Wajib Jaga Kebersihan, Ini 5 Jenis Infeksi Vagina Saat Hamil
Saat hamil, Mama harus menjaga kebersihan organ intim dengan baik agar tidak terkena infeksi vagina.
22 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, perubahan hormon yang terjadi dapat membuat Mama lebih rentan untuk terserang infeksi, tak terkecuali infeksi vagina.
Untuk itu, tak hanya memperhatikan kesehatan janin dalam kandungan, Mama juga harus memberhatikan kesehatan Mama, termasuk memperhatikan kebersihan area Miss V agar risiko terserang inefksi vagina dapat diminimalisir.
Sebab tak hanya menyebabkan rasa gatal saja Ma, pada beberapa kasus yang serius, infeksi vagina dapat membahayakan janin dalam kandungan seperti rentan untuk mengalami keguguran ataupun lahir secara prematur Ma.
Dilansir dari Parents, ibu hamil harus mewaspadai beberapa jenis infeksi kehamilan berikut ini:
1. Infeksi jamur vagina
Saat hamil, Mama terbilang rentan untuk terkena infeksi jamur, terlebih jika tidak menjaga area Miss V dengan baik.
Ya, infeksi jamur vagina saat hamil memang dapat alami sebab saat hamil, kadar hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan sehingga pertumbuhan jamur Candida Albicans secara berlebih bisa saja terjadi Ma.
Selain pengaruh kebersihan dan perubahan hormon, infeksi jamur vagina saat hamil juga bisa disebabkan oleh konsumsi antiobiotik Ma, dimana antibiotk tersebut bisa saja mengganggu pH alami vagina.
Infeksi jamur vagina saat hamil bisa ditandai dengan nyeri, gatal dan sensasi panas pada vagina, vagina membengkak, sakit saat buang air keci atau berhubungnan seks, hingga mengalami keputihan berwarna kuning.
Editors' Pick
2. Infeksi bakteri vaginosis
Selain ineksi jamur, Mama yang sedang hamil juga rentan terkena infeksi bakteri vaginosis. Menurut National Institutes of Health, sekitar 1 dari 5 wanita hamil rentan untuk terkena infeksi bakteri vaginosis Ma.
Adapun infeksi bakteri vaginosis dapat terjadi akibat adanya perubahan hormon yang terjadii selama kehamilan. Gejala dari infeksi bakteri vagionsis pada perempuan hamil diantaranya gatal di sekitar vagina, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan berwarna putih keabu-abuan.
3. Infeksi Streptococcus grup B atau GBS
Dilansir dari American Pregnancy, infeksi streptococcus grup B atau GBS dapat ditemui pada vagina atau dubur perempuan hamil Ma. Meski jarang terjadi, GBS tidak bisa disepelekan karena meski sangat jarang terjadi, risiko janin terinfeksi lewat aliran darah di plasenta darah atau saat persalinan tetap lah ada Ma.
Setidaknya 1 dari 2.000 kasus paparan infeksi GBS saat hamil dapat menyebabkan infeksi strep B pada bayi.
4. Trikomoniasis
Infeksi vagina saat hamil berikutnya adalah infeksi trikomoniasis Ma. Infeksi ini disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas Vaginalis yitu parasit yang bisa ditularkan secara lewat hubungan seksual Ma.
Adapun gejala dari infeksi trikomoniasis diantaranya sensasi gatal, terbakar, dan iritasi vagina terutama selama berhubungan seksual dan keputihan berwarna kuning kehiijauan dan berbau.
Baca juga:
5. Cara mencegah infeksi vagina
Untuk meminimalisir infeksi vagina saat hamil, berikut yang harus Mama lakukan:
- Jaga kebersihan vagina dengan baik. Ganti celana dalam saat kondisinya telah lembab
- Gunakan cela dalam berbahan katun agar dapat menyerap keringat
- Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat, karena dapat memicu bakteri berkembang biak
- Bersihkan mis V dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus ke vagina
- Perbanyak minum air putih setidaknya 8 gelas perhari
- Hindari menahan buang air kecil
- Melakukan seks yang aman atau menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan.