Membahayakan Kehamilan, Kenali Penyebab Plasenta Akreta
Ada beragam penyebab dan gejala plasenta akreta yang harus Mama waspadai
19 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski jarang terdengar, perempuan hamil harus tetap waspada dengan terjadinya plasenta akreta.
Kondisi dimana pembuluh darah plasenta atau dikenal dengan sebutan ari-ari tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim sehingga sulit untuk lepas ini bisa membahayakan nyawa lho Ma!Sebab, plasenta yang tidak terlepas ini bisa meningkatkan risiko Mama mengalami perdarahan hebat.
Mama penasaran dengan apa saja penyebab dari plasenta akreta?
Penyebab dari plasenta akreta sebenarnya belum diketahui dengan pasti. Hanya saja, beberapa hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya plasenta akreta.
Dilansir dari Healthline berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko plasenta akreta:
1. Penyimpangan pada lapisan rahim
Sebenarnya, hingga saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab dari palsenta akreta. Namun diperkirakan penyimpangan yang terjadi pada lapisan rahim menjadi penyebabnya Ma.
Jadi kalau ada penyimpangan dengan lapisan rahim, risiko Mama untuk mengalami plasenta akreta.
Editors' Pick
2. Tingginya kadar protein alpha-fetoprotein (AFP)
Adapun tingginya kadar protein bernama alpha-fetoprotein (AFP) yang dihasilkan janin yang dapat terdeteksi dari darah perempuan hamil juga ditengarai dapat memicu terjadinya plasenta akreta. Jika Mama mengalami plasenta akreta, bisa jadi ini menjadi penyebabnya.
3. Pernah Menjalani operasi sesar
Selain hal tersebut, jaringan parut yang terbentuk pasca operasi sesar ataupun operasi lainnya pada rahim juga bisa memicu terjadinya plasenta akreta.
Sebab, bekas luka tersebut memungkinkan plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim dan menyebabkan plasenta akreta akhirnya terjadi.
Mama yang pernah menjalani persalinan sesar memang lebih berisiko untuk mengalami plasenta akreta. Perempuan yang pernah melahirkan secara sesar berkali-kali memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami plasenta akreta.
4. Menderita plasenta previa
Hal lain yang juga meningkatkan risiko mengalami plasenta akreta adalah Mama menderita plasenta previa.
Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi serviks ini diduga dapat meningkatkan risiko plasenta akreta.
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Plasenta Previa dan Faktor Penyebab Selama Kehamilan
5. Beberapa kondisi lainnya
Mama yang memiliki fibroid di bawah lapisan rahim atau endometrium juga berisiko untuk mengalami plasenta akreta. Kondisi lainnya yang bisa menyebabkan plasenta akreta adalah Mama pernah menjalani operasi pada rahim, termasuk pengangkatan fibroid, atau kuret setelah keguguran. Kelainan pada lapisan rahim seperti sindrom asherman juga dapat meningkatkan risiko mengalami plasenta akreta.
Itulah penyebab dari plasenta akreta Ma. Mama harus rutin memeriksakan kesehatan selama kehamilan karena plasenta akreta sulit dikenali karena kerap kali tidak menimbulkan gejala.