Biduran saat Hamil Tua: Penyebab, Cara Mengobati dan Pencegahan
Jangan panik, begini cara tepat atasi dan cegah biduran saat hamil!
27 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama akan mengalami beberapa perubahan pada tubuh yang merupakan kondisi normal.
Tidak hanya sekadar perut yang membesar atau terjadinya perubahan hormon, tetapi perubahan ini juga termasuk adanya kemungkinan muncul masalah kesehatan, salah satunya biduran saat hamil.
Biduran saat hamil merupakan reaksi alergi terhadap makanan, gigitan serangga hingga bahan kimia.
Dalam bahasa Inggris, biduran saat hamil dikenal sebagai pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP).
"Ruam PUPPP sangat gatal, dengan tonjolan dan bintik-bintik seperti sarang lebah. Kondisi ini biasanya muncul pertama kali di perut selama trimester ketiga kehamilan pertama, tetapi juga dapat muncu di paha, kaki, tangan, lengan, payudara, punggung, atau bokong," jelas Jessica J. Krant, MD, dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor klinis dermatologi di SUNY Downstate Medical Center, mengutip dari Parents.
Lebih lanjut, Jessica mengatakan bahwa biduran ini biasanya tidak memengaruhi wajah, dan seharusnya tidak ada lepuh, gelembung air, atau pengelupasan kulit.
Nah, bagi Mama yang juga mengalami hal ini pada saat hamil, berikut Popmama.com telah merangkum tiga informasi pentingnya mulai penyebab, cara mengobati hingg cara mencegah.
Disimak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Penyebab biduran saat hamil
Mengutip American Pregnancy Association (APA), saat perut berkembang mengikuti perkembangan bayi, muncul ketidaknyamanan kulit dalam bentuk gatal dan kondisi kulit yang kering dapat terjadi. Biduran sendiri disebabkan oleh reaksi alergi.
Kulit kering dan terjadinya peregangan kulit bersama dengan perubahan lain dapat membuat Mama lebih rentan mengalami gatal-gatal selama kehamilan.
Beberapa penyebab umum dari biduran selama kehamilan juga bisa terjadi karena hal-hal berikut ini:
- Obat
- Gigitan serangga
- Bahan kimia
- Serbuk sari
- Bulu binatang
- Makanan, seperti susu, kacang, atau kerang
Biduran saat hamil dapat dipicu atau disebabkan oleh garukan, atau tekanan pada kulit.
Sehingga, penting untuk merawat kulit agar tidak memperburuk kondisi gatal-gatal yang mungkin sedang Mama alami.
2. Cara mengobati biduran saat hamil
Jika biduran tersebut merupakan ruam ringan, maka ada kecenderungan untuk hilang dengan sendirinya.
Tetapi, penting untuk tidak menggunakan sabun karena dapat memperburuk kondisi biduran tersebut.
Mengutip APA, salah satu teknik yang bisa mengurangi rasa gatal adalah mandi dalam rendaman gandum atau menggunakan soda kue di kamar mandi.
Selain itu, penting menjaga kulit lembap agar dapat mengatasi kulit gatal dan kering.
Untuk kondisi kulit yang lebih serius, dokter dapat meresepkan obat oral atau berbagai krim anti-gatal.
"Dokter kandungan atau dokter kulit kemungkinan dapat mendiagnosis kondisi tersebut dengan pemeriksaan klinis. Tetapi beberapa pasien mungkin memerlukan biopsi kulit skala kecil untuk diagnosis pasti," ungkap Lauren Ploch, M.D., dokter kulit bersertifikat di Aiken, Carolina Selatan, melansir Parents.
Tidak ada cara untuk memprediksi kelompok ibu hamil mana yang akan mendapatkan PUPPP, dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengobatinya.
Mama hanya bisa mengelola rasa gatal yang dialami. Rasa gatal ini pun dapat berkisar dari ringan hingga sangat parah, tetapi akan hilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.