Sebabkan Cacat, Ibu Hamil Tidak Boleh Menjahit, Mitos atau Fakta?
Katanya bisa menyebabkan bayi cacat lahir, benar nggak ya?
2 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, banyak larangan untuk ibu hamil. Sebagian ada yang masuk akal untuk diikuti. Namun, ada juga yang hanya tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada meski sudah dipercaya turun-temurun. Jika kepercayaan, bila larangan tersebut dilakukan dapat menyebabkan hal buruk, baik bagi ibu hamil maupun bagi janin.
Salah satu larangan yang banyak dipercaya adalah ibu hamil tidak boleh menjahit. Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Duh, kok serem ya, Ma?
Yuk, simak ulasan tentang mitos ibu hamil tidak boleh menjahit saat hamil di Popmama.com berikut ini.
Fakta di Balik Mitos Larangan Menjahit saat Hamil
Mitos ini sudah dipercaya sejak lama. Karena seringkali diucapkan oleh para tetua, maka tidak sedikit dari ibu hamil yang menuruti mitos ini. Apakah benar jika Mama menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau memiliki bibir yang sumbing? Atau bahkan Mama akan mengalami persalinan yang sulit?
Faktanya, menjahit tidak ada hubungannya dengan bayi lahir cacat, bibir sumbing, atau proses persalinan yang sulit. Mudah atau sulitnya proses persalinan dipengaruhi oleh posisi bayi saat persalinan. Untuk mempermudah proses persalinan, Mama disarankan untuk banyak bergerak atau melakukan olahraga ringan yang dapat membuat janin berada pada posisi persalinan.
Demikian juga dengan bayi yang lahir cacat atau bibir sumbing. Kelainan bentuk bibir terjadi akibat terganggunya proses perkembangan saat janin masih tumbuh di kandungan.
Jadi mengapa mitos ini muncul? Berikut beberapa alasan di antaranya:
- Saat menjahit, Mama seringkali terlalu fokus dan menjadi lupa waktu. Sehingga Mama lupa untuk beristirahat atau makan. Mama mungkin akan kelelahan atau janin yang ada di kandungan menjadi kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan.
- Saat hamil, janin membutuhkan pasokan darah yang memadai untuk menunjang perkembangannya. Ketika Mama menjahit, Mama mungkin akan duduk dengan posisi yang tidak tepat dalam jangka waktu lama. Misalnya terlalu lama duduk menekuk kaki sambil membungkuk. Penekanan berlebihan di area perut saat Mama menjahit dengan jarak yang terlalu dekat juga bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman di perut. Semua ini dapat menyebabkan pasokan darah ke janin terhambat.
- Menggowes mesin jahit terus-menerus juga dikhawatirkan dapat memicu kontraksi berlebihan. Bila kontraksi ini terjadi sebelum minggu ke 20 atau lebih tua, dikhawatirkan akan terjadi keguguran atau prematur.
Selama kegiatan menjahit tidak menyebabkan Mama lupa makan, kelelahan, kaki bengkak, nyeri, atau mati rasa, Mama boleh saja menjahit saat hamil.
Editors' Pick
Penyebab Bayi Lahir Cacat
Semua orangtua mengharapkan bayinya lahir tanpa kekurangan. Ada beberapa penyebab bayi mengalami cacat lahir, misalnya kelainan genetik atau faktor kelainan kromosom, bukan karena Mama menjahit saat hamil. Tetapi ada faktor lain juga yang menjadi penyebabnya, Ma, antara lain:
- Mama mengalami infeksi saat lahir yang berisiko menyebabkan bayi cacat. Salah satunya adalah rubella. Sindrom rubella kongenital ini dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi dengan kondisi katarak, menderita penyakit jantung bawaan, mengalami kerusakan otak, atau tuli.
- Terpapar asap rokok selama kehamilan. Rokok dan asapnya mengandung zat berbahaya yang mungkin dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
- Konsumsi alkohol.
- Kekurangan vitamin B19 atau asam folat.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat anti kejang untuk epilepsi.
Penyebab Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing
Bibir sumbing pada bayi merupakan kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau belahan pada bibir bagian atas. Ini terjadi karena jaringan di bibir bayi atau di langit-langit mulut bayi saat di dalam rahim tidak menyatu, sehingga meninggalkan celah.
Berikut beberapa faktor penyebabnya:
- Riwayat keluarga,
- jenis kelamin (laki-laki cenderung lebih rentan),
- paparan zat tertentu, seperti pada rokok, alkohol, atau pada obat-obatan tertentu,
- obesitas saat hamil.
Tetapi hal ini dapat dicegah, Ma. Misalnya dengan melakukan:
- Mengonsumsi makanan bergizi, seperti pisang, tomat, brokoli, dan ikan salmon.
- Menghindari beberapa obat-obatan, seperti methotrexate (untuk mengobati rheumatoid arthritis), isotretinoin (untuk obat jerawat), dan obat anti-epilepsi. Bila memang harus mengonsumsi obat tersebut, segera konsultasikan pada dokter.
- Mengonsumsi suplemen asam folat untuk tiga bulan pertama kehamilan. Asupan ini dipercaya dapat mengurangi risiko bayi terlahir dengan bibir sumbing.
Tips Aman saat Menjahit
Menjahit diperbolehkan selama kehamilan namun Mama juga perlu memerhatikan faktor-faktor keamanan. Bahkan, menjahit itu merupakan salah satu hobi yang dapat membuat Mama melupakan kekhawatiran saat hamil. Jadi, jika dilakukan dengan aman, Mama justru akan mendapatkan manfaatnya.
Jadi bagaimana caranya menjahit yang aman selama masa kehamilan? Berikut beberapa tips untuk Mama:
- Perhatikan posisi duduk, jangan terlalu membungkuk atau duduk terlalu dekat dengan mesin jahit.
- Jika Mama menggunakan mesin jahit manual, jangan terlalu lama menggowes. Sering-seringlah beristirahat agar peredaran darah tetap lancar.
- Seringkali kegiatan ini membuat lupa waktu. Nah, Mama harus mengetahui atau membuat jadwal untuk beristirahat.
- Sediakan camilan sehat di dekat tempat menjahit, sehingga asupan nutrisi tetap terpenuhi, Ma.
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui jawaban terkait mitos ibu hamil tidak boleh menjahit. Selama dilakukan dengan benar, kegiatan ini aman dan justru membuat Mama menjadi lebih santai.
Mitos apa yang pernah Mama dengar saat hamil?
Baca juga:
- Ini Dia 8 Mitos yang Menurut Dokter Harus Mulai Mama Tinggalkan!
- Jangan Percaya, 5 Mitos Tentang Keguguran yang Harus Ditinggalkan
- 7 Mitos Kehamilan yang Sering Membayangi Mama saat Hamil Muda