Berapa Kali Perlu Berhubungan Seks untuk Menginduksi Persalinan?
Berhubungan seks menjadi cara alami untuk menginduksi persalinan, Ma
26 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika sudah melewati hari perkiraan lahir namun belum ada tanda-tanda kontraksi, Mama mungkin khawatir. Ada beberapa cara alami yang dipercaya dapat menginduksi persalinan. Mulai dari mengonsumsi makanan pedas, berjalan, sampai berhubungan seks.
Seks dipercaya dapat menginduksi persalinan. Namun seiring bertambahnya usia kehamilan, risikonya pun makin bertambah. Mama perlu berkonsultasi pada dokter jika ingin melakukan cara ini untuk mendorong persalinan.
Berapa kali perlu berhubungan seks untuk meningkatkan persalinan? Rangkuman informasinya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apakah Seks Dapat Menginduksi Persalinan?
Berhubungan seks dikenal sebagai cara untuk menginduksi persalinan. Meski tidak banyak penelitian tentang itu, secara turun-temurun, cara ini diketahui dapat memulai proses persalinan.
Mama juga harus mendapatkan persetujuan dari dokter sebelum mencoba ini atau metode induksi alami lainnya.
“Mama tidak boleh berhubungan seks jika memiliki kehamilan yang rumit atau dokter meminta untuk menunda seks,” kata Flynn.
Jika tidak memiliki masalah seperti insufisiensi serviks, serviks yang terlalu aktif atau rapuh, rahim yang terlalu aktif, kantung ketuban yang pecah, atau masalah medis lain, berhubungan seks untuk merangsang persalinan sangat aman dan efektif.
Editors' Pick
Bagaimana Seks Menginduksi Persalinan?
Seks dapat membantu menginduksi persalinan dengan dua cara - kimia dan fisik - menurut pelatih persalinan dan doula Sara Lyon.
Ejakulasi memberikan jenis reaksi kimia pertama yang dapat membantu menginduksi persalinan. Secara kimiawi, air mani mengandung hormon prostaglandin. Prostaglandin dapat merangsang pelebaran serviks.
Sperma dapat melunakkan leher rahim dan menginduksi persalinan, tetapi begitu juga hormon yang dilepaskan selama orgasme.
Selain itu, hormon oksitosin meningkat dengan keintiman, terutama dengan orgasme, dan oksitosin mendorong kontraksi di rahim dan pelebaran di leher rahim.
Mencapai orgasme saat berhubungan seks juga dapat berperan dalam proses fisik merangsang persalinan, menurut Flynn.
Saat otot panggul dan leher rahim berkontraksi dan rileks selama orgasme, tindakan ini dapat menyebabkan kontraksi rahim untuk mempercepat persalinan. Penetrasi vagina dan kontak dengan serviks dapat mengaktifkan kontraksi juga.