Sindrom baby blues dialami oleh sebagian ibu yang baru melahirkan. Ini mulai menimpa para ibu baru di hari ketiga sampai seminggu setelah melahirkan. Penyebabnya adalah rasa cemas dan sedih yang berlebihan. Kondisi ini akan menimbulkan dampak buruk, misalnya tidak menginginkan kelahiran bayi.
Ternyata banyak ibu hamil yang mengalami sindrom baby blues ini. Kok bisa ya? Bukankah ini dialami oleh ibu yang baru melahirkan?
Baby blues sering dikaitkan dengan stres dan depresi. Padahal stres dan depresi dapat memengaruhi janin. Kenali gejala dan penyebabnya sehingga Mama dapat melakukan penanganan yang tepat.
Gejala baby blues sebenarnya dapat dikenali sejak proses kehamilan. Menurut American Pregnancy Association, salah satu penyebabnya adalah perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan dan setelah melahirkan.
Kenali gejala baby blues sehingga Mama dapat mengatasinya. Berikut beberapa gejala baby bluesyang dialami oleh ibu hamil:
Cemas berlebih,
sulit tidur,
nafsu makan berkurang,
emosi labil.
Mengapa ibu hamil dapat mengalami baby blues sebelum melahirkan? Berikut beberapa penyebabnya:
1. Kondisi pernikahan buruk
Freepik/Rawpixel.com
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh BMC Public Health menjelaskan bahwa hubungan yang buruk dengan suami adalah pemicu kuat stres ibu yang tengah hamil. Hal ini akan mengakibatkan kondisi pernikahan yang memburuk.
Ternyata, stres dan depresi yang disebabkan oleh kondisi pernikahan yang buruk ini bukan hanya dapat memengaruhi Kehamilan, tetapi juga berpengaruh ke hal lain, misalnya pekerjaan.
Editors' Pick
2. Mengalami kekerasan dalam rumah tangga
Freepik/Wavebreakmedia-micro
Kekerasan dalam rumah tangga dapat menjadi pemicu baby blues ini, Ma. Bahkan jika Mama tidak hamil pun, hal ini bisa menyebabkan stres atau depresi.
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil dapat membuat kehidupan menjadi tidak nyaman dan selalu merasa tertekan.
3. Kurangnya dukungan suami dan keluarga
Freepik/tirachardz
ilustrasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh BMC Public Health juga diketahui bahwa calon mama yang mendapat dukungan penuh dari pasangannya memiliki kesehatan mental yang baik. Sedangkan perempuan yang tidak bahagia dengan hubungan pernikahannya cenderung lebih mudah depresi.
Padahal seperti yang sudah diketahui, ibu hamil membutuhkan banyak dukungan dan kasih sayang agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar.
4. Stres karena pekerjaan
Freepik/Yanalya
Masalah di kantor atau dalam pekerjaan juga membuat ibu hamil jadi mudah stres. Namun untuk para calon mama yang memiliki hubungan pernikahan harmonis, hal itu dapat menjadi penangkal sehingga stres tidak berlanjut.
Ibu hamil yang didukung pasangannya lebih bisa mengatasi kesulitan yang mereka alami saat bekerja atau situasi lain yang membuat emosi.
Tetapi, banyak hal lain dalam pekerjaan yang dapat menyebabkan Mama menjadi tertekan. Misalnya persaingan dengan rekan kerja atau beban pekerjaan yang berlebih dari atasan.
5. Masalah hormonal
freepik.com/user18526052
Saat hamil, Mama mengalami perubahan hormon yang berguna untuk perkembangan janin. Namun, perubahan hormon ini juga diikuti oleh banyak perubahan lain, seperti suasana hati atau perubahan dalam tubuh. Hal ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan saat hamil.
Naik dan turunnya hormon ini kemungkinan besar memengaruhi proses kimia di otak sehingga bisa memicu depresi. Sehingga terjadi baby blues saat hamil.
Kondisi baby blues jangan dipandang sebelah mata, Ma. Jika tidak ditangani, ini akan berlangsung bahkan sampai bayi lahir. Selain itu juga dapat berdampak buruk terhadap kondisi psikologis serta kesehatan mama dan janin.
Kenali gejala dan penyebab baby blues saat hamil agar bisa segera mencari pertolongan professional yang dapat membantu mama ke luar dari masalah ini.