Penyebab Anemia pada Trimester Ketiga Kehamilan
Anemia sering terjadi selama kehamilan, termasuk pada trimester ketiga. Ketahui penyebabnya!
29 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anemia merupakan kondisi kurangnya sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan organ tubuh tidak memiliki cukup oksigen.
Apabila terjadi pada ibu hamil, anemia dapat menyebabkan risiko yang lebih berbahaya bagi kehamilan. Risiko itu di antaranya adalah kelahiran prematur dan komplikasi kesehatan yang serius.
Sayangnya, anemia merupakan kondisi yang sering terjadi selama kehamilan. Anemia bahkan dapat terjadi pada trimester ketiga kehamilan yang semakin dekat dengan momen persalinan.
Untuk membantu Mama memahami penyebab dari kondisi ini, Popmama.com merangkum informasi mengenai penyebab anemia pada trimester ketiga kehamilan. Yuk, disimak, Ma!
Apa Penyebab Terjadinya Anemia pada Trimester Ketiga Kehamilan?
Selama kehamilan, tubuh bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin. Untuk dapat mendapatkan nutrisi yang cukup untuk janin di dalam kandungan, volume darah ibu hamil mengalami peningkatan sekitar 20% sampai 30%.
Peningkatan volume darah selama kehamilan itu tidak terjadi secara berimbang. Di dalam tubuh ibu hamil, volume plasma meningkat lebih tinggi dibandingkan volume sel darah merah. Hal itulah yang menyebabkan presentase sel darah merah dalam tubuh ibu hamil, termasuk ibu hamil pada trimester ketiga kehamilan, lebih rendah.
Selain itu, kadar zat besi, asam folat, dan vitamin B12 dalam tubuh ibu hamil selama kehamilan juga cenderung lebih rendah. Dengan demikian, kondisi tubuh selama kehamilan menjadi lebih rawan.
Editors' Pick
Apa Risiko Anemia pada Trimester Ketiga Kehamilan?
Meskipun anemia merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil. Risiko atas kondisi yang satu ini tetap berbahaya. Anemia yang dialami ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi beserta kondisi berisiko yang potensial, seperti rendahnya Apgar Score pada menit ke-5 dan terhambatnya pertumbuhan janin (IUGR).
Apabila terjadi pada trimester ketiga kehamilan, risiko yang diakibatkan dapat menjadi semakin parah. Berdasarkan beberapa riset, yang dilansir dari Healthline, kondisi yang kerap terjadi dalam kehamilan yang disertai anemia pada trimester ketiga adalah:
Kelahiran prematur. Apabila ibu hamil mengalami anemia pada trimester ketiga, risiko kelahiran prematur sebelum 37 minggu akan meningkat.
Berat lahir rendah. Anemia pada trimester ketiga kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi yang rendah saat kelahiran. Artinya, berat badan bayi akan berada di bawah angka normal berat kelahiran.
Depresi pascapersalinan. Dengan kondisi anemia pada trimester ketiga kehamilan dan berbagai peningkatan risiko yang membahayakan kondisi ibu dan janin, depresi pascapersalinan sangat memungkinkan terjadi menyertai kelahiran bayi dari kehamilan dengan anemia pada trimester ketiga.
Peningkatan risiko kematian neonatus. Pada kehamilan dengan anemia saat trimester ketiga, risiko kematian bayi neonatus 'baru lahir hingga 4 minggu kelahiran' mengalami peningkatan.