Bolehkah Makan Nanas saat Hamil 9 Bulan?
Nanas mengandung enzim bromelain yang dapat mempercepat terjadinya kontraksi
31 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia kehamilan 9 bulan, ibu hamil perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi agar tidak membahayakan proses persalinan. Salah satu jenis makanan yang kerap diperdebatkan, yakni buah nanas.
Beberapa ibu hamil berpikir jika nanas dapat mempercepat proses persalinan sehingga Mama disarankan menghindari nanas ketika hamil tua. Namun, sebagian ibu hamil lainnya berpendapat bahwa nanas boleh dikonsumsi ibu hamil 9 bulan.
Nanas memang dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil trimester pertama karena dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur dan keguguran.
Lantas, apakah nanas juga membahayakan kehamilan yang memasuki trimester ketiga? Berikut penjelasannya dari Popmama.com yang dirangkum dari beberapa sumber.
Nanas Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil 9 Bulan
Beberapa ahli kesehatan memang memiliki pro kontra tentang buah nanas. Ada yang memperbolehkan ibu hamil untuk mengonsumsi nanas, namun ada pula yang melarang untuk mengonsumsi buah tersebut.
Sebagian besar penelitian kesehatan memang masih memperbolehkan ibu hamil sembilan bulan untuk mengonsumsi nanas. Kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga umumnya lebih kuat dibanding kondisi kehamilan saat trimester pertama.
Itulah sebabnya, nanas yang sebelumnya menjadi pantangan ibu hamil muda dapat dikonsumsi saat kehamilan memasuki usia 9 bulan.
Namun, Mama sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan karena dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Editors' Pick
Nanas Bisa Mempercepat Proses Persalinan
Nanas ternyata memiliki beberapa manfaat bagi ibu hamil 9 bulan. Salah satu manfaat dari mengonsumsi nanas, yakni membantu mempercepat proses persalinan.
Nanas mengandung enzim bromelain. Enzim itulah yang dapat mempercepat terjadinya kontraksi. Selain itu, nanas menghasilkan hormon prostaglandin yang dapat melebarkan leher rahim, sehingga bayi bisa lahir tanpa perlu induksi persalinan.