Asam Urat pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, Risiko dan Cara Mengatasi
Ketahui juga sayuran yang dapat mengakibatkan asam urat pada ibu hamil!
12 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asam urat pada kehamilan memang kerap terjadi. Pada kasus terparah bahkan dapat mengakibatkan resiko hipertensi gestasional dan diabetes saat hamil. Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan Mama dan bayi, perawatan prenatal yang tepat sangatlah dibutuhkan guna memantau indikator kesehatan lainnya.
Pada dasarnya, kadar normal asam urat pada ibu hamil sebesar 3.6-6, jika melebihi sedikit batas tersebut maka Mama telah memasuki tahap awal gejala asam urat.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan persendian yang membengkak, merah, disertai rasa panas dan nyeri. Tak hanya itu, masih ada penjelasan lain mengenai asam urat pada ibu hamil.
Apa saja? Berikut Popmama.com telah merangkumnya secara lengkap.
1. Gejala asam urat pada ibu hamil
Ada beberapa gejala yang dirasakan ibu hamil ketika mengalami asam urat.
Berikut di antaranya, yakni:
- Nyeri sendi pada kaki yang muncul pada malam hari
- Rasa sakit pada bagian jempol biasanya terjadi pada malam hari, rasa sakit didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman pada jempol kaki
- Bagian sendi yang terasa sakit menjadi lebih kaku, setelah itu muncul rasa kaku dan sulit digerakkan pada sendi
- Persendian menjadi bengkak karena terjadi penumpukan asam urat dibagian sendi
- Sendi kaku dan kemerahan menjadi indikasi asam urat yang sangat tinggi dalam tubuh
- Sendi tidak bisa bergerak dengan bebas, potensi kelumpuhan tetap bisa terjadi jika kondisi ini sudah terlanjur terjadi
Editors' Pick
2. Dampak dan risiko ibu hamil yang mengalami asam urat
Jika Mama memiliki kadar asam urat tinggi saat hamil, maka akan ada risiko yang lebih tinggi bagi mereka untuk mengalami komplikasi.
Selama 20 minggu pertama, kadar asam urat tinggi dapat mengakibatkan resiko preeklamsia dan diabetes gestasional.
Preeklamsia adalah suatu komplikasi selama kehamilan di mana seseorang dapat memiliki tekanan darah yang amat tinggi atau hipertensi.
Hal ini dapat merusak sistem organ, dan yang paling sering terkena adalah ginjal. Risiko lain yang disebabkan oleh asam urat tinggi dalam kehamilan adalah diabetes gestational.
Dalam hal ini, tubuh tidak mampu memproduksi atau benar menggunakan jumlah yang dibutuhkan hormon insulin yang membantu dalam mengatur gula darah
3. Cara mengatasi asam urat pada ibu hamil
Jika gangguan asam urat ini dibiarkan maka akan mengganggu kenyamanan ibu hamil. Maka dari itu, atasilah asam urat dengan beberapa tips di bawah ini:
- Hindari minum alkohol dan air kelapa muda
- Perbanyak minum air putih
- Hindari makanan pemicu asam urat seperti cumi-cumi, kerang, kornet, sarden, daging kambing, nanas, melinjo dan emping
- Perbanyak makanan yang mengandung potassium tinggi seperti yoghurt, kentang, wortel, pisang, dan buah-buahan yang baik untuk kehamilan dan mengandung vitamin C
- Carilah perawatan kesehatan profesional terutama pada tahap awal kehamilan, ibu hamil dengan berat badan di atas rata-rata dapat memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami asam urat
- Dianjurkan untuk memiliki berat badan yang sehat sebelum kehamilan dengan cara teratur mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, dan tetap rutin aktif dengan panduan dari dokter
4. Hindari sayuran penyebab asam urat
Diketahui ada beberapa jenis sayur yang dapat menyebabkan asam urat pada ibu hamil. Tak hanya bermanfaat untuk mengatasi asam urat, namun asupan makanan yang tepat bisa membantu kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Apa saja? Berikut beberapa daftarnya, antara lain:
- Asparagus
Asparagus merupakan jenis sayuran yang memiliki nilai purin yang sangat tinggi. Purin sendiri merupakan senyawa pemecah DNA yang kemudian akan dipecah lagi menjadi asam urat.
Meskipun asparagus mengandung vitamin yang sehat seperti vitamin B6 untuk mengurangi morning sickness, vitamin E, dan juga vitamin C, tetapi sayuran ini juga bisa menyebabkan kadar asam urat menjadi sangat tinggi.
- Kembang kol
Kembang kol merupakan sayuran sehat dan mengandung asam folat yang tinggi sehingga dapat mencegah kekurangan asam folat pada Mama yang sedang hamil dan juga janin.
Namun kandungan purin yang tinggi dapat membuat asam urat naik dengan cepat. Apabila Mama ingin mengonsumsi kembang kol, maka gantilah dengan brokoli yang menyehatkan.
- Jamur
Jamur merupakan makanan yang lezat dan dapat membuat Mama melakukan diet yang aman selama hamil. Namun ternyata jamur juga mengandung kadar purin yang cukup tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan kondisi tubuh mudah lemah dan berisiko memakan jamur berlebihan. Selain meningkatkan asam urat, jamur juga dapat memicu reaksi alergi pada tubuh.
- Bayam
Bayam memang memiliki banyak manfaat bagi kehamilan dan juga janin karena mengandung zat besi yang tinggi sehingga dapat mencegah anemia pada Mama yang sedang hamil.
Namun, kandungan purin dalam bayam sangatlah tinggi sehingga Mama sebaiknya hanya makan bayam sebanyak dua kali dalam seminggu.
Bayam juga dapat membuat tubuh merasa sangat lelah dan sakit karena kadar asam urat yang tinggi.
- Kacang hijau
Kacang hijau memiliki banyak manfaat untuk kehamilan dan juga janin, selain itu kacang hijau mengandung vitamin A, vitamin C, dan juga folat yang sangat tinggi.
Jika Mama mengonsumsi kacang hijau maka dapat membuat tubuh tidak mudah sakit. Tapi sayuran ini juga mengandung purin yang tinggi dan dapat menyebabkan kadar asam urat tinggi
- Tauge
Apabila Mama sering mengonsumsi tauge, maka Mama harus waspada karena sayuran ini dapat membuat tubuh merasa mudah lemah. Selain itu, taoge juga dapat memberikan dampak buruk terhadap hormon sehingga Mama akan merasa cepat lelah dan juga mudah marah.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai asam urat pada ibu hamil.
Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- 5 Cara Memilih Alas Kaki untuk Ibu Hamil!
- 11 Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil Trimester Ketiga
- Kaki Bengkak Ketika Hamil, Kapan Mama Harus Khawatir?