
Itulah 10 persiapan melahirkan normal yang bisa Mama lakukan. Tentunya hal ini bisa ditambahkan dan dikurangi sesuai kebutuhan ya. Tentu yang paling penting adalah selalu berkomunikasi dengan dokter dan bidan kepercayaan mama.