7 Tanda Depresi Saat Hamil yang Harus Mama Kenali
Tanda depresi saat hamil terkadang tidak disadari oleh Mama yang sedang hamil
4 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya, Mama akan merasa bahagia saat hamil. Namun faktanya, tak sedikit juga perempuan hamil yang mengalami stres dan depresi begitu mendapati dirinya hamil Ma.
Dirilis dari American Pregnancy, data yang dikeluarkan oleh American Congress of Obsetricians and Gynecologists (ACO) menunjukkan bahwa ada sekitar 14-23 persen perempuan yang harus berjuang melawan depresi antepartum, atau depresi selama mengandung.
Depresi saat hamil dapat terjadi karena adanya perubahan hormon yang memengaruhi zat kimia di otak sehingga menyebabkan munculnya cemas dan stres, juga kondisi tertentu yang bisa memicu depresi terjadi.
Mama ingin tahu apa saja tanda dari depresi saat hamil? Dilansir dari Mother and Baby UK dan beberapa sumber lainnya, perempuan yang mengalami depresi saat hamil biasanya akan menunjukan tanda berikut ini selama 2 minggu atau lebih:
1. Merasa cemas berlebih
Salah satu tanda Mama mengalami depresi saat hamil adalah munculnya rasa cemas yang berlebih. Rasa cemas yang Mama rasakan terkait perubahan gaya hidup ketika hamil, kecemasan akan kondisi keuangan yang umumnya muncul sebenarnya hal yang wajar Ma, namun Mama harus mengelolanya dengan baik.
Jika rasa khawatir Mama terus muncul setiap hari, terus terpikirkan dan berlangsung selama 2 minggu atau lebih, Mama patut waspada bahwa Mama sedang mengalami depresi.
Jika Mama mengalami hal ini, ada baiknya untuk menceritakan kecemasan yang Mama rasakan kepada suami atau orang terdekat. Hal ini agar orang-orang disekitar Mama dapat membantu meredamkan kecemasan yang Mama rasakan.
2. Kurang semangat
Selain rasa cemas berlebih, semangat Mama yang turun drastis juga bisa menjadi tanda dari depresi. Mama mungkin tidak merasa adanya kebahagiaan atau kegembiraan akan kedatangan anggota baru di kehidupan Mama.
Atau Mama merasa tidak berminta untuk melakukan sesuatu yang Mama sukai. Bahkan Mama mungkin menjadi tidak punya selera makan.
Editors' Pick
3. Pikiran negatif
Tanda depresi saat hamil berikutnya adalah munculnya pikiran negatif Ma. Mama terus-terusan dihantui dengan hal-hal yang seharusnya tidak Mama pikirkan.
Pikiran negatif yang muncul bisa beragam, bisa berupa munculnya perasaan bahwa suami dan keluarga tidak perhatian, hingga pikiran mengenai tetangga ataupun teman kantor yang menggosipi kehamilan Mama.
4. Lelah dan insomnia parah
Sebenarnya gejala lelah, sulit konsentrasi dan sulit tidur merupakan gejala yang umum dialami perempuan hamil, namun Mama patut wasapada jika mengalami gejala tersebut sepanjang hari.
Jadi jika Mama mengalami lelah dan insomnia yang parah di malam hari dan terus terjadi lebih dari 2 minggu, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter kandungan agar dokter data memberikan solusi unutkmengatasinya.
5. Malas berinteraksi
Beberapa perempuan hamil merasa lelah dan memilih untuk membatasi interaksi sosial selama hamil Ma. Mama yang biasanya senang berinteraksi bisa menjadi enggan untuk keluar rumah seperti biasanya.
Jika Mama merasa tidak ingin keluar atau merasa berinteraksi dengan orang lain membuat Mama semakin cemas, makka bisa jadi ini sebagai tanda dari depresi Ma. Sebab mengisolasi diri merupakan salah satu gejala dari depresi.
6. Sering menangis dan mudah marah
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan memang dapat membuat mood Mama naik turun, namun, jika Mama menjadi begitu cepat marah dan sering menangis, bisa jadi Mama sedang mengalami depresi.
Terlebih jika rasa sedih dan sering menangis yang Mama alami terjadi lebih dari dua minggu.
7. Tidak memiliki kedekatan dengan janin
Tanda lain yang merupakan bagian dari depresi saat hamil adalah Mama tidak merasa dekat dan tidak suka dengan fakta bahwa Mama sedang hamil. Atau merasa bahwa kehidupan Mama menjadi berububah lebih buruk semenjak kehadiran bayi di dalam kandungan.
Selain tanda tersebut,depresi saat hamil juga dapat ditandai dengan muncullnya perasaa tidak berharga, sakit kepala yang tak kunjung hilang, hingga terlintasnya pikiran untuk bunuh diri atau pikiran mengenai kematian.
Mama atau orang sekitar harus menyadari tanda dari depresi kehamilan agar depresi yang dialami perempuan hamil dapat teratasi dengan baik dan tidak membahayakan kesehatan Mama dan janin dalam kandungan.
Baca juga:
- Apa itu Depresi Postpartum, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Jangan Katakan 5 Kalimat Ini Pada Teman yang Sedang Depresi
- Benarkah Melahirkan Anak Laki-Laki Meningkatkan Depresi Postpartum?