Haru Bahagia, Ini Perjuangan Oki Setiana Dewi Lulus S3 saat Hamil Tua
Ibu hamil yang bahagia berpeluang melahirkan anak yang ceria dan lebih mudah diasuh
27 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini, Oki Setiana Dewi mengumumkan dirinya sudah lulus gelar Doctor alias S3 di momen kehamilannya yang sudah menginjak sembilan bulan. Dalam postingan Instagramnya, Oki mengabarkan bahwa gelar S3-nya itu didapatkan dengan penuh perjuangan.
Menurut Oki, salah satu orang yang berperan dalam perjuangan S3-nya ini adalah sang Suami. Aktris Ketika Cinta Bertasbih ini menyebut bahwa sang Suami adalah motivatornya selama ini. Oki menyebut bahwa pada tahun 2016 suami lah yang mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan Doctor.
Selain suami, kedua orangtua Oki juga menjadi sumber inspirasinya selama ini. Ia berhasil melewati proses kuliah hingga penelitian dengan baik. Apalagi dalam penelitian untuk gelar S3, Oki mengumumkan hamil anak ke-4. Sehingga tantangan untuk menjaga kehamilan dan tetap menyelesaikan kuliah di waktu bersamaan tentunya harus dihadapi Oki.
Kini, setelah empat tahun berjuang dan dalam keadaan hamil tua, Oki bisa menuntaskan perjuangannya untuk lulus S3. Bagaimana cerita lengkap Oki Setiana Dewi? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Didukung penuh suami untuk sekolah tinggi
Sang Suami, Ory Vitro mendukung penuh Oki untuk terus melanjutkan sekolahnya. Diungkapkan Oki saat dirinya dinyatakan lulus S3 kemarin, sang Suami sangat bangga dan bahagia. Bahkan suaminya memberikan kejutan kecil untuk syukuran S3 Oki kemarin.
”Setiap kali saya tanya, ‘Kenapa sih abang nyuruh adek kuliah terus?’ Maka jawabannya selalu , ‘Karena adek suka, adek mampu. Adek ngga punya Abang aja, tapi punya umat juga, jadi harus terus berilmu. Sementara Abang senengnya bisnis aja, nggak mampu seperti Adek. Kita ini satu, kalau Adek berhasil, berilmu, bermanfaat untuk banyak orang, Abang bahagia, bangga’,” tutur Oki Setiana.
Karena dukungan penuh dari suaminya ini, Oki mengucapkan terima kasihnya yang begitu dalam. Tak lupa ia juga bersyukur atas kepercayaan dan doa dari suami dan keluarganya yang lain.
Editors' Pick
2. Lulus S3 karena terinspirasi dari sang Papa
Menjadi perempuan yang berpendidikan tinggi ternyata terinspirasi dari sang Papa. Oki menuturkan jika anak-anak dari Papanya harus bisa punya pendidikan yang lebih baik darinya.
”Papa, Ibu (begitu saya dan adik-adik memanggilnya) hanyalah seorang lulusan SMA. mereka memiliki adik beradik yang banyak. Ibu harus membantu orangtuanya sementara Papa, sang yatim piatu ini juga harus bekerja sejak remaja,” cerita Oki.
Namun, tepat pada tanggal 23 Oktober 2020 lalu sang Papa menyaksikan Oki meraih gelar S3-nya. Di mana ini adalah tingkatan pendidikan tertinggi di keluarga mereka saat ini. Ketika mengucapkan pesan di atas podium, Oki sempat menangis karena terharu.
”Dalam keluarga besar kami, belum pernah ada yang mencapai tingkat studi seperti ini. Saya berharap, dengan pencapaian saya ini, bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak, keturunan kami, selanjutnya untuk bisa bersemangat menuntut ilmu. Ucap saya bergetar di atas podium,” tulis Oki.
Oki mempersembahkan gelar S3 untuk keluarganya. Karena merekalah yang mendukung dan menyemangati segala jalan dalam kehidupan Oki selama ini.
3. Oki menjalani kuliah S3 dengan bahagia di tengah kehamilan
Oki menceritakan selama empat tahun menempuh pendidikan Doctor, ia menjalaninya dengan bahagia termasuk ketika dirinya tengah hamil dan masih harus menyelesaikan S3-nya. Meski, tantangan juga kerap dihadapi oleh Oki. Ia mengaku di tengah jalan sempat ingin menyerah tapi lagi-lagi suami Oki menyemangati untuk tidak menyerah.
"Ya begitulah, 4 tahun saya menjalani kuliah ini dengan hati bahagia. Saya selalu hobi belajar. Saya suka bertemu dengan teman-teman di kampus atau berdiskusi dengan para guru besar. Bagi saya, me time saya adalah seperti ini. Suami memahami itu," jelas Oki.
Bagi Oki, seperti disebutkan di Instagramnya kalau kenikmatan atas kesempatan belajar ini sangat mengagumkan. Oki menuturkan banyak menangis saat hari sidang S3-nya.
"Alhamdulillah.. Segala Puji bagi Allah.. salah satu kenikmatan yang tak boleh terlupakan tentulah nikmat atas kesempatan belajar ini. Ada banyak air mata menetes di hari itu. Terima kasih ya Rabb," tutur Oki.
4. Tetap bahagia meski bekerja dan aktivitas saat hamil
Setelah menyelesaikan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia akan fokus dan berhenti dulu untuk menyambut kelahiran anaknya. Hal ini juga diungkapkan suami Oki kepadanya.
“Setelah ini, rehat dulu.. fokus melahirkan.. setelah beres ngurusin anak, jangan lupa disertasinya di PTIQ ya! Ucapnya mengelus kepala saya,” tutur Oki.
Penelitian mengungkapkan jika menjalani kehamilan dengan bahagia maka berpeluang melahirkan anak yang ceria dan lebih mudah diasuh.
Perubahan hormon dan tekanan yang dihadapi membuat ibu hamil rentan stres. Ditambah dengan kondisi fisik ibu hamil berbeda. Ada beberapa keluhan yang biasanya dirasakan oleh ibu hamil seperti gampang lelah yang terkadang membuat emosinya meledak-ledak.
Nah, bagi ibu hamil yang bekerja atau sedang menyelesaikan tugas akhir S3 seperti Oki Setiana, tentu bukan perkara mudah untuk selalu bahagia dan bebas dari stres. Namun, bukan tidak mungkin ya karena ada tipsnya lho!
- Peran suami sangat penting bagi ibu hamil. Sebaiknya suami menjadi pendengar yang sabar apalagi untuk kehamilan anak pertama.
- Melakukan hobi yang membuat mood menjadi positif.
- Istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi bantu mood stabil selama hamil.
- Dukungan keluarga yang bantu ibu hamil tidak cemas dan khawatir.
- Perlu menyadari batas dan kapasitas diri ketika bekerja. Di sini, ibu hamil harus tahu batasan fisiknya seberapa kuat, karena kelelahan fisik bisa memicu kelelahan emosional. Akan lebih buruk jika kelelahan psikis berkepanjangan.
5. Stres selama hamil berdampak ke janin setelah lahir?
Dikutip dari Developmental Science, Catherine Monk, Profesor Psikologi Medis dalam Psikiatri, Kebidanan dan Ginekologi dari Columbia University Irving Medical Center dan rekan-rekannya mempelajari pengaruh ibu hamil yang menderita depresi, stres, dan kecemasan.
Mereka menemukan bahwa beberapa janin dari ibu hamil yang stres berat berkorelasi dengan temperamen bayi ketika ibu hamil stres di kehamilan empat bulan.
Namun, ia juga menjelaskan jika stres ibu hamil hanyalah salah satu dari banyak pengaruh kepada bayinya. Ada banyak faktor biologis dan lingkungan yang bisa memengaruhi. Mulai dari udara, air, nutrisi, olahraga, kondisi kesehatan dan sebagainya.
Lalu ada beberapa pengaruh lain yang berdampak ke bayi setelah dilahirkan. Misalnya, kualitas pengasuhan dini dan cara orangtua mengatur stres, emosi, dan perilaku juga berdampak pada tempramen dan regulasi stres anak nantinya. Dalam banyak kasus, pengasuhan yang baik setelah lahir dapat mengimbangi kehamilan dengan stres tinggi bagi janin.
Itulah tadi cerita Oki Setiana Dewi dan perjuangan yang menyelesaikan S3 di tengah kehamilan. Tentunya, Oki sangat hebat ya karena bisa menjaga kehamilannya tetap sehat dan berusaha membuat dirinya tetap bahagia sembari menyelesaikan S3-nya. Selamat untuk Oki dan semoga persalinannya lancar ya!
Baca juga:
- Kandungan Sudah 5 Bulan, Oki Setiana Dewi Umumkan Hamil Anak Keempat
- 6 Efek Buruk Stres terhadap Kesehatan Janin di Dalam Kandungan
- Ini Dia Sumber Stres di Masa Pandemi dan Cara Menanganinya