Perbedaan Plasenta Previa dan Solusio Plasenta yang Wajib Mama Tahu!
Meski plasenta previa dan solusio plasenta mirip, tapi ada perbedaan dari gejala dan faktor risiko
5 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil kadang menemui masalah ketika menjalani masa kehamilan, salah satunya adalah perdarahan. Ada dua macam penyebab perdarahan yang bisa terjadi sebelum persalinan yakni solusio plasenta dan plasenta previa.
Plasenta atau orang awam bilang ari-ari adalah organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi dan oksigen bagi janin selama di dalam rahim. Pada keadaan dan kondisi tertentu plasenta ini dapat menimbulkan komplikasi berupa perdarahan ante partum.
Mengutip dari WHO, ante partum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi setelah kehamilan berusia 24 minggu hingga sebelum janin lahir. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh plasenta previa atau solusio plasenta.
Lantas apa perbedaan dari plasenta previa dan solusio plasenta, yang bisa terjadi bagi ibu hamil ini? Berikut Popmama.com rangkum informasinya.
Pengertian Plasenta Previa dan Solusio Plasenta
Sebelum mengenal perbedaan plasenta previa dan solusio plasenta, tentunya Mama perlu mengenal pengertian antara plasenta previa dan solusio plasenta.
Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari ada di bagian bawah rahim. Kondisi ini bisa membuat jalan lahir tertutup. Selain itu, plasenta previa bisa menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan. Pada awal kehamilan memang plasenta normal ada di bawah rahim. Namun, seiring perkembangan rahim plasenta akan bergerak ke atas. Pada kasus plasenta previa, posisi plasenta tidak bergerak dari bawah rahim hingga mendekati waktu persalinan.
Sementara itu, solusio plasenta adalah kondisi plasenta atau ari-ari terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan yang bisa menyebabkan komplikasi. Lepasnya plasenta ini bisa membuat asupan nutrisi dan oksigen pada bayi dapat menurun atau terhambat. Kondisi solusio plasenta juga bisa menyebabkan perdarahan hebat hingga kematian pada ibu hamil dan bayi.
Editors' Pick
Perbedaan Gejala Klinis
Setelah mengetahui pengertian dari keduanya, ternyata dua masalah pada kehamilan ini juga punya gejala klinis yang berbeda. Berikut perbedaan gejala klinis plasenta previa dan solusio plasenta.
Plasenta Previa
Mengutip dari Healthline, gejala utamanya adalah perdarahan ringan hingga berat dari vagina. Namun, jika salah satu gejala di bawah ini terjadi Mama harus segera meminta pertolongan dokter.
- Banyak kasus tidak terjadi rasa sakit atau nyeri, tapi ada yang mengalami kram atau nyeri tajam
- Perdarahan yang berulang (mulai dan berhenti, lalu dimulai lagi berhari-hari atau berminggu-minggu kemudian)
- Perdarahan setelah berhubungan intim
- Perdarahan selama paruh kedua kehamilan
Solusio Plasenta
Menurut situs Mayo Clinic, solusio plasenta paling mungkin terjadi pada trimester terakhir kehamilan, terutama beberapa minggu sebelum kelahiran.
- Pendarahan pada vagina
- Sakit perut
- Sakit punggung
- Rahim melembut atau melemah
- Sering mengalami kontraksi pada rahim
- Perut kencang
Dalam beberapa kasus, solusio plasenta berkembang secara perlahan (solusio kronis), yang dapat menyebabkan perdarahan vagina ringan dan intermiten.
Faktor Risiko Plasenta Previa
Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab pasti dari plasenta previa belum tentu terjadi karena satu hal saja. Ada banyak faktor yang memengaruhinya. Namun, ada baiknya Mama cepat menghubungi dokter jika terjadi perdarahan yang hebat selama hamil.
Berikut adalah faktor-faktor risiko dari ibu hamil yang bisa mengalami plasenta previa.
- Pernah memiliki bayi
- Memiliki bekas luka pada rahim, seperti operasi (caesar), pengangkatan fibroid rahim, atau kuret
- Sebelumnya hamil dengan kondisi plasenta previa
- Mengandung janin kembar
- Ibu hamil yang berusia 35 tahun ke atas
- Ras dan warna kulit tertentu punya risiko lebih tinggi mengalami plasenta previa
- Merokok
- Menggunakan kokain
Faktor Risiko Solusio Plasenta
Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab dari solusio plasenta sering tidak diketahui. Kemungkinan penyebabnya termasuk trauma atau cedera pada perut akibat kecelakaan mobil atau terjatuh, sehingga ibu akan kehilangan cairan air ketuban dengan cepat.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan seseorang mengalami solusio plasenta.
- Pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya
- Tekanan darah tinggi kronis (hipertensi)
- Tekanan darah tinggi selama kehamilan yang mengakibatkan preeklampsia atau eklampsia
- Jatuh atau terkena pukulan lain ke perut
- Merokok
- Penggunaan kokain selama kehamilan
- Ketuban pecah dini, yang menyebabkan kebocoran cairan ketuban sebelum akhir kehamilan
- Infeksi di dalam rahim selama kehamilan (korioamnionitis)
- Hamil bayi kembar
- Hamil di atas usia 40 tahun
Mengetahui perbedaan antara solusio plasenta dan plasenta previa membuat Mama kini tak perlu bingung lagi. Jika terjadi gejala di atas Mama bisa mengambil pencegahan terlebih dahulu. Selain itu, ada faktor-faktor risiko yang bisa Mama cegah agar tidak mengalami keduanya.
Semoga sehat selalu hingga hari persalinan ya, Ma.
Baca juga:
- Waspada Solusio Plasenta, Lepasnya Plasenta Sebelum Kelahiran
- Mengenal 4 Jenis Plasenta Previa dan Faktor Penyebab selama Kehamilan
- Cegah Plasenta Previa, Begini Cara agar Plasenta Naik ke Atas