Jantung Sering Berdebar-debar saat Hamil, Apakah Normal?

Yuk, cek penyebab jantung sering berdebar-debar saat hamil, Ma

28 September 2023

Jantung Sering Berdebar-debar saat Hamil, Apakah Normal
Freepik

Saat hamil, Mama mungkin mengalami banyak perubahan pada tubuh. Misalnya Mama mengalami jantung berdebar.

Jantung mungkin terasa berdebar, berpacu, atau berdetak terlalu cepat. Berita baiknya, ini adalah kondisi yang normal bagi ibu hamil. Jantung berdebar-debar saat hamil sangat umum terjadi. Selama kehamilan, jumlah darah dalam tubuh meningkat secara signifikan. Jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ekstra ke seluruh tubuh dan ke janin. Kerja ekstra ini bisa mengakibatkan jantung berdebar-debar.

Meski mengkhawatirkan, sebagian besar jantung berdebar saat hamil tidak berbahaya. Kondisi ini biasanya hilang setelah melahirkan. Namun dalam beberapa kasus, jantung berdebar perlu diwaspadai, terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain, Ma.

Untuk menambah wawasan, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang jantung sering berdebar-debar saat hamil. Ayo disimak, Ma.

Apakah Normal jika Ibu Hamil Mengalami Jantung Berdebar?

Apakah Normal jika Ibu Hamil Mengalami Jantung Berdebar
Freepik/freepik

Jantung berdebar-debar selama kehamilan merupakan hal yang sangat umum terjadi. Biasanya, ini dialami di trimester ketiga. Ketika tumbuh makin besar, janin membutuhkan tambahan darah agar tetap sehat. Ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ekstra ke seluruh tubuh dan janin. Akibatnya, jantung terasa berdebar-debar.

Jika Mama menderita aritmia atau penyakit jantung jenis lain sebelum hamil, kemungkinan besar Mama akan mengalami gejala tersebut selama kehamilan. Hal ini mungkin terjadi lebih sering atau memburuk saat hamil.

Penyebab Jantung Sering Berdebar-debar saat Hamil

Penyebab Jantung Sering Berdebar-debar saat Hamil
Freepik/user18526052

Selama kehamilan, banyak perubahan terjadi yang memengaruhi seluruh tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah. Selama kehamilan, volume darah meningkat hampir 50%. Ini berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung mengirimkan sebagian besar darah ini ke janin yang sedang tumbuh. Detak jantung meningkat untuk menyelesaikan pekerjaan.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko jantung berdebar-debar saat Mama hamil, seperti:

  • Anemia (jumlah sel darah merah rendah). Kondisi ini umumnya menyerang ibu hamil karena adanya perubahan pada darah saat hamil. Cairan dalam darah meningkat lebih banyak dibandingkan jumlah sel darah merah, sehingga dapat menyebabkan anemia.
  • Kecemasan dan depresi. Jantung berdebar-debar bisa terjadi jika Mama sedang mengalami banyak stres atau merasa cemas.
  • Kafein, terutama pada kopi dan cokelat. Makanan yang tinggi karbohidrat, natrium (garam), gula atau lemak bisa menyebabkan jantung berdebar kencang.
  • Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Elektrolit adalah mineral yang mengontrol ritme jantung.
  • Berat badan ekstra dan obesitas. Orang yang mempunyai berat badan berlebih sebelum dan selama kehamilan memiliki peningkatan risiko detak jantung tidak teratur dan penyakit jantung lainnya.
  • Perubahan hormonal (seperti pergeseran hormon estrogen) yang terjadi selama kehamilan.
  • Hipoglikemia (gula darah rendah), yang lebih sering terjadi pada trimester pertama.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah), suatu kondisi umum selama kehamilan.

Dalam beberapa kasus, jantung yang berdebar-debar juga bisa menjadi gejala gangguan kesehatan, seperti:

  • Masalah irama jantung (aritmia) seperti fibrilasi atrium (Afib) dapat menyebabkan atau memperburuk jantung berdebar-debar selama kehamilan. Dalam kejadian yang jarang terjadi, serangan jantung, gagal jantung, atau kardiomiopati dapat menyebabkan masalah jantung saat hamil.
  • Miokarditis, peradangan otot jantung akibat infeksi virus.
  • Masalah tiroid, seperti hipertiroidisme.
  • Masalah struktural pada jantung, termasuk penyakit katup.

Editors' Pick

Diagnosa

Diagnosa
Freepik/Pressfoto

Dokter akan bertanya tentang gejala dan memeriksa jantung Mama. Untuk memeriksa kondisi yang mendasarinya, dokter mungkin merekomendasikan tes darah (hitung darah lengkap atau CBC). Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada anemia, infeksi dan kekurangan vitamin. Ini juga dapat mendeteksi masalah pada tiroid.

Untuk memantau detak jantung dan memeriksa penyakit jantung, dokter mungkin melakukan elektrokardiogram. Tes ini mengukur detak jantung menggunakan sensor yang menempel pada kulit. Biasanya memakan waktu sekitar 15 menit.

Saat tes dilakukan, Mama mungkin diminta untuk berbaring. Atau dokter mungkin meminta Mama melakukan olahraga ringan (seperti berjalan di atas treadmill) selama tes. Tes dan pemeriksaan ini aman dilakukan saat hamil.

Seringkali, EKG tidak mendeteksi jantung berdebar-debar. Mama mungkin tidak mengalami detak jantung tidak teratur selama tes. Jika ini terjadi, dokter mungkin merekomendasikan elektrokardiogram rawat jalan seperti monitor Holter.

Mama memakai perangkat ini hingga 2 minggu. Alat ini akan mencatat detak jantung, termasuk detak jantung tidak teratur. Kemudian menyimpan informasi untuk ditinjau oleh dokter.

Apa yang Harus Dilakukan jika Merasakan Jantung Berdebar saat Hamil?

Apa Harus Dilakukan jika Merasakan Jantung Berdebar saat Hamil
Freepik/Freepik

Seringkali, jantung berdebar selama kehamilan tidak memerlukan pengobatan. Jika hal ini hanya terjadi sesekali dan bukan disebabkan oleh kondisi jantung atau masalah kesehatan lainnya, dokter bisa merekomendasikan perubahan pola makan dan gaya hidup.

Berikut beberapa hal yang bisa Mama lakukan:

  • Minum banyak air: Penting untuk tetap terhidrasi saat hamil. Tubuh membutuhkan cairan ekstra untuk membantu Mama dan janin tetap sehat. Hindari alkohol dan nikotin selama kehamilan. Merokok dan minum alkohol dapat membahayakan janin dan meningkatkan risiko jantung berdebar-debar.
  • Membatasi kafein, gula, dan lemak: Kopi dan cokelat dapat memperburuk jantung berdebar. Minumlah satu cangkir kopi sehari. Makanlah cokelat dan makanan manis atau berkafein lainnya secukupnya. Batasi makanan yang tinggi lemak atau natrium (garam).
  • Mencoba teknik relaksasi: Jika jantung berdebar-debar, tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Mama juga dapat menggunakan teknik pernapasan bibir dan meditasi.

Jika Mama memiliki penyakit jantung atau kondisi kesehatan lain yang menyebabkan jantung berdebar, dokter akan mengembangkan rencana pengobatan yang aman untuk Mama dan janin. Perawatan bervariasi tergantung penyebabnya.

Apakah Kondisi Ini Bisa Dicegah?

Apakah Kondisi Ini Bisa Dicegah
Freepik/freepik

Mama mungkin tidak dapat mencegah jantung berdebar-debar selama kehamilan, namun Mama dapat menurunkan risikonya. Berikut beberapa hal yang dilakukan untuk menurunkan risiko jantung berdebar saat hamil:

  • Konsumsi makanan yang seimbang dan hindari makanan yang tinggi lemak, karbohidrat, garam atau gula.
  • Dapatkan pengobatan untuk kecemasan atau depresi.
  • Batasi kafein. Jangan minum alkohol dan merokok.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Meditasi atau berlatih yoga. Cobalah untuk melakukan pernapasan diafragma dan teknik relaksasi lainnya untuk menurunkan tingkat stres Mama selama kehamilan.

Temui dokter secara teratur. Mama harus menjadwalkan kunjungan sesering mungkin sehingga dokter dapat memantau kesehatan Mama dan janin. Beritahu dokter jika kondisi jantung berdebar yang Mama alami semakin parah.

Kebanyakan penderita jantung berdebar-debar selama kehamilan tidak memerlukan pengobatan. Kondisi ini biasanya hilang setelah melahirkan.

Kapan Mama Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Kapan Mama Harus Memeriksakan Diri ke Dokter
Freepik

Beri tahu dokter tentang gejala yang Mama alami. Meskipun jantung berdebar-debar selama kehamilan biasanya tidak berbahaya, Mama harus berkonsultasi dengan dokter agar mereka dapat memantau kesehatan mama.

Dapatkan bantuan segera jika Mama mengalami jantung berdebar-debar yang disertai dengan gejala berikut ini:

  • nyeri dada atau ketidaknyamanan,
  • kesulitan bernapas, sesak napas, atau masalah pernapasan lainnya,
  • pusing dan linglung,
  • hilangnya kesadaran atau pingsan,
  • pembengkakan parah (edema) pada anggota tubuh, terutama tungkai, pergelangan kaki, dan kaki,
  • kelelahan yang tidak biasa atau tiba-tiba.

Sering kali, jantung berdebar-debar selama kehamilan tidaklah serius. Kondisi ini adalah akibat alami dari peningkatan aliran darah di tubuh ibu hamil. Namun Mama harus memberi tahu dokter tentang jantung berdebar-debar, terutama jika sering terjadi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi kesehatan yang serius mungkin menyebabkan kondisi ini. Untuk menurunkan risiko jantung berdebar, minumlah banyak air, hindari kafein, dan jangan pernah minum alkohol saat hamil. Latihlah latihan pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh.

Jika Mama mengalami jantung berdebar-debar disertai nyeri dada, kesulitan bernapas, atau pusing, segera hubungi dokter, ya.

Itu penjelasan tentang jantung sering berdebar-debar saat hamil. Apakah Mama pernah mengalami hal yang sama?

Baca juga:

The Latest