Benarkah Keputihan Bisa Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur?
Meski normal, keputihan harus diwaspadai, Ma
22 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat sedang hamil, perubahan hormon dapat menyebabkan Mama mengalami keputihan lebih banyak dari sebelumnya. Keputihan yang tipis, bening, atau putih adalah hal normal yang sering dialami oleh perempuan, biasa dikenal juga dengan leukorrhea.
Selain itu, Mama juga mungkin akan mengalami perubahan warna pada keputihan. Meski normal, Mama juga perlu mewaspadai perubahan yang terjadi pada keputihan. Pasalnya, beberapa jenis keputihan bisa menjadi pertanda infeksi. Infeksi ini pada akhirnya bisa membahayakan kehamilan.
Untuk mengetahui penjelasannya, simak dulu ulasan Popmama.com tentang keputihan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Penyebab Keputihan saat Hamil
Penyebab paling umum untuk keluarnya keputihan adalah iritasi. Lonjakan hormon dan Penyebab keputihan saat hamil adalah peningkatan kadar estrogen dan aliran darah ke vagina. Pada awal kehamilan, cairan ini akan memenuhi saluran serviks untuk menciptakan lendir pelindung yang terlihat seperti putih telur.
Menjelang persalinan, lendir ini akan semakin banyak, untuk menjadi pelumas yang mempermudah jalannya persalinan.
Keputihan normal selama kehamilan disebut leukorea. Bentuknya tipis, berwarna bening atau putih susu, dan berbau ringan. Leukorea adalah hal yang normal dan tidak perlu Mama khawatirkan.
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat keputihan normal ini, Mama bisa mengganti celana dalam lebih sering. Selain bikin nyaman, cara tersebut juga dapat menjaga area vagina tetap kering dan bersih.
Editors' Pick
Benarkah Keputihan Bisa Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur?
Selain keputihan yang disebutkan sebelumnya, ada juga keputihan yang tidak normal. Keputihan yang tidak normal itu yang berbau, berubah warna menjadi kehijauan dan kuning, serta menyebabkan vagina gatal. Mengutip dari dr. Keven Tali SP.OG di unggahan Instagramnya, bila ibu hamil mengalami keputihan yang tidak normal maka harus segera diperiksa.
Pasalnya, perubahan aroma dan warna pada keputihan bisa merupakan tanda terjadinya infeksi. Infeksi yang terjadi dalam tubuh ibu hamil itu dapat menyebabnya pertumbuhan janin terhambat, ketuban pecah dini, bahkan sampai kelahiran prematur, kata dr. Keven.
Dokter akan mengevaluasi jenis keputihan yang Mama alami dan akan mengatasinya sesuai dengan penyebab dan jenis keputihan yang Mama alami.
Tak perlu khawatir untuk mendapatkan pengobatan saat hamil, dokter pasti akan memberikan jenis obat yang aman bagi kesehatan janin di dalam kandungan.
Warna-Warna Keputihan
Berikut beberapa perubahan warna keputihan yang mungkin dialami saat hamil:
Warna putih, putih gading, dan bertekstur tipis. Disebut juga leukorrhea. Keputihan yang berwarna putih atau putih gading, bertekstur tipis, sebagian besar tidak berbau selama kehamilan. Meski cukup mengganggu, keputihan ini normal dan dialami oleh sebagian besar ibu hamil dan tidak berbahaya.
Putih atau gading serta teksturnya bergumpal. Keputihan yang normal adalah yang bertekstur tipis serta tidak menggumpal, Ma. Jika Mama mengalami keputihan yang menggumpal, penyebabnya adalah pertumbuhan ragi. Infeksi jamur sering terjadi, dan tubuh sangat rentan terhadapnya selama kehamilan. Gejala lain termasuk gatal, terbakar, dan buang air kecil atau hubungan seks yang menyakitkan. Sekitar 1 dari 4 ibu hamil akan mengalami pertumbuhan ragi berlebih pada vagina selama kehamilan dan tidak selalu menyebabkan infeksi jamur. Berita baiknya adalah ini tidak membahayakan janin. Infeksi jamur mudah diobati tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai obat yang tepat untuk Mama.
Kuning kehijauan. Mama harus waspada jika mengalami keputihan yang berwarna kuning atau kehijauan disertai dengan bau tidak sedap. Karena ini mungkin merupakan gejala trikomoniasis. Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat bayi rendah saat lahir. Sedangkan keputihan yang berwarna kuning keruh dapat merupakan gejala penyakit gonore. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat agar tidak memengaruhi janin.
Kecokelatan atau merah. Keputihan juga dapat menjadi salah satu tanda Mama mengalami keguguran. Jika keputihan saat hamil berwarna merah, disertai dengan bercak darah, atau kecokelatan, sebaiknya langsung konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apalagi bila dibarengi dengan rasa nyeri yang hebat. Tetapi, ada banyak kemungkinan penyebab keputihan merah atau kecokelatan yang tidak ada hubungannya dengan komplikasi kehamilan. Seperti serviks yang terluka dari hubungan seksual saat hamil. Atau akibat pemeriksaan panggul, seperti pap smear saat hamil.
Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil
Karena perubahan hormon yang terjadi pada tubuh mama, vagina tetap akan memproduksi cairan berlebih sampai akhir kehamilan. Jadi yang dapat Mama lakukan untuk menghindari terjadinya keputihan kembali adalah:
- Kenakan pakaian dalam yang nyaman dan terbuat dari katun.
- Ganti pakaian dalam sesering mungkin untuk menghindari area vagina menjadi lembap. Jika tidak memungkinkan untuk mengganti pakaian dalam terlalu sering, Mama bisa menggunakan panty liner. Namun disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakannya.
- Keringkan alat kelamin mama sampai benar-benar kering setelah mandi, berenang, atau berolahraga.
- Basuh organ intim secara benar, dari depan ke belakang bukan sebaliknya. Dan jangan gunakan sabun yang mengandung parfum atau sabun pembersih kewanitaan, sebab dapat memengaruhi keseimbangan bakteri baik dan pH pada vagina.
- Tambahkan yoghurt dan makanan fermentasi lainnya ke dalam makanan mama untuk menciptakan bakteri sehat yang baik bagi tubuh.
Itu penjelasan tentang keputihan dan apakah keputihan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Bila Mama mengalami keputihan yang tidak biasa, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya.
Semoga kehamilannya berjalan dengan lancar, Ma!
Baca juga:
- Mengalami Keputihan Berwarna Pink saat Hamil, Apakah Ini Normal?
- Keputihan saat Hamil 6 Bulan, Normal atau Berbahaya?
- Mulai dari Alami hingga Medis: 7 Jenis Obat Keputihan untuk Ibu Hamil