Memasuki trimester akhir kehamilan, ada banyak tanda-tanda menjelang persalinan yang terjadi pada tubuh. Salah satu tanda yang muncul adalah keluar darah namun tidak disertai mulas.
Jangan panik, Ma! Keluar darah saat hamil 9 bulan sangat normal terjadi. Ini merupakan pertanda Mama sudah siap melahirkan. Meski begitu, ada penyebab lain yang harus Mama waspadai dan perhatikan agar penanganannya tepat.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab keluar darah saat hamil 9 bulan tanpa mulas. Simak, yuk, Ma!
1. Plasenta lepas sebelum waktunya
Unsplash/Raymart Arniño
Kondisi ini biasa disebut abruptio plasenta, di mana ari-ari atau plasenta lepas sebelum waktunya. Saat kondisi ini terjadi, plasenta menempel di dinding rahim dan bayi terhubung melalui tali pusat.
Biasanya kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dengan pendarahan yang cukup banyak, kurang lebih 30% darah ibu hamil. Keluarnya darah secara tiba-tiba ini juga tidak disertai dengan mules atau sakit perut, sehingga cukup mengejutkan.
Gejala terjadinya abruptio plasenta adalah pendarahan berwarna merah gelap disertai dengan gumpalan darah beku.
2. Ari-ari menutup jalan lahir
unsplash/camyllabattani
Plasenta previa merupakan kondisi di mana pendarahan terjadi saat ari-ari yang melekat pada si Kecil berada di bawah rahim. Kondisi ini membuat plasenta menutup sebagian hingga seluruh jalan lahir.
Akibatnya, terjadi pendarahan hebat pada ibu hamil namun tanpa disertai nyeri atau sakit perut.
Ada banyak faktor terjadinya plasenta previa menjelang persalinan, mulai dari kehamilan di atas usia 30 tahun, hamil bayi kembar, posisi janin tidak normal (sungsang), hingga sudah pernah melahirkan atau operasi rahim sebelumnya.
Editors' Pick
3. Vasa previa
Freepik/freepik
Vasa previa merupakan kondisi di mana pembuluh darah yang telah terlindungi tali pusar justru keluar dan melintasi mulut rahim atau serviks sebagai jalan lahir. Akibatnya, pembuluh darah akan mudah pecah karena dorongan si Kecil akan semakin besar seiring bertambahnya usia kehamilan.
Darah yang keluar dalam kondisi vasa previa ditandai dengan warna merah sedikit gelap, yang menandakan darah berasal bukan dari tubuh ibu hamil.
Pendarahan biasanya terjadi secara cepat tanpa disertai rasa sakit atau mules. Kondisi ini juga sulit diprediksi karena tidak ada gejala khusus.
4. Plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim
Freepik/rawpixel.com
Plasenta yang normalnya berfungsi menyalurkan oksigen dari Mama kepada bayi di kandungan dapat menyebabkan pendarahan. Kondisi ini disebut plasenta akreta, di mana plasenta atau ari-ari tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim.
Meski biasanya terjadi setelah melahirkan, kondisi ini juga bisa dialami oleh Mama yang sedang hamil tua jika sebelumnya pernah menjalani operasi caesar, usia menginjak 35 tahun saat hamil, atau plasenta berada di bagian rahim selama kehamilan.
Plasenta akreta umumnya tidak menimbulkan gejala, pendarahan yang terjadi juga tidak disertai dengan nyeri hebat. Namun kondisi ini dapat diprediksi saat pemeriksaan USG.
5. Menandakan kondisi sudah siap melahirkan
unsplash/arteidamjeshtri
Kondisi bloody show atau pendarahan di trimester akhir kehamilan juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh Mama sudah siap untuk melakukan persalinan.
Saat tubuh sudah siap melahirkan, serviks akan melebar sehingga sumbat lendir terlepas. Darah yang keluar ini berasal dari kebocoran serviks yang telah melebar dan menipis.
Karena kondisi bloody show ini normal, Mama tidak perlu khawatir secara berlebih menjelang persalinan. Biasanya kondisi ini terjadi secara bertahap selama beberapa minggu sebelum persalinan.
Kondisi keluar darah yang disertai lendir ini juga beragam, bisa dalam satu gumpalan darah hingga bercak darah yang terlihat jelas di pakaian dalam. Jika keluar darah secara tiba-tiba, segera menemui dokter untuk mengetahui penyebab terjadinya kondisi ini apakah bloody show atau ada gangguan lain.
Apakah Keluar Darah saat Hamil 9 Bulan Bisa Diatasi?
Pexels/Karolina Grabowska
Berada di usia kehamilan yang menginjak trimester akhir membuat Mama ekstra perhatian dengan kondisi atau tanda-tanda yang terjadi. Salah satu kondisi yang kerap terjadi dan perlu diwaspadai saat hamil tua adalah keluar darah.
Keluar darah dari vagina pada dasarnya tidak bisa diatasi karena kondisi ini terjadi secara alamiah sesuai dengan kondisi kehamilan dan rahim mama.
Meski keluar darah ini sebenarnya kondisi normal yang terjadi pada ibu hamil, adal beragam penyebab dan penanganan yang harus Mama ketahui, terutama jika tidak mengalami sakit perut atau kontraksi sama sekali.
Berikut yang perlu Mama persiapkan jika sewaktu-waktu mengalami pendarahan:
Bersikap tenang dan mengatur napas.
Menghubungi tenaga kesehatan atau orang terdekat.
Memiliki rencana persalinan yang sudah dipersiapkan.
Memberikan keterangan lengkap kondisi yang dirasakan.
Cara-cara ini dapat memudahkan Mama untuk mengetahui penyebab dan pertolongan pertama jika mengalami pendarahan tanpa gejala secara tiba-tiba.
Itu dia penyebab keluar darah saat hamil 9 bulan tanpa mulas. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Ma!