Jangan Sepelekan! Ini Tanda Mencurigakan di Kehamilan Trimester Ketiga
Ketahui tujuh tandanya sebelum terlambat ya, Ma!
13 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usaha yang dilakukan oleh ibu hamil untuk menjaga kondisi kehamilannya memang seakan tidak ada henti-hentinya.
Salah satu cara yang dilakukan oleh ibu hamil untuk menjaga kondisi kehamilannya adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat, menghindari berbagai hal yang dapat mempengaruhi kondisi janin, serta mengkonsultasikan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil pada dokter kandungan.
Meskipun berbagai usaha sudah dilakukan, namun tetap saja berbagai resiko bahaya kehamilan dapat terjadi pada setiap ibu hamil.
Kondisi bahaya kehamilan biasanya dapat berbeda pada tiap semesternya dan dapat dideteksi melalui beberapa tanda yang ditunjukkan oleh fisik ibu hamil.
Nah, untuk membantu mengetahui dan memberikan pemahaman tentang adanya tanda kehamilan berbahaya pada ibu hamil saat hamil tua, maka berikut Popmama.com mengulas 7 tanda bahaya yang patut Mama curigai di kehamilan trimester ketiga!
1. Pendarahan
Pada kehamilan trimester ketiga, kondisi perkembangan janin sudah mengarah pada bentuk fisik yang lengkap dan
bukan tidak mungkin jika Mama mulai sibuk mempersiapkan proses persalinan yang sudah mulai dekat.
Namun perlu Mama ketahui juga, tanda bahaya kehamilan trimester ketiga yang paling sering terjadi adalah pendarahan.
Pendarahan terkadang memang secara normal dapat terjadi pada kehamilan terutama di awal-awal masa kehamilan dengan kondisi yang ringan tanpa rasa sakit atau nyeri.
Namun, jika pendarahan yang Mama alami sudah tidak wajar, maka dapat dikatakan bahwa kondisi janin Mama sedang dalam kondisi berbahaya.
Pendarahan yang tidak wajar akan terjadi sangat berat dan memilik warna yang gelap atau berwarna coklat kemerahan, disertai dengan rasa nyeri atau sakit pada bagian perut.
Pendarahan berat dengan rasa sakit di daerah perut bagian bawah dan bagian punggung pada awal trimester ketiga bisa saja menjadi salah satu tanda kondisi gejala solusio plasenta atau plasenta yang terlepas dari dinding rahim.
Pendarahan dengan frekuensi yang sangat sering dan memiliki bentuk darah seperti gumpalan-gumpalan dengan jumlah yang sangat banyak adalah ciri ciri darah keguguran.
Maka dari itu, berhati-hatilah dalam bertindak dan tetap perhatikan kondisi yang Mama alami selama masa kehamilan fase akhir ini.
Baca Juga: Mengalami Pendarahan Saat Hamil Tua, Segera Lakukan Ini
2.Tidak terjadi pergerakan pada janin
Dalam proses perkembangannya, janin pada usai kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga biasanya akan dapat denga mudah dirasakan gerakannya oleh Sang Ibu.
Namun, akan berbahaya jadinya jika Mama tidak bisa merasakan pergerakan janin di dalam perut.
Hal tersebut bisa saja menjadi pertanda bahwa Sang Bayi dalam keadaan berbahaya!
Jika sebelumnya kondisi bayi sangat aktif, kemudian tiba-tiba saja menjadi diam tak bergerak, maka dapat dipastikan bahwa janin Mama mengalami gangguan.
Mengetahui hal tersebut, maka segeralah hubungi dokter kandungan yang biasa menangani Mama agar segera mendapatkan penanganan.
Editors' Pick
3. Detak jantung yang tidak terdeteksi
Selain tidak adanya gerakan pada janin, keadaan berbahaya lain yang perlu Mama ketahui adalah tidak terdeteksinya detak jantung Sang Bayi.
Namun, untuk melakukan pengecekan yang satu ini, diperlukan alat pemeriksa milik dokter kandungan, sehingga hal ini tidak dapat dilakukan sendiri.
4. Berat badan yang tidak meningkat
Tanda bahaya lainnya yang dapat menjadi petunjuk adanya keadaan berbahaya dan tidak normal adalah ketika kondisi fisik ibu hamil tidak sesuai dengan usia kehamilannya.
Salah satu tanda fisik kehamilan di trimester ketiga adalah meningkatnya bobot tubuh ibu hamil.
Namun jika tidak ada peningkatan berat badan, maka hal tersebut patut dicurigai sebagai tanda bahaya pada janin.
5. Ukuran lingkar perut tidak membesar
Sudah hal yang lumrah jika ukuran perut ibu hamil menjadi lebih besar.
Kondisi ukuran perut pada ibu hamil seharusnya akan terus bertambah seiring dengan perkembangan janin yang semakin besar dan bertumbuh.
Namun, jika ukuran perut ibu hamil tidak membesar, maka bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu tanda janin tidak berkembang.
6. Kondisi kesehatan Sang Ibu yang terus menurun
Ibu hamil yang sering sakit juga dapat menjadi pertanda adanya kondisi berbahaya pada bayinya.
Penurunan kesehatan ibu hamil dapat menandakan adanya kondisi yang tidak benar dan mengarah pada keadaan berbahaya.
Segeralah cek keadaan Mama dan Sang Bayi dalam perut ya!
7. Mual dan mutah secara berlebihan
Kondisi mual dan muntah merupakan satu diantara banyak gejala awal ibu hamil secara alamiah.
Kondisi ini sering disebut juga sebagai morning sickness. Namun biasanya kondisi ini hanya terjadi pada awal kehamilan.
Jika mual dan muntah terus dirasakan hingga trimester akhir, maka hal ini dapat menjadi pertanda bahwa Mama dan janin sedang dalam kondisi yang tidak normal.
Nah, itulah tujuh hal yang perlu diperhatikan dan dicurigai jika Mama mengalaminya di kehamilan trimester ketiga.
Jika ada salah satunya yang Mama rasakan, maka jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter kandungan secepatnya.
Stay strong mom!