Sering USG, Berbahayakah bagi Bayi Dalam Kandungan?
Apakah Mama masih ragu untuk menjalani USG?
19 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, Mama akan melewati sejumlah pemeriksaan mulai dari tes darah, pemeriksaan rutin, hingga USG. Ultrasonografi (USG) adalah salah satu pemeriksaan penting yang dilakukan Mama untuk memantau kesehatan bayi dalam kandungan.
Tak hanya itu, Mama juga bisa melihat wajah bayi dengan bantuan USG. Kini, USG mudah dijangkau semua kalangan. Bahkan Mama sudah bisa USG saat memeriksakan kandungan ke bidan.
Namun, masih ada beberapa ibu hamil yang percaya USG memiliki efek samping terhadap kesehatan bayi karena pancaran gelombang suara yang dikhawatirkan menembus organ bayi. Benarkah teori tersebut? Apakah USG yang dilakukan berulang bisa membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan?
Untuk membantu menghilangkan keraguan mama, Popmama.comtelah merangkum penjelasan seputar USG seperti berikut.
Cara Pemeriksaan USG Menggunakan Gelombang Suara
Pemeriksaan USG menggunakan alat yang bisa memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara tersebut biasa disebut transduser. Alat USG akan ditempelkan di perut mama sehingga gelombang suara akan memancar ke dalam rahim.
Gelombang suara tersebut akan memantulkan hasil pantauan ke sensor penerima yang ditampilkan di layar. Melalui alat USG itu, dokter akan memantau kondisi kesehatan bayi, kantung ketuban, plasenta, hingga kemungkinan gangguan yang terjadi selama kehamilan.
Editors' Pick
Apakah Gelombang Suara USG Berbahaya bagi Bayi?
Gelombang suara saat USG tidak melibatkan radiasi yang membahayakan. Alat USG berbeda dari sinar X atau CT scan, sehingga Mama tak perlu khawatir mengenai efek samping terhadap bayi.
Suhu panas yang dihasilkan dari alat USG juga sangat kecil yakni kurang dari 1 derajat Celcius. Efek suhu panas tidak menembus organ tubuh bayi karena si Kecil dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim.