Apakah Penggunaan Fetal Doppler Aman bagi Janin? Ketahui dulu Faktanya
Ketahui dulu tingkat keamanannya sebelum menggunakannya ya, Ma
31 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, wajar bila Mama ingin tahu apa yang terjadi di dalam perut, bagaimana perkembangan bayi, dan bagaimana detak jantungnya.
Semua itu dapat diketahui melalui USG saat Mama melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Namun sekarang ini muncul banyak alat pemantau kehamilan, salah satunya adalah fetal doppler. Dengan menggunakan alat ini, Mama tidak perlu lagi menuggu jadwal kontrol ke rumah sakit untuk mendengar detak jantung si Kecil.
Tetapi apakah alat ini dapat diandalkan dan aman? Sebelum memutuskan untuk membeli, yuk, simak dulu ulasan Popmama.com mengenai fetal doppler ini.
Apa itu Fetal Doppler?
Fetal Doppler merupakan monitor jantung portable, yang bekerja seperti USG. Namun alat ini memiliki intensitas yang lebih rendah, menurut Ori Nevo, dokter kandungan yang berspesialisasi dalam perawatan kehamilan berisiko tinggi di Pusat Ilmu Kesehatan Sunnybrook. Fetal doppler juga tidak menghasilkan gambar, tetapi mengambil suara detak jantung bayi.
Fetal doppler mengirimkan seberkas gelombang suara frekuensi tinggi yang memantulkan berbagai jaringan, jelas Kenneth Lim, kepala divisi kedokteran janin dan ibu di rumah sakit BC Women.
Editors' Pick
Apakah Penggunaan Fetal Doppler Aman?
Ada beberapa alasan mengapa Mama harus berhati-hati dengan perangkat genggam ini, seperti:
- Pemanasan jaringan janin
Ultrasound dapat sedikit memanaskan jaringan dan dalam beberapa kasus, menghasilkan gelembung yang sangat kecil dalam jaringan, menurut para ahli di Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Lim dan Nevo setuju bahwa ada risiko termal, serta potensi untuk memperburuk jaringan janin. "Jika Mama memegangnya di satu tempat untuk waktu yang sangat lama, itu dapat memanaskan jaringan di beberapa titik," jelas Nevo.
Jika Mama tidak tahu apa yang dilakukan, misalnya mendengar detak jantung terus menerus atau berlebihan di satu titik, ini berpotensi untuk memengaruhi janin.
Perlu diingat bahwa ada risiko teoretis untuk segala jenis USG, termasuk fetal doppler portable, mentransmisikan energi ke janin, berpotensi menyebabkan kerusakan jika energi berlebihan ditransmisikan.
Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa USG dapat menyebabkan kerusakan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu bisa berdampak pada perkembangan otak, jadi itu harus digunakan dengan seperlunya.
- Tidak menemukan detak jantung
Salah satu masalah utama dengan menggunakan fetal doppler di rumah adalah bahwa Mama mungkin tidak dapat menemukan detak jantung janin dengan mudah. Seperti yang dapat Mama bayangkan, tidak menemukan detak jantung atau salah menafsirkan sinyal dapat menimbulkan kecemasan dan panik.
Fetal doppler mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menemukan detak jantung sehingga menyebabkan paparan ultrasonografi yang berlebihan untuk janin.
- Menemukan detak jantung Mama sendiri
Jika ada kekhawatiran tentang kesehatan janin, selalu ada risiko bahwa ibu hamil dapat mendeteksi detak jantungnya sendiri saat menggunakan perangkat dan diyakinkan secara keliru bahwa semuanya baik-baik saja.
Alat ini mengambil gerakan apapun, tidak hanya jantung janin tetapi pembuluh darah ibu dan gerakan lainnya. Selain itu, sebagian besar orang tidak akan dapat mengenali jika detak jantung janin mereka terlalu lambat atau terlalu cepat. Ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencari bantuan medis.
Apakah Ada Manfaat dari Penggunaan Fetal Doppler ini?
"Saya tidak mengetahui adanya manfaat medis yang terbukti untuk menggunakan perangkat ini di rumah," kata Lim. Ia hanya akan menyarankan penggunaan di rumah di bawah arahan seorang profesional medis.
"Bagi beberapa pasangan, satu-satunya manfaat adalah mengurangi kecemasan ekstrem, tetapi itu akan sangat jarang terjadi," kata Lim.
"Saya telah melihat pasien dengan riwayat komplikasi kehamilan yang ingin memastikan bahwa janin berkembang dengan baik dan ada denyut jantung yang normal," kata Nevo. "Saya tidak yakin mengapa beberapa orang menggunakannya karena begitu Mama merasakan janin bergerak, Mama tidak perlu mendengarkan detak jantungnya."
Apakah Fetal Doppler Direkomendasikan oleh Dokter?
Janin tidak boleh terkena USG untuk tujuan komersial atau hiburan. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Asosiasi Ahli Radiologi Kanada dan Perhimpunan Ahli Obstetri dan Ginekologi Kanada pada Februari 2014.
Selain itu, FDA di Amerika Serikat juga sangat menyarankan agar tidak menggunakan scan ultrasound untuk hiburan dan merekomendasikan bahwa itu hanya dilakukan oleh para profesional.
"Kami hanya menyarankan untuk memantau pergerakan bayi," kata Nevo. Setelah sekitar 17 hingga 18 minggu, sebagian besar wanita hamil dapat mulai merasakan gerakan atau tendangan janin. Rata-rata, Mama harus dapat menghitung enam tendangan atau gerakan janin per dua jam. Jika Mama merasa janin itu tidak cukup bergerak atau ada sesuatu yang tidak beres, segera konsultasikan dengan dokter.
Apakah Mama menggunakan fetal doppler untuk mengetahui detak jantung bayi? Pastikan Mama hanya menggunakannya bila disarankan oleh dokter ya!
Baca juga:
- Sering Mengusap Perut saat Hamil, Amankah bagi Janin? Cek Faktanya, Ma
- Pentingnya Monitor Detak Jantung untuk Memantau Kesehatan Janin
- Apakah USG 5 Dimensi Aman Bagi Janin? Cek Faktanya Dulu, Ma